Sisi Terang
Sisi Terang

Daftar 15+ Makanan yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan di Microwave

Microwave adalah alat luar biasa yang membantu menghemat waktu kita yang sangat berharga. Memanaskan makanan dengan microwave akan lebih cepat daripada dengan kompor atau oven, dan kamu tidak perlu mengendalikan prosesnya. Cukup pilih mode, atur timer, dan kamu bisa menunggu makananmu matang. Tapi tidak semua makanan ramah terhadap microwave. Sebagian di antaranya bisa memburuk selama proses memasak, sedang yang lain bisa menghasilkan bahan berbahaya bagi kesehatan.

Kami di Sisi Terang hadir dengan daftar produk-produk yang merupakan musuh nyata microwave. Dan sebagai bonus, kami akan membagikan sedikit trik dapur yang sangat cocok dengan alat rumah tangga ini.

Daging, ikan, dan unggas.

  • Daging olahan mengandung zat pengawet dan ketika terpapar radiasi elektromagnetik, zat-zat itu akan berubah menjadi senyawa kimia yang berbahaya, seperti kolesterol teroksidasi.

  • Kulit renyah ayam goreng berubah menjadi lapisan lembap yang tidak menyenangkan dalam microwave, dan dagingnya memperoleh panas yang tidak rata.

  • Siapa pun yang pernah mencoba memanaskan masakan dari ikan dalam microwave akan tahu bahwa ini adalah pengalaman tak menyenangkan yang tak terlupakan. Di satu sisi, seluruh rumah akan dipenuhi bau “tidak sedap”. Dan kedua, ikan menjadi tidak bisa dimakan. Misalnya, saat kamu mencoba menghangatkan ikan salmon dalam microwave, makanan akan kehilangan semua kelembapannya, dan menjadi kering serta keras.

Beberapa sayuran, buah, dan jamur.

  • Dalam microwave, brokoli kehilangan sebagian besar manfaatnya. Cara terbaik adalah mengukusnya. Mengukus akan mempertahankan rasa brokoli dan sebagian besar kandungan vitamin serta mineralnya.

  • Sayuran daun (seperti daun bit, misalnya) mempunyai sifat tertentu dan mudah terbakar jika dimasak dalam microwave. Hasilnya, alih-alih memperoleh makanan lezat, akhirnya di atas meja akan tersaji makanan gosong, dan microwave juga akan rusak.

  • Radiasi elektromagnetik memicu pembentukan nitrosamina dalam bayam dan bit. Bahan ini mungkin bersifat karsinogen.

  • Kapsaisin yang ditemukan dalam cabai dan memberikan rasa pedas menyengat mulai menguap saat cabai dimasak dalam microwave. Begitu pintu microwave dibuka, ruangan akan penuh dengan kepulan asap tajam.

  • Anggur dan gooseberry segar berubah bentuk menjadi plasma dalam microwave—eksperimen yang indah tapi berisiko.

Piza, masakan Cina, dan nasi.

  • Sulit dibayangkan ada hidangan yang lebih tidak mengguggah selera daripada piza yang di-microwave. Pinggirannya yang renyah berubah menjadi lembap dan lengket, dan kejunya menjadi sekaku beton dengan tekstur seperti karet. Makanan ini tidak berbahaya, tapi kamu tidak akan merasakan serunya makan piza saat memakannya. Lebih baik menghangatkannya dengan wajan panas atau dalam oven dengan suhu tinggi.

  • Jangan masukkan makanan ke dalam microwave dengan wadah aslinya. Kotak kardus sering mengandung bahan-bahan berbahaya seperti lem, tinta, lilin, plastik, atau logam dan bahan tersebut benar-benar bisa menyebabkan kebakaran di rumahmu.

  • Rasa dan daya tarik masakan Cina akan tetap bertahan meskipun dingin. Makanan itu bisa dihangatkan lagi jika kamu mau, tapi jangan dengan microwave. Masalahnya ada pada bahannya itu sendiri. Microwave mengubah makanan lezat ini menjadi sesuatu yang berlendir, basah, dan tidak mengundang selera.

  • Menghangatkan nasi dalam microwave hasilnya selalu tak terduga. Jika nasi telah disimpan di suhu ruangan dalam waktu lama atau telah disimpan di suhu dingin lebih dari sehari, lebih baik dibuang saja. Butiran nasi mengandung bakteri Bacillus cereus yang bertahan dalam makanan setelah proses memasak pertama. Suhu oven microwave tidak cukup tinggi untuk membunuh bakteri patogen ini, sehingga sering menyebabkan keracunan serius. Hal yang sama berlaku pada banyak makanan yang mengandung zat tepung.

Cairan, minyak, dan sup kental.

  • Sup yang berair dapat di-microwave tanpa masalah. Tapi lain halnya dengan sup kental. Setelah beberapa saat, sup itu akan mulai meletup dengan cipratan sup yang akan sangat berantakan di bagian dalam microwave. Ini karena cairan di dalam nampan tidak mendapatkan panas yang merata. Untuk menghindari dampak ini, aduk sup setiap menit. Kamu juga bisa meletakkan sendok atau stik kayu dalam mangkuk berisi sup.

  • Microwave dapat menghancurkan rasa kopi. Tidak ada bahan berbahaya yang terbentuk dalam minuman itu, tapi hanya mereka yang menyukai rasa pahit dan asam saja yang bisa menikmatinya. Jika kamu benar-benar ingin menghabiskan secangkir minuman dingin favoritmu, sebaiknya kamu tambahkan saja es ke dalamnya.

  • Susu bayi formula, makanan bayi, dan ASI tidak memanas dengan rata dalam microwave. Jadi, titik-titik panas bisa muncul dalam cairan itu dan berpotensi membakar lidah, mulut, atau tenggorokan bayi.

  • Air putih dalam cangkir juga bisa mengejutkanmu. Dalam microwave, suhu cairan naik, tapi gelembung yang menyertai proses mendidih tidak selalu muncul di permukaan. Jika kamu memasukkan sekantong teh celup atau sebuah sendok ke dalamnya, cairan itu akan segera mendidih, dan cangkirnya mungkin bisa meledak.

  • Berbagai jenis minyak, seperti minyak zaitun, anggur, canola, atau wijen bukan termasuk cairan, tapi lemak. Jadi minyak dalam microwave tidak akan memanas sampai suhu yang dibutuhkan.

Bonus: keajaiban microwave.

Meski kamu sudah mempelajari dengan tuntas seluruh daftar produk yang tidak seharusnya dipanaskan dalam microwave, kamu tidak perlu menyingkirkan alat rumah tangga berguna ini. Microwave adalah alat bermanfaat yang bisa digunakan untuk tujuan yang sama sekali tidak terduga.

  • Mengupas bawang putih dengan lebih cepat: agar tidak kesulitan saat mengupas bawang putih, kamu hanya perlu memasukkannya ke dalam microwave selama 15-20 detik.
  • Menyiapkan jus segar: memasukkan jeruk atau lemon ke dalam microwave selama 10-20 detik akan mempermudah memeras airnya. Radiasi menghancurkan selaput dalam buah jeruk.
  • Menggoreng biji-bijian dan kacang-kacangan: tuangkan bahan ke dalam wadah keramik yang aman untuk microwave, tambahkan setetes minyak, dan masukkan microwave. Untuk memasak biji dan kacang dibutuhkan waktu 3 menit.
  • Mengupas sayuran: Kadang-kadang, zukini atau sayuran umbi sulit dikupas. Untuk mempercepat proses mengupas, cukup tinggalkan sayuran itu selama 2-3 menit dalam microwave, pilih mode arus paling rendah. Setelah itu sayuran akan jauh lebih mudah terkupas kulitnya.

  • Mengiris bawang: Untuk menghindari keluarnya air mata yang tidak perlu, biarkan bawang · dalam microwave selama 45 detik. Ini akan menghancurkan enzim-enzim yang bertanggung jawab atas produksi gas korosif, yang mengiritasi mata.

  • Mengocok susu sampai berbusa: Kamu bisa membuat kapucino tanpa memakai mesin kopi yang mahal. Untuk itu, tuang susu ke dalam stoples kaca atau keramik yang bisa ditutup (wadah harus terisi setengah) dan kocok dengan kuat. Dibutuhkan waktu 30 atau 60 detik untuk mengubahnya menjadi busa. Lalu masukkan stoples dalam microwave selama 30 detik lagi dan lihat busanya naik. Cukup tambahkan ini pada kopi dan kapucinomu pun siap.

  • Para ahli menyarankan agar makanan hanya satu kali dihangatkan. Semakin lama makanan disimpan, semakin besar risiko berkembangnya bakteri jahat di dalamnya. Jika disiapkan dengan benar, makanan tidak akan membahayakan kesehatan. Tapi kamu harus membeli termometer dapur untuk mengukur suhu makanan setelah dipanaskan. Juga, aduk makanan sampai rata sehingga tidak ada lagi bagian yang bersuhu dingin—itu bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri. Semakin sering makanan kamu hangatkan, semakin berkurang kelezatannya dan teksturnya akan menjadi seperti karet.

Apa kamu ingin menambahkan informasi lain pada daftar kami yang pertama atau kedua berdasarkan pengalaman pribadimu?

Sisi Terang/Masak-masak/Daftar 15+ Makanan yang Sebaiknya Tidak Dihangatkan di Microwave
Bagikan Artikel Ini