9 Orang Ini Mengubah Dunia Lewat Seni dan Kebaikan
Kebaikan adalah kondisi jiwa manusia. Kebaikan tidak terlihat, tapi dapat dirasakan. Terkadang, kebaikan tersembunyi di balik hal-hal sederhana, seperti pujian, kata-kata penghargaan, atau pandangan mata yang lembut. Dunia kita dipenuhi orang-orang luar biasa yang dapat menginspirasi dan memotivasi kita. Para seniman ini memutuskan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik menggunakan tangan mereka sendiri, tanpa mengandalkan orang lain, melalui karya seni mereka.
Sisi Terang menemukan 9 contoh karya seni mengesankan yang berhasil mengubah dunia menjadi lebih baik.
1. Germen Crew
Sekelompok seniman jalanan beranggotakan 13 orang bernama Germen Crew diundang oleh pihak berwenang Kota Palmitas untuk melukis dinding perumahan lusuh berwarna abu-abu di sana. Mereka pun dapat berkarya menggunakan “kanvas” seluas 20.000 meter persegi.
Para seniman butuh waktu sekitar 5 bulan untuk merampungkan karya mereka, namun hasilnya sepadan. Mereka berhasil melukis 209 rumah, tempat 1.808 orang tinggal, dengan beragam warna mirip pelangi. Penduduk di sana menanggapi perubahan ini dengan sangat positif. Tapi yang paling penting adalah warna-warna cerah ini membantu mengurangi tingkat kejahatan di kota tersebut. Indikatornya bahkan hampir mendekati angka nol.
2. Patrick Commecy
Seorang seniman asal Prancis, Patrick Commecy, dan timnya menggambar mural grafiti yang realistis di dinding gedung-gedung. Mereka adalah orang-orang yang membuat dunia ini lebih cerah. Mereka tidak mengandalkan orang lain, melainkan melakukan segalanya sendiri. Saat tim melihat fasad-fasad rumah yang tidak sedap dipandang, mereka mengambil cat dan kuas, lalu mengubah jalanan sederhana di sana menjadi galeri dan rumah-rumah biasa menjadi pemandangan yang sedap dipandang. Commecy lebih suka menggambar ilusi optik. Alhasil, rumah-rumah di sana kini punya jendela dan balkon baru yang dicat sesuai gaya sang seniman.
3. Jeff Hanson
Jeff Hanson masih kecil saat sebuah tumor otak yang membuatnya hampir buta ditemukan di dalam tubuhnya.
Sementara Jeff menjalani kemoterapi, ibunya mengalihkan perhatiannya ke seni. Dengan cara ini, Jeff berhasil menjadi seorang seniman. Meski hanya dapat membedakan kontur dan warna objek-objek besar, Jeff mampu menemukan ciri khas karyanya sendiri. Saat menginjak umur 21 tahun, Jeff sudah menjadi seniman terkenal. Saat ini, harga rata-rata lukisan Hanson berkisar di angka Rp55 juta. Lukisan-lukisannya kini berada di dalam koleksi milik Warren Buffett dan Elton John.
Saat berumur 19 tahun, dia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa saat berumur 20 tahun, dia akan menyumbangkan $1 juta (sekitar Rp15 miliar) untuk amal. Dan dia berhasil melakukannya. Jeff terus menyumbang uang ke lebih dari 100 badan amal. Di antara semua badan amal tersebut, terdapat yayasan yang mendukung anak-anak pengidap tumor.
4. Martina Billi
Martina Billi adalah seniman pemula asal Italia. Dia belajar di Akademi Seni Rupa Florentine. Menurutnya, alam adalah inspirasi kreativitasnya. Karakter yang muncul dalam lukisan Martina pun biasanya berupa hewan. Dia tidak suka menggunakan kanvas atau kertas dan lebih suka menggunakan papan kayu daur ulang yang mungkin bisa berakhir di tempat sampah jika Martina tidak menggunakannya untuk menciptakan karya seninya yang indah. Cinta, kebaikan, dan alam adalah bagian penting dalam seninya.
5. Agnes Kasparkova
Agnes Kasparkova adalah seorang seniman jalanan asal Ceko berumur 91 tahun.
Suatu kali, dia memutuskan untuk mengubah desa kecilnya, Luka, di Republik Ceko, menjadi tempat yang luar biasa dan menakjubkan. Tiap musim semi dan setiap musim panas selama 40 tahun terakhir, dia menggambar beragam pola di rumah-rumah di Luka dan menambahkan keindahan ke desanya. Agnes ingin mengubah tempat ini dengan menghiasnya menggunakan warna-warna khas Republik Ceko. Gambar-gambarnya dikagumi oleh semua warga desa. Agnes pun menjadi terkenal! Yang paling mengejutkan adalah Agnes tidak berpikir ke depan saat dia menggambar dan dia sendiri tidak tahu akan seperti apa hasilnya!
6. Roberto Mamani Mamani
Seniman asal Bolivia, Roberto Mamani Mamani, berasal dari Suku Aymara dan karyanya ditandai oleh tradisi dan simbol asli Suku Aymara.
Mamani Mamani mengatakan bahwa neneknya mendorongnya untuk melukis dan menjelaskan betapa pentingnya mengingat akar asal usulnya dan memberikan kehidupan baru pada budaya orang Andes.
Seniman ini melukis banyak tokoh di dinding gedung yang dibangun oleh negara untuk permukiman warga miskin. Proyek ini dibuat di ketinggian 4.000 m di atas permukaan laut, ini adalah ketinggian yang memecahkan rekor!
Mamani Mamani mengatakan, orang-orang di sana tidak punya apa-apa dan sekarang mereka punya rumah-rumah yang dicat dengan sangat indah dan dia mengingatkan pentingnya berbagi antara satu sama lain.
7. Jan Vorman dan Tambal Lego
Banyak dari kita yang tidak suka tinggal di kota abu-abu dan monoton, jadi, seorang seniman asal Jerman, Jan Foreman, mencoba mengubahnya. Suatu hari, dia melihat bahwa Lego sering mewakili kehidupan orang dewasa yang paling umum, yaitu rumah, mobil, dan kantor. Tapi Lego membuat semuanya terlihat lebih menarik karena warnanya yang beragam. Jan Vormann menciptakan Proyek Tambal, dia bepergian ke seluruh dunia dan “memperbaiki” banyak gedung menggunakan Lego.
8. Tyree Guyton
Pada tahun 1986, seorang seniman bernama Tyree Guyton kembali ke Heidelberg dan melihat bahwa jalanan Detroit, tempatnya tumbuh dewasa, sudah hancur, dipenuhi narkoba, dan dibanjiri kemiskinan. Guyton didorong oleh kakeknya untuk menemukan solusi dan memilih kuas sebagai senjata. Begitulah awal mula kelahiran Proyek Heidelberg yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan orang-orang dan lingkungan lewat seni. Proyek ini mencakup beragam kegiatan, seperti melukis, membuat patung, dan memasang objek-objek tertentu. Perumahan terbengkalai, mobil berkarat, televisi, penyedot debu, dan lemari es dibentuk menjadi suatu komposisi dan dicat warna-warni. Heidelberg mulai menarik minat banyak wisatawan dan Tyree Guyton menerima sejumlah penghargaan internasional.
Apa kamu punya seseorang yang menginspirasimu untuk mengubah dunia lewat kebaikan? Bagikan kisahmu di kolom komentar, ya!