10+ Kesalahan dalam Membersihkan Rumah yang Membahayakan Tempat Tinggal Sekaligus Kesehatan Kita
Menurut penelitian, wanita menghabiskan waktu 3 kali lebih banyak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dibanding pria. Biasanya, wanita memasak makanan, merawat orang-orang terkasih mereka, dan tentunya bersih-bersih. Rumah yang rapi memang sedap dipandang mata, tapi ternyata dalam proses bersih-bersih dan perawatan rumah, kita melakukan kesalahan yang bukan cuma bisa membahayakan benda-benda di sekitar kita, melainkan juga diri kita sendiri.
Kami di Sisi Terang suka keteraturan serta kerapian, dan juga peduli kepada para pembaca kami. Oleh karena itu, kami anjurkan agar kamu membaca berbagai kesalahan dalam membersihkan rumah berikut ini yang ternyata tidak memberi dampak baik, meskipun terlihat sebaliknya.
Memakai sapu alih-alih penyedot debu
Tentu saja, membersihkan kotoran dan sampah dengan sapu lebih mudah dibanding mengepel atau memakai penyedot debu. Namun, masalahnya, sapu tidak mengumpulkan debu dan kotoran, melainkan justru mengangkatnya ke udara dan menyebarkannya ke seluruh ruangan. Sebaiknya, gunakan sapu hanya ketika kamu harus mengumpulkan tepung yang tumpah dengan cepat, misalnya. Sedangkan untuk yang lain, lebih baik gunakan alat pel atau penyedot debu. Biasanya, alat pel modern jauh lebih nyaman dipakai daripada model lama. Karena itu, mengepel kotoran di lantai tidak sesulit sebelumnya.
Menuang lemak atau minyak ke dalam saluran pembuangan air atau kloset
Kita semua tahu bahwa kita tidak boleh membuang pembalut wanita, tisu, atau benda-benda besar lain ke dalam kloset. Namun, cuma sedikit yang tahu bahwa benda-benda kecil lain, seperti minyak, juga tidak boleh dibuang ke pipa drainase. Meskipun mudah diguyur air panas dan sabun dari bak cuci piring untuk dibuang ke dalam pipa, begitu sampai di bagian pipa yang dingin, minyak akan menempel di pipa, menumpuk, dan menyebabkan penyumbatan serta bau tak sedap. Agar tidak terjadi situasi yang mengharuskan kamu memakai detergen kimia atau memanggil tukang ledeng, coba hindari membuang barang-barang berbahaya ke dalam saluran pembuangan air. Sisa-sisa minyak bisa dimasukkan ke kantong kedap air dan dibuang ke bak sampah.
Tidak memakai humidifier
Kertas dinding di rumah bisa menjadi lembap dan berjamur jika kadar kelembapan udara terus-menerus tinggi. Selain itu, udara yang terlalu lembap juga berpengaruh buruk terhadap karpet, lantai kayu parket, dan lantai laminasi. Pada tingkat kelembapan lebih dari 55%, lantai menjadi lembap, menyebabkannya menyembul dan berubah bentuk, serta mulai retak. Meski begitu, hanya sedikit sekali orang yang tahu bahwa kurangnya kadar kelembapan juga berbahaya bagi tubuh dan bisa berkontribusi terhadap berkembangnya berbagai penyakit—dari alergi dan mata kering sampai bronkitis. Untuk menjaga kesehatanmu, kamu tidak harus membeli humidifier. Fokuslah pada apa yang kamu rasakan dan sering-seringlah melembapkan udara—botol semprot biasa bisa membantumu melakukan ini.
Membersihkan kloset dan wastafel tanpa sarung tangan
Kita biasa memakai bahan kimia keras (berbagai detergen disinfektan dan antibakteri) untuk membersihkan kloset dan wastafel. Namun, hanya sedikit yang memakai produk-produk ini dengan menggunakan pelindung seperti sarung tangan dan masker. Jika terkena kulit, bahan-bahan aktif itu bisa menyebabkan iritasi dan bahkan luka bakar akibat bahan kimia. Menghirup uapnya juga berbahaya: produsen sendiri menganjurkan untuk memakai produk ini di area dengan ventilasi baik.
Menanam pohon besar di dekat rumah
Melihat bunga mawar bermekaran atau mencium wangi semak-semak dari jendelamu memang menyenangkan. Akan tetapi, para ahli tidak menganjurkan menanam pohon besar dan semak-semak di dekat rumah—akarnya bisa merusak fondasi rumah, sementara penyiraman teratur bisa merusak permukaan dinding depan rumahmu. Guna mencegah timbulnya masalah di kemudian hari, pastikan penanaman pohon di dekat rumah memenuhi standar: setidaknya harus ada jarak sekitar 6 meter dari dinding luar bangunan sampai batang pohon (dan minimal 3 meter sampai ke semak-semak). Masalah pada fondasi rumah bisa menyebabkan kerusakan rumah, yang jelas akan berpengaruh pada kesehatan pemiliknya.
Membiarkan jendela selalu terbuka
Di satu sisi, mereka yang jendelanya menghadap arah datangnya cahaya beruntung, karena cahaya yang masuk ke dalam rumah lebih banyak. Di sisi lain, keinginan membiarkan sinar Matahari masuk rumah bisa membahayakanmu. Ini karena meski kaca hampir sepenuhnya menghalangi masuknya sinar ultraviolet B, sinar tipe A tetap bisa menembusnya. Sinar-sinar ini bisa menyebabkan penuaan kulit dan memudarkan warna furnitur. Namun demikian, selalu menutup tirai juga berbahaya. Menurut ilmuwan, sinar Matahari membunuh sebagian bakteri dan memperbaiki suasana hati kita, dan ini tidak kalah pentingnya.
Terlalu sering mencuci karpet
Karpet yang bersih menjadi kebanggaan ibu rumah tangga mana pun. Sulit dibayangkan betapa banyak waktu dan energi yang dihabiskan untuk menghilangkan noda dan membersihkannya. Namun, masalahnya, terlalu sering mencuci karpet bisa merusaknya, terutama karpet yang terbuat dari bahan tiruan dan yang harganya tidak mahal. Karpet bisa menjadi lembap, lemnya tidak melekat lagi, dan warna-warnanya akan memudar karena terlalu lembap—ini semua bisa merusak karpet. Agar karpet lebih tahan lama, jangan terlalu sering membasahinya dan bersihkan permukaannya dengan cara yang benar: bersihkan karpet dengan penyedot debu sekitar 2 kali seminggu dan cuci setidaknya setahun sekali.
Selalu menutup pintu mesin cuci
Sering kali, ruang di kamar mandi tempat mesin cuci diletakkan tidak terlalu besar, sehingga banyak orang selalu menutup bukaan mesin cucinya. Namun, ketika pintunya ditutup, air di dalam mesin cuci tidak bisa kering. Lebih parahnya lagi, kelembapan yang meningkat menjadi tempat sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Itu sebabnya, para ahli menganjurkan agar pintu mesin cuci selalu dibuka sedikit saat sedang tidak digunakan.
Memakai hidrogen peroksida yang disimpan dengan cara yang salah
Internet penuh dengan kiat yang menggunakan hidrogen peroksida sebagai bahan universal untuk bersih-bersih rumah, mulai dari membersihkan kompor sampai dinding. Namun, masalahnya, hidrogen peroksida menjadi tidak ampuh lagi jika disimpan dengan cara yang salah: bahan ini bisa terurai jika terpapar cahaya. Cara terbaik adalah membeli botol plastik gelap atau menyimpan produk ini di tempat gelap dan sejuk: cuma dengan cara ini khasiat antiseptiknya bisa terjaga. Dalam kasus lain, lebih baik gunakan produk-produk khusus untuk membersihkan permukaan barang-barang rumah tangga.
Terlalu banyak tanaman di kamar
Kamar adalah tempat paling nyaman di rumahmu. Jika ruangan ini kurang nyaman, kita mulai memakai berbagai trik untuk memperoleh kenyamanan itu: membeli lebih banyak bunga, pernak-pernik, dan berbagai suvenir, dengan harapan aroma kuat dan detail cerahnya akan mengubah persepsi kita dan kita akan merasa lebih nyaman di sana. Tanaman memang memperbaiki iklim mikro di dalam rumah dan menciptakan kenyamanan, tapi bukan ketika berbunga. Aroma kuat tanaman yang sedang berbunga dan karbon dioksida yang dihasilkan bisa menimbulkan sakit kepala atau mengganggumu. Jika kamu tidak terganggu oleh aroma bunganya, itu tidak masalah, tapi kalau aromanya berdampak terhadap tidurmu, kamu harus memindahkan bunga-bunga itu ke tempat lain.
Terlalu banyak suvenir di rumah
Banyak orang tahu, semakin banyak barang yang kamu simpan di rumah, semakin banyak pula yang harus kamu bersihkan. Patung-patung dan suvenir adalah “magnet” yang sempurna bagi debu, dan debu barang rumah tangga bisa menyebabkan reaksi alergi. Selain itu, tingkat kebisingan bisa juga berdampak terhadap kesehatanmu. Sebagai contoh, akuarium besar bisa menimbulkan suara bising terus-menerus. Itu sebabnya, pemiliknya harus memilih: bisa memandang ikan tapi terus mendengar dengung dari filter air; atau meletakkan akuarium di ruangan di mana suaranya tidak akan mengganggu istirahatnya.
Menurutmu, kesalahan mana yang bisa merusak rumah dan membahayakan pemiliknya? Apa kamu pernah membuang minyak di bak cuci piring?