10 Misteri yang Tersembunyi di Balik Lukisan Terkenal Dunia
Untuk memahami setiap karya seni, seseorang perlu memiliki pengetahuan yang luas di bidang sejarah, agama, mitologi, dan sastra. Pengetahuan inilah yang membantu menguraikan hal-hal detail sepele yang tersembunyi dan membantumu mengetahui mengapa sebagian seniman terus menyempurnakan lukisan mereka selama bertahun-tahun, sementara yang lainnya malah rutin menciptakan karya baru.
Sisi Terang menghabiskan waktu berjam-jam untuk menelusuri situs berbagai museum demi memberitahumu tentang mahakarya yang tidak terlihat sesederhana saat pandangan pertama. Ada bonus yang menantimu di akhir artikel—Mona Lisa, salah satu lukisan paling misterius di dunia, ternyata punya banyak “kembaran”.
Seniman tidak diketahui, The portrait of Isabella de’Medici
Potret Renaisans karya seniman tak diketahui ini ditemukan secara tidak sengaja. Awalnya, kritikus seni percaya bahwa ini merupakan karya tiruan yang sangat bagus dari lukisan abad pertengahan, namun ternyata lukisan potret tersebut dicat ulang pada abad ke-19. Hidung mancung, dahi tinggi, dan dagu yang besar tersembunyi di bawah lapisan cat—wajah gadis aristokrat abad pertengahan ini berubah menjadi wajah imut seorang gadis genit agar lukisan itu laku dijual.
Ditemukan pula dengan bantuan sinar-X, bagaimana wanita tersebut awalnya digambarkan. Para pemulih lukisan menghapus lapisan demi lapisan cat, lalu mengembalikan lukisan ini ke bentuk aslinya.
Lukisan Portrait of Don Ramón Satué karya Francisco de Goya
Ramón Satué merupakan teman Francisco de Goya. Dia juga anggota pengadilan Madrid sekaligus pejabat senior di Madrid. Potret tersebut dilukis sebagai ungkapan rasa terima kasih atas fakta keluarga Satué yang menyembunyikan sang seniman selama masa represi.
Selama penelitian memakai sinar-X, para ilmuwan menemukan lukisan yang ditimpa di bawahnya, yakni lukisan seorang pria berseragam. Lukisan tersebut belum selesai, yang membuatnya mustahil untuk diketahui siapakah sosok yang digambarkan di dalamnya. Diduga, Goya melukis raja Spanyol, Joseph Bonaparte, saudara laki-laki Napoleon Bonaparte. Setelah pemerintah kehilangan kekuasaannya, sang pelukis memutuskan untuk tidak menyelesaikan lukisannya dan menimpa lukisan baru di atasnya.
Lukisan The Unequal Marriage karya Vasili Pukirev
Menurut salah satu versi cerita di balik lukisan ini, sang pelukis menggambarkan drama hidupnya sendiri. Pengantin wanita dalam lukisan tersebut adalah sosok wanita yang ingin dinikahi Pukirev, yaitu Praskovia Varentsova, sedangkan pengantin pria tua tersebut adalah pemimpin bangsawan Tver, Alexey Markovich Poltoratskiy.
Jika kamu memperhatikannya lebih teliti, ada seorang wanita tua berdiri di belakang pengantin pria tersebut. Tapi mengapa dia mengenakan gaun putih serta karangan bunga di kepalanya? Pakaian ini khasnya pakaian pengantin wanita. Para ilmuwan menduga bahwa wanita ini adalah jiwa istri pertamanya yang gentayangan di pesta pernikahan tersebut.
Lukisan The Blue Room karya Pablo Picasso
Pada tahun 2008, setelah penelitian sinar-X yang begitu cermat, para kritikus seni mendapati lukisan tersembunyi lainnya di balik lukisan The Blue Room karya Picasso. Dalam lukisan tersebut terdapat potret seorang lelaki tua yang mengenakan jas dengan dasi kupu-kupu. Picasso punya banyak ide, namun dia tidak selalu punya uang untuk membeli kanvas baru dan itulah sebabnya dia melukis gambar baru di atas kanvas lama.
Lukisan Be Be (The Nativity) karya Paul Gauguin
Bagaimana bisa wanita Tahiti terhubung dengan lukisan The Nativity? Paul Gauguin bukanlah sosok yang religius—malah, dia lebih cenderung agnostik, alih-alih ateis. Saat tinggal di Tahiti, pelukis ini tertarik pada plot Alkitab. Dia bahkan merilis sebuah manuskrip berjudul The Modern Spirit and Catholicism.
Selama periode ini, wanita yang dicintai Gauguin, Pahura dari suku Maori, melahirkan seorang putra. Di sinilah dia mengabadikan momen kelahiran putranya. Tidak lama setelah itu, putra Pahura dan Gauguin meninggal dan peristiwa tragis ini terjadi bertepatan pada hari Natal.
Lukisan The Ambassadors karya Hans Holbein
Holbein menggambarkan 2 duta besar dalam kehidupan nyata—Jean de Dinteville dan Georges de Selve. Objek yang berada di latar belakang menjelaskan tentang perselisihan antara sang rohaniwan dengan sains. Kecapi rusak, kitab yang terbuka, bola dunia, jam matahari, dan buku-buku aritmetika mengonfirmasi fakta tersebut.
Terdapat noda aneh dan tidak diketahui di bagian latar depan, itu adalah tengkorak terdistorsi yang melambangkan kematian. Jika kamu perhatikan secara langsung, kanvasnya tampak biasa saja dan gambar tengkorak tidak begitu terlihat: menurut sang seniman, kematian bukanlah sesuatu yang sangat penting. Namun, jika kamu perhatikan kanvas tersebut dari sudut yang berbeda, kematian menjadi kenyataan yang mendistorsi hal-hal biasa.
Lukisan A Nun karya Ilya Repin
Kritikus seni telah lama penasaran: mengapa biarawati tersebut mirip istri saudara laki-laki Repin, Sophia Shvetsova? Jawabannya ditemukan dalam buku harian sang seniman. Awalnya, Repin melukis potret seorang wanita yang mengenakan gaun pesta. Namun, saat pekerjaan itu selesai, Ilya dan Sophia bertengkar. Sang seniman merasa sangat tersinggung kepadanya, sehingga dia memutuskan untuk mengecat ulang bagian ini. Sekarang Shvetsova mengenakan gaun biarawati alih-alih gaun yang indah, sementara bagian kipas diganti dengan rosario.
Untuk mengonfirmasi tebakan para kritikus seni itu, kanvas tersebut dirontgen. Ternyata, Repin mengecat ulang lukisan tersebut tanpa menghilangkan cat lama.
Lukisan Girl Reading a Letter at an Open Window karya Johannes Vermeer
Lukisan ini merupakan contoh hasil karya seni awal Vermeer. Plotnya mungkin tampak biasa dan sepele—hanya seorang gadis muda yang berdiri di jendela, namun tersimpan makna tersembunyi di dalamnya. Apel di dalam vas buah melambangkan penyimpangan Adam dan Hawa dari kebajikan, sedangkan jendela yang terbuka melambangkan keinginan untuk kebebasan.
Namun, bukan itu saja misteri dalam lukisan tersebut. Setelah diteliti memakai sinar-X, ditemukan bahwa pada awalnya terdapat gambar cupid di dinding, yang dilukis oleh sang seniman karena alasan tertentu.
Lukisan The Demon Seated dan The Demon Downcast karya Mikhail Vrubel
Vrubel mengeklaim bahwa lukisan “seated demon”-nya bukanlah setan sama sekali, melainkan sebuah jiwa. Begitulah arti kata “demon” yang diterjemahkan dari bahasa Yunani. Jiwa itu layaknya kepribadian sombong dan bebas yang menentang dunia. Lukisan The Demon Downcast tampak rapuh dan lemah. Ini adalah cerminan kegilaan sang pelukis. Kondisi mental Vrubel berangsur memburuk dan dia melukis ulang karya seni ini beberapa kali. Dia menderita insomnia dan terobsesi dengan pekerjaannya.
Lukisan tersebut dibeli oleh kolektor seni terkenal, Vladimir von Meck. Vrubel foya-foya setelah itu, dia menghambur-hamburkan uang dari hasil penjualan karyanya, kecanduan alkohol, dan terus bertengkar dengan istrinya. Akhirnya, sang pelukis dimasukkan ke rumah sakit swasta dengan gejala gangguan jiwa.
Lukisan The Bus karya Frida Kahlo
Saat Frida Kahlo berusia 17 tahun, dia mengalami kecelakaan. Bus yang ditumpanginya bertabrakan dengan trem. Sang pelukis masa depan tersebut mengalami berbagai trauma (patah tulang belakang di tiga bagian, patah tulang pinggul, tulang rusuk, dll.) Karena kejadian itu, dia pun tidak bisa punya anak. Kenangan tentang kecelakaan tersebut terus menyiksa Frida sepanjang hidupnya.
Dia melukis di saat-saat putus asa. Begitulah awal cerita lukisan The Bus muncul. Lukisan itu menggambarkan orang-orang yang berada di dalam bus reyot dan tidak menduga apa yang akan menimpa mereka.
Bonus: Lukisan Mona Lisa ada dalam beberapa variasi
Terdapat sekitar 20 lukisan yang menggambarkan La Gioconda, atau Mona Lisa. Beberapa di antaranya dilukis oleh murid-murid Leonardo da Vinci. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa Leonardo da Vinci sendirilah sebenarnya seniman yang melukis lukisan-lukisan itu. Beberapa lukisan tersebut malah benar-benar menyerupai aslinya, sementara lukisan lainnya menggambarkan sang karakter utama dalam pose yang berbeda-beda. Pakaiannya dan beberapa detailnya juga berbeda. Semua replika, tanpa terkecuali, merupakan upaya mengulang ukiran senyum terkenal La Gioconda tersebut.
Detail tersembunyi apa lagi dari lukisan terkenal yang kamu ketahui? Beri tahu kami di kolom komentar.