Hindari 14 Kesalahan Renovasi yang Dilakukan Banyak Orang Ini
Sebelum memulai renovasi, kita bisa membayangkan akan seperti apa rumah kita di masa depan. Berbagai majalah menunjukkan gaya desain dan toko-toko siap menjual apa pun yang kita sukai. Namun, sering sekali, kehidupan nyata lebih rumit, dan kemudian kita sadar bahwa beberapa hal enggak senyaman kelihatannya dan kita melewatkan beberapa detail yang sangat penting.
Namaku Yulia dan beberapa hal di apartemen baruku benar-benar menyebalkan. Ini bukan renovasi pertamaku, jadi, kurasa kali ini aku telah siap dengan segala kemungkinan. Namun, sayang, selalu ada hal lain yang harus dilakukan.
Aku memutuskan untuk menceritakan kepada semua pembaca Sisi Terang semua kesalahan yang telah kulakukan maupun dilakukan orang lain. Semoga ini akan membantumu ketika merencanakan renovasi berikutnya.
Wastafel dapur bundar
Wastafel dapur bundar menjadi populer di tahun ’90-an dan kelihatannya sangat luar biasa serta nyaman sebab bentuknya sama dengan piring. Akan tetapi, ini bukan ide terbaik sebab wastafel persegi bisa memuat lebih banyak piring kotor. Dan kalau wastafelmu bundar, kamu harus meletakkan piring kotor di luar wastafel kalau tidak ada waktu untuk langsung mencucinya.
Bak mandi yang ditempatkan di tengah ruangan
Aku telah mengimpikan bak mandi seperti ini selama bertahun-tahun. Kelihatannya modern dan trendi. Akan tetapi, jujur saja, kamar mandimu harus sangat lapang untuk memposisikan bak seperti itu. Atau bak mandi akan sangat sulit dibersihkan—hampir mustahil kita masuk ke area antara bak mandi dengan dinding. Kamu harus punya kamar mandi yang sangat luas atau punya tenaga kebersihan untuk membersihkan semua air yang menggenang di sekitarnya.
Lemari pakaian kompartemen dengan pintu geser
Ini hal lainnya yang berawal di tahun ’90-an. Lemari ini terutama populer di kalangan orang yang punya apartemen kecil. Akan tetapi, sebenarnya pintu geser enggak begitu nyaman karena sering kali enggak bisa tertutup sepenuhnya sehingga menampakkan barangmu kepada orang lain. Selain itu, biasanya lemari pakaian biasa jauh lebih murah.
Keran dengan permukaan rata
Keran ini adalah hal yang membuatku sakit hati tiap hari. Aku bahkan enggak mengerti kenapa memilikinya. Kebanyakan keran berbentuk bulat karena tetes-tetes airnya akan jatuh dari keran itu ke dalam wastafel. Namun, jika kerannya rata, tetesan air tetap di permukaannya sehingga meninggalkan noda air. Aku baru sadar telah melakukan kesalahan dalam beberapa minggu setelah memakainya. Tapi itu sudah terlambat.
Lantai warna gelap
Apa pun material penutup lantai yang kamu miliki, fakta ini tetap bertahan: kotoran lebih mudah dilihat di lantai warna gelap dibanding yang terang. Kayaknya ini bertentangan dengan intuisi: lantai dan perabot warna gelap membuat semua yang menempel di permukaan mudah dilihat. Syukurlah, aku belajar hal ini dari apartemen temanku: lantainya warna gelap. Aku tahu, aku enggak siap mengepel lantai tiap hari.
Wastafel dengan keran di luar
Ini kelihatan trendi dan modern banget. Di dalam wastafel jadi banyak ruang untuk menaruh semua yang kamu inginkan. Satu-satunya masalah cuma mencuci kerannya. Busa dan airnya enggak masuk ke dalam wastafel sebagaimana mestinya, dan alih-alih, akan jatuh di luarnya. Ini meninggalkan lebih banyak hal yang harus dibersihkan.
Dapur matte warna gelap
Dapur warna gelap telah populer cukup lama. Dan enggak bisa kusangkal—dapur seperti ini kelihatan keren di foto. Tapi dalam realitasnya lebih kompleks: sidik jari mudah terlihat pada semua permukaan matte dan sangat susah dicuci. Pemilik dapur keren yang “berbahagia” ini menjelaskan, dengan berlinang air mata, bahwa dia tidak pernah mencuci dapur sesering sekarang.
Linoleum bermotif
Kerabatku membeli linoleum yang disebut karyawan toko sangat “bisa diandalkan”. Kemudian ternyata kotoran dan debu mudah masuk ke dalam motifnya sehingga permukaannya sangat susah dibersihkan. Lalu seluruh apartemen jadi kelihatan kotor.
Permukaan meja dapur yang terbuat dari kayu alami
Ketika pertama kali melihat permukaan meja kayu, kupikir itu adalah solusi hebat. Tapi setelah memakainya selama beberapa waktu, aku jadi mengerti bahwa aku enggak akan pernah membelinya untuk diriku sendiri. Di majalah kelihatan keren, tapi dalam kehidupan nyata, enggak sesimpel itu. Kayu tetaplah kayu—sehati-hati apa pun, kamu akan melihat penyok-penyok dan goresan kecil di atasnya. Selain itu, permukaan meja semacam itu butuh perawatan khusus, setidaknya sekali setahun kamu harus menutupnya dengan larutan khusus agar kayunya enggak kering.
Rak terbuka di dapur
“Tanpa rak tertutup di dinding berarti lebih banyak udara dan cahaya.” Aku telah membaca klaim kayak gini di berbagai majalah selama bertahun-tahun. Dan meskipun foto-foto rak berisi piring bagus benar-benar kelihatan indah, setelah melewatkan waktu seminggu di sebuah apartemen dengan dapur semacam itu, kamu akan sadar, butuh banyak waktu untuk menaruh semua piring dan cangkir dengan sempurna. Jujur saja: kebanyakan orang (termasuk aku) enggak akan melakukan ini dan rak mereka akan kelihatan benar-benar berantakan.
Pintu dengan sisipan kaca
Pintu dengan sisipan kaca sering kelihatan lebih elegan dibanding pintu sederhana. Tapi dari pengalamanku, aku bisa bilang pintu semacam itu enggak selalu merupakan pilihan terbaik. Misalnya, jika seseorang menyalakan lampu di malam hari, maka cahayanya akan memasuki kamar tidur, dan itu enggak bagus. Ini mengganggu jika kamu baru saja menidurkan bayi.
Saklar lampu di sisi yang salah
Aku pernah menyewa apartemen di mana saklar lampunya berada di samping engsel, bukan di dekat kenop pintu. Ini enggak nyaman karena kamu memakai satu tangan untuk memegang kenop pintu dan tangan lainnya menyalakan lampu. Akan jauh lebih baik jika kenop dengan saklar saling berdekatan. Seseorang melakukan kesalahan ini dan aku mencatatnya supaya aku enggak bikin kesalahan yang sama di apartemenku.
Bevel yang dalam antar ubin
Sangat sering, dinding dapur ditutup dengan ubin. Dan ini cerdas: cara ini menjadikan ubin tampak indah dan mudah dibersihkan. Tapi sesuatu yang enggak bisa kuprediksi terjadi: bevel pada ubin ini terlalu dalam. Sehingga, sekarang aku harus membersihkannya dengan sulit dan lama: lemak cepat masuk dan kemudian debu menempel. Lebih baik pilih ubin yang rata, sehingga akan mudah dibersihkan.
Kipas kamar mandi yang dikendalikan oleh sakelar lampu
Mungkin kamu tahu tahu bahwa setiap kamar mandi punya ventilasi. Ketika merenovasi, aku enggak sadar kalau kipas itu dikendalikan oleh sakelar yang sama dengan lampu. Kukira ini adalah ide yang bagus—ketika kamu menyalakan lampu, kipas juga menyala. Kamu takkan melupakan ventilasi agar kamar mandi selalu kering.
Akan tetapi, sekarang aku tahu kamu enggak selalu butuh kipas. Misalnya, ketika mandi, kamu ingin airnya tetap hangat, tapi kipas akan langsung menyedot hawa hangat itu keluar dan air dengan cepat menjadi dingin. Sekarang, aku selalu memperhatikan detail seperti itu.
Kesalahan renovasi apa yang pernah kamu lakukan? Kesalahan apa yang enggak akan pernah kamu lakukan di rumahmu lagi?