13 Hal yang Membuat Rumahmu Tetap Berdebu Meski Sudah Dibersihkan Secara Menyeluruh
Ternyata, 60% debu dari jalanan yang masuk ke rumah kita adalah karena menempel di sepatu dan masuk melalui jendela serta pintu. Lantas, “Dari mana asal 40% sisanya?”, pikirmu. Ternyata, pakaian, perabot, karpet, dan barang-barang lain mengeluarkan mikropartikel ke udara yang kemudian menjadi debu.
Kami di Sisi Terang sudah lama menyadari bahwa menghilangkan debu adalah hal yang mustahil dilakukan, khususnya karena kita sering mencarinya di tempat yang salah. Jika kamu sudah lelah dengan rumahmu yang tidak kunjung bersih setelah mengelap semua lemari dan menepuk-nepuk bantal, sebaiknya kamu memeriksa kembali hal yang kamu lakukan berdasarkan daftar berikut.
1. Alat pelembap udara (air humidifier)
Bukan hanya bersarang di debu, tungau juga ikut serta dalam memproduksinya. Selain itu, tungau juga menimbulkan reaksi alergi. Mikroorganisme ini suka sekali dengan tempat lembap, hal itu menjadikan rumah dengan alat pelembap udara merupakan surga bagi mereka. Agar rumahmu tidak lagi menjadi tempat tinggal yang sempurna bagi tungau debu, sebaiknya jangan menyalakan alat ini dengan daya penuh, tapi jagalah tingkat kelembapan antara 40-50%.
Perlu diingat pula bahwa alat pelembap udara ultrasonik dan mekanis memproduksi debu sendiri. Saat air menguap, mineral yang terkandung melebur ke udara, berubah menjadi yang kita sebut debu putih. Debu ini menutupi perabot dan permukaan lainnya dengan lapisan tipis di dalam ruangan tempat alat ini dinyalakan.
2. Pakaian yang dicuci dengan cairan pelembut
Semua kain memiliki serat yang akan hancur menjadi debu seiring waktu. Jika partikel dari produk bertahan pada benang, proses itu pun akan menjadi makin aktif. Itulah yang terjadi jika kamu mencuci pakaian dengan cairan pelembut pakaian. Produk ini menembus ke dalam kain, lalu hancur. Oleh sebab itu, alangkah lebih baik jika tidak selalu mencuci dengan pelembut pakaian.
3. Tanaman dalam ruangan
Benar, tanaman dalam ruangan memang membersihkan udara dan mengurangi debu. Namun, tanaman tidak menyerap partikel besar dan seiring waktu akan menjadi kotor. Debu yang terkumpul memperburuk fungsi penyaringan tanaman dan menghambat alur fotosintesis yang semestinya. Jumlah klorofil dalam daun akan menurun, membuat bunga tidak lagi membersihkan udara, tapi justru mengumpulkan debu. Agar ini tidak terjadi, tanaman harus dibersihkan secara rutin.
4. Kertas dan karton
Serat kertas bisa hancur dan menyebabkan debu. Itulah alasan kenapa kita harus sering mengelap rak buku kita. Selain itu, ada pula sumber debu kertas lain di rumah, seperti kertas koran dan majalah lama, kotak sepatu, bungkus kertas bekas peralatan rumah, dan sebagainya. Kertas tersebut harus disimpan di luar rumah dan harus digunakan dengan cara yang efisien.
5. Tempat tidur
Tempat tidur yang hangat adalah lingkungan yang sempurna bagi tungau debu. Jika memungkinkan, sebaiknya ganti bantal, selimut, dan matras yang terbuat dari bulu asli dengan produk berisi bahan sintetis. Akan lebih baik lagi jika kamu bisa menggunakan pelapis matras pelindung dan sarung dipan kasur.
6. TV di dapur
Semua peralatan elektronik mengumpulkan debu, sementara bagian atas furnitur dan peralatan rumah selalu kotor. Hal ini membuat TV di atas kulkas menjadi kombinasi debu yang sempurna. Bagian konyolnya? Sebagian besar orang bahkan tidak menyalakannya.
Cobalah mengatur ulang isi rumahmu. Mungkin kamu punya peralatan rumah yang tidak lagi digunakan dan bisa kamu buang, jual, atau hibahkan kepada seseorang.
7. Karpet lebar dan lembut di setiap ruangan
Karpet seperti ini berisi lebih banyak debu dan alergen daripada alas lantai model lain. Tidak hanya mengumpulkan debu, karpet juga memproduksi mikropartikel dan senyawa yang mudah menguap. Oleh sebab itu, lebih baik memilih model yang tidak terlalu besar dan tidak menutupi keseluruhan lantai. Dan idealnya, karpet tidak boleh digunakan di kamar tidur. Sehingga, kamu tidak akan menghirup terlalu banyak debu ketika tidur.
8. Lemari yang berisi baju luaran
Jaket tebal dan jenis pakaian lain yang disimpan di lemarimu bukan sekadar menggantung di sana. Malah, pakaian ini mengumpulkan debu dari udara dan menyebarkan seratnya. Oleh karena itu, menyimpan pakaian yang sedang tidak dipakai di dalam plastik atau kantong pakaian sebenarnya masuk akal.
9. Tirai kerai
Sebagain besar debu masuk ke dalam rumah melalui jendela, oleh karena itu, tirai yang berfungsi sebagai pembatas cepat kotor. Tirai yang mudah dibersihkan dapat berguna dalam situasi ini.
Akan lebih baik memakai tirai gulung, bukan tirai kerai biasa yang cepat berdebu. Alternatif lainnya adalah tirai lipat berbahan poliester non-tenun, tirai sarang lebah, dan tirai gaya Roma.
10. Furnitur berbahan kain dan tekstil
Furnitur berbahan kain mirip dengan spons yang menyerap debu. Karena itu para ahli menyarankan untuk memilih produk yang terbuat dari kayu, plastik, atau kulit. Mereka juga mengingatkan kita bahwa lebih baik jika tidak ada banyak kain pelapis yang lembut di dalam ruangan. Tidak hanya mengumpulkannya, tekstil juga memproduksi debu. Untungnya, kamu bisa menyelamatkan sofamu dengan sering mengganti lapisan kainnya dan membeli yang berbahan antidebu.
11. Gorden tebal
Agar bernapas menjadi lebih lega saat di dalam rumah, kamu bisa coba mengganti gorden tebal dengan yang berbahan katun atau sintetis. Gorden dengan bahan tersebut menyerap lebih sedikit kotoran dan dapat dicuci dengan mesin cuci.
Agar meminimalisir debu yang masuk ke rumah, pastikan tidak membuka jendela saat pagi hari atau larut malam serta saat cuaca hujan ataupun sedang panas. Saat yang paling baik untuk mengangin-anginkan kamar adalah antara siang dan malam.
12. Radiator
Siapa pun yang pernah mencoba membersihkan celah di lis radiator pasti menemukan begitu banyak debu, sarang laba-laba, dan kotoran. Situasi ini dapat dibereskan dengan memberikan penutup radiator dan panel yang tidak hanya memperindah bagian interior, tapi juga membantu menjaga kebersihan radiator. Dalam hal ini, debu dan kotoran tidak akan mengendap pada setiap partisi yang terkadang sulit dicuci, melainkan pada permukaan datar yang mudah dibersihkan hanya dengan lap. Selain itu, bagian samping radiator akan tertutup, itu akan mengurangi debu masuk ke dalam ruangan. Sedangkan panel depan radiator bisa dibersihkan dengan penyedot debu.
Omong-omong, kamu juga bisa membuat panel depan sendiri dari kayu lapis berlubang, misalnya.
Catatan penting: Panel setidaknya harus berukuran 3,8 cm lebih lebar, 3 cm lebih tinggi, dan 2 cm lebih dalam dari radiator. Jika tidak, proses pembuangan panas alat ini akan berkurang.
13. Penyedot debu lama
Dalam hal melawan debu, hal yang penting dilakukan adalah mencegahnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun, inilah hal yang sering terjadi saat kita membersihkan rumah dengan penyedot debu. Para ilmuwan melakukan serangkaian tes dan menemukan bahwa penyedot debu tidak hanya mengisap debu, tapi juga membuangnya ke udara. Bahkan alat yang dilengkapi filter HEPA tidak bisa 100% membersihkan debu.
Namun, setidaknya alat ini menyedot lebih banyak partikel dibandingkan yang dilepaskannya ke udara, dan para ilmuwan belum punya alternatif yang lebih baik untuk saat ini. Mereka juga menyarankan agar tidak menggunakan model penyedot debu yang sudah lama dan murah. Debu akan tetap ada di rumahmu jika terus menggunakannya.
Bagaimana cara kamu melawan debu di rumah? Siapa yang memenangkan pertarungan ini, kamu atau debu?