Cara Mengatur Meja Kerja Saat Bekerja dari Rumah
Saat bekerja dari rumah, kebanyakan orang akan menggunakan laptop atau komputer, keyboard nirkabel, dan mouse atau touchpad. Kamu mungkin juga menggunakan monitor eksternal. Bagaimanapun juga, sebaiknya pastikan kamu mengatur semuanya dengan benar dan secara ergonomis.
Sisi Terang melakukan riset untuk membandingkan pendapat pakar tentang mengatur meja kerja, dan inilah yang kami temukan.
1. Pilihlah aksesori yang tepat.
- Jika kamu menggunakan laptop karena tidak punya meja kerja permanen, letakkan laptopmu di atas dudukan setinggi mata, lalu gunakan keyboard nirkabel terpisah dan mouse untuk menjaga lengan dan pergelangan tangan tetap di posisi netral. Docking station adalah tambahan yang bagus agar semua sambungan di komputermu tertata rapi, dan kamu bisa melepasnya saat akan bekerja di tempat lain.
- Jika kamu punya meja kerja permanen, kamu mungkin juga punya monitor dan laptop atau komputer. Monitor 25 sampai 27 inci sudah cukup jika barangnya tidak murahan dan jika kamu punya konektor layar yang layak. Sudah banyak monitor yang bisa diatur ketinggiannya, tapi kamu mungkin perlu membeli peninggi layar demi pengaturan yang ideal (kamu juga bisa mengakalinya dengan beberapa buku atau kotak tidak terpakai).
Selain itu, kamu juga bisa membeli headset, sebaiknya yang dilengkapi peredam suara, sehingga kamu bisa mengikuti rapat online dan mendengarkan musik agar lebih fokus tanpa mengganggu orang lain. Beberapa orang juga merekomendasikan printer multifungsi/mesin fotokopi/scanner, tapi itu tergantung pada kebutuhanmu terhadap kertas.
2. Pengaturan yang ideal
Alasan meja kerja kantor diatur sedemikian rupa adalah untuk memastikan pergelangan kaki, lutut, pinggul, dan sikumu sejajar pada sudut 90 derajat. Jika tidak sejajar, otot-ototmu akan terlalu terbebani dan cedera dapat terjadi.
Namun, sulit menemukan pengaturan yang tepat karena rata-rata ketinggian meja adalah 73 sampai 76 cm. Untuk sebagian orang, itu mungkin terlalu tinggi atau terlalu pendek. Jadi, langkah pertama adalah sesuaikan kursimu. Pastikan sikumu ditekuk 90º. Lenganmu harus rata di atas meja dengan pergelangan tangan berada di posisi netral—tidak bengkok ke atas atau ke bawah karena itu bisa menegangkan ototnya.
- Catatan: Jika kakimu tidak bisa menyentuh lantai, gunakan tumpuan kaki atau tumpukan kertas.
Bagaimanapun juga, tulang belakangmu harus selalu berada di posisi lurus. Punggung dan pinggang yang menopang dari kursi akan mencegahmu duduk membungkuk seharian. Meski begitu, ergonomi yang baik ditentukan oleh posisi yang sempurna untuk monitormu. Posisinya bisa berbeda bagi setiap orang, jadi, kamu harus bereksperimen dengan penempatannya, tapi kamu bisa menggunakan tips ini untuk memandumu.
- Bagian atas layar harus pas atau sedikit di bawah garis mata. Dengan begitu, garis bahumu akan stabil dan kamu tidak akan duduk membungkuk. Matamu harus sedikit mengarah ke bawah saat menatap ke tengah layar agar lehermu tetap di posisi yang tepat.
- Letakkan monitor setidaknya 50 cm (sekitar panjang lengan) dari matamu dan lebih jauh jika monitornya besar.
- Miringkan 10 sampai 20 derajat ke belakang (atau 30 dan 45 derajat jika kamu menggunakan kacamata bifokal) untuk memastikan kamu melihat layar pada kemiringan pas.
- Kecerahannya tidak boleh terlalu redup atau terlalu cerah. Sebaiknya, intensitas cahaya monitor sedikit lebih terang daripada pencahayaan di sekitarmu. Pencahayaannya harus cukup untuk membaca dokumen kertas tanpa membutuhkan cahaya tambahan.
Jika kamu bekerja dengan 2 monitor, pertimbangkan cara menggunakannya:
- Monitor utama, jika ada, harus diletakkan di depanmu.
- Jika kedua monitor sama-sama penting, letakkan keduanya bersebelahan sehingga kamu berada di tengah keduanya.
Ergonomi harus sangat dipertimbangkan saat kamu menentukan posisi keyboard dan mouse karena dapat memengaruhi posisi tangan, pergelangan tangan, lengan, dan bahu. Semuanya harus seimbang untuk mengurangi potensi cedera.
- Keyboard harus berada di ujung tanganmu.
- Mouse harus berada di samping keyboard, dan kamu harus menggerakkannya dengan pergelangan tangan, bukan siku agar ototnya tidak tegang.