12 Bos yang Seharusnya Dihindari oleh Siapa pun
Sekarang ini, sepertinya dunia penuh dengan manajer superefektif yang memotivasi dan menginspirasi semua orang di sekitar mereka. Sayangnya, tidak semua bos bisa disebut “memenuhi syarat” dan merekalah topik bahasan dalam artikel ini.
Di Sisi Terang, kami berharap semuanya memiliki bos yang positif dan apresiatif. Tapi kita tahu ada orang-orang yang tidak begitu beruntung.
- Aku dulu tukang cuci piring dan kalau kamu belum pernah jadi tukang cuci piring, pekerjaan ini secara fisik lebih berat daripada kelihatannya. Bosku mengeluh tentang aku yang enggak mengerjakan tugasku, yang kuanggap sebagai penghinaan terbesar, karena ketika bekerja, aku selalu 100%. Aku penderita diabetes, jadi suatu ketika aku keluar untuk mengecek gula darahku. Dan ketika aku kembali, dia dengan sangat marah menyuruhku untuk selalu bekerja. Maka aku langsung berhenti bekerja saat itu juga. © Philcollinsforehead / Reddit
- Suatu hari, bosku sangat marah dan berteriak kepadaku karena aku datang tepat pada jam yang dijadwalkan. Aku sampai di sana tepat pukul 11.00 (waktu seharusnya aku datang) dan dia enggak begitu senang dengan itu serta bilang bahwa seharusnya aku datang sedikit lebih awal, jika memang menghargai pekerjaanku. © Mortuary_Angel / Reddit
- Manajerku meneleponku dan bilang:
— Kami ada kabar untukmu. Kamu harus melakukan ini dan ini. Jika kamu enggak berhasil menyelesaikannya pada jam kerja, kamu harus mengerjakannya di rumah di malam hari. Kalau perlu, aku akan memberimu satu hari libur di hari berikutnya.
— Apa aku dapat bayaran tambahan untuk ini?
— Tidak, kamu akan mendapat satu hari libur.
Aku harus bekerja sampai pukul 05.00 pagi kemarin. Pada pukul 08.00, aku dapat telepon:
— Di mana kamu? Kami sudah menunggumu. Kita ada rapat satu jam lagi, dan kamu harus menulis laporan yang menjelaskan kenapa terlambat. © hskk / Pikabu - Aku punya bos yang suka menyimpan setumpuk CV di bawah mejanya. Dan kapan saja orang minta kenaikan gaji atau libur, dia akan menunjukkan CV itu sambil bilang, “Orang-orang ini semuanya ingin bekerja. Jika kamu enggak senang dengan pekerjaanmu, aku bisa mempekerjakan orang lain besok.” © jupitcall / Reddit
- 5 menit menjelang tutup, pemilik restoran membawa teman-temannya dan membuat kami memasak lagi. Dia sering melakukan ini. © eldude6035 / Reddit
- Kami harus banyak bekerja dan kelelahan. Manajer kami memutuskan untuk memberi kami dukungan moral, memperkuat semangat tim kami, dan sebagainya. Dia mengumpulkan kami semua dan memberi kami ceramah inspiratif tentang bagaimana kami semua harus sedikit menunggu, tegang, memobilisasi sumber daya kami, dan semua omong kosong lain. Selain itu, dia bilang bahwa kami harus seperti pelari maraton: gesit, bugar, dan tahan. Aku mengambil momen ketika dia berhenti dan menyebutkan bahwa pelari maraton pertama meninggal karena kelelahan setelah misinya tuntas. Musim panas itu, aku di-PHK. © SandyBoy / Pikabu
- Ibuku bercerita bahwa dia pernah punya seorang bos dan semua laporan penting harus diserahkan kepadanya. Di saat yang sama, dia suka terjun payung. Suatu hari, dia berhenti bekerja begitu saja dan menjadi penerjun payung. Semua laporan itu ditemukan di kantornya dan ditumpuk tanpa tersentuh di dalam sebuah kabinet. Dia tokoh panutanku. © purpolly / Twitter
- Aku punya 4 bos. Minggu ini, aku menghadap seorang manajer dan bilang kalau beban kerjaku terlalu banyak dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri, jadi aku butuh bantuan. Manajerku orang yang bijaksana, dia melihat masalahku, menggaruk kepala, mengerutkan dahi, dan bilang dia akan mencari solusi. Hari ini, mereka menunjuk bos yang kelima untukku. © Dubas11 / Pikabu
- Hari ini, aku berbicara dengan bosku. Kusarankan berbagai opsi untuk penerapan proyek yang sedang kugarap, dan dia menolak semua ide itu. Pembicaraan berlangsung selama 40 menit. Akhirnya, dia berseru:
Bos: Tapi kenapa? Kenapa kamu selalu berusaha membuat semuanya lebih sederhana?
Aku: Apa salahnya dengan itu? Lalu aku harus bagaimana?
Bos: Entahlah! Tapi jelas harusnya enggak sesimpel yang kamu bilang! © ZhoraLiberman / Pikabu - Aku begitu muak dan capek dengan bosku. Aku baru sebentar bekerja di perusahaan ini dan diterima setelah proses seleksi yang ketat. Dalam bulan pertama, dia bergosip bahwa aku anak didik Direktur Utama. Ketika dia tahu bahwa aku bukan bawaan siapa-siapa, dia mengubah taktiknya dengan tekanan psikologis. Kemarin mereka menjelaskan kepadaku bahwa sebetulnya dia ingin mempekerjakan teman baiknya untuk posisi ini. © Podslushano / Ideer
- Suatu ketika mantan bosku meneleponku dan mulai mencaciku karena belum menyiapkan makalah dan materi tertentu. Kukira dia salah sambung dan aku bilang, “Aku sudah keluar 2 bulan lalu, Anda salah sambung.” Dan aku benar-benar heran dengan jawabannya, “Aku tahu, tapi ketika pergi, kamu enggak bilang kamu enggak akan mengerjakan ini.” Kurasa pengunduran diriku belum cukup menjelaskan. © Podlushano / Ideer
- Bosku menjebakku. Tentu saja aku dipecat. Di situs web perusahaan, aku menemukan nomor telepon yang katanya bisa dihubungi jika kamu punya masalah dengan pekerjaan. Aku menelepon dan menjelaskan situasiku. Pertanyaan pertamanya adalah, “Apa kamu sadar bahwa kamu enggak akan bisa bekerja di sini lagi?” Kurasa nomor telepon ini dimaksudkan untuk menyingkirkan karyawan yang “tidak bisa dipercaya”. Kayaknya bos memang selalu benar.
© Podlushano / Ideer
Apa kamu pernah menemukan bos yang seperti ini? Sampaikan kisahmu di kolom komentar, ya.
Kredit foto pratinjau Podlushano / Ideer
Bagikan Artikel Ini