Sisi Terang
Sisi Terang

13 Kisah Penuh Makna yang Dibagikan Orang-Orang Tanpa Anak kepada Dunia

Semua orang punya filosofi hidup yang berbeda. Akan tetapi, selalu ada orang yang memutuskan untuk tidak punya anak. Gaya hidup tanpa anak menjadi topik yang baru 10 tahun belakangan didiskusikan secara terbuka. Namun, orang-orang tanpa anak masih menerima banyak kritikan terkait pilihan mereka, orang mengatakan bahwa mereka melakukan kesalahan atau kadang mereka bahkan mendapat komentar yang cukup pedas.

Di Sisi Terang, kami percaya bahwa semua orang punya hak untuk memilih, apa dia ingin punya anak atau tidak, dan kami menemukan kisah dari mereka yang harus menerima banyak kritikan cuma karena keputusan tidak memiliki anak.

  • Suamiku adalah kolektor set Lego dan action figure, dia juga punya beberapa mainan serta karakter yang menghiasi area kerjanya. Seorang pelanggan melihat koleksinya dan bilang, “Bagaimana Anda bisa membeli ini semua?” Dia merespons dengan tersenyum, “Aku enggak punya anak dan ada pemasukan yang bisa dibelanjakan!” Orang itu mengejek, memutar matanya, dan bilang, “Pasti menyenangkan.” Suamiku cuma menjawab, “Ya, memang menyenangkan!” Suamiku tertawa karena hal ini, tapi itu membuatku marah. Jangan sinis terhadap seseorang cuma karena kamu iri dia telah mengambil keputusan berbeda. Bukan salahnya kamu memutuskan untuk punya anak, dan sekarang kamu bangkrut karenanya. © SoCrazyItMustBeTrue / Reddit
  • Aku seorang wanita lajang umur 31 tahun. Beberapa bulan lalu, aku beli rumah. Saat rekan kerjaku (beberapa tahun lebih tua dariku, dengan 2 anak dan akan punya anak ketiga, biasanya sih dia orang yang tenang dan baik) tahu tentang rumahku, dia menjadi sangat tersinggung, dan mengeluarkan reaksi yang mengejutkan “Kenapa kamu enggak beli kondominium aja sampai punya anak? Buat apa kamu beli rumah?” Saat kuingatkan dia kalau aku enggak ingin punya anak, jadi enggak perlu menunggu, dia bilang bahwa pada dasarnya aku mencuri rumah ini “dari sebuah keluarga yang bisa benar-benar menikmatinya, dari anak-anak yang seharusnya bisa bermain di halaman.” © theditzydoc / Reddit
  • Aku enggak tahu berapa kali sepupuku meminta kami untuk menjaga anak-anaknya sementara dia pergi menikmati akhir pekan yang sudah direncanakan dengan suaminya. Dan kami selalu menolak. Jadi, di hari Jumat, mereka menurunkan begitu saja anak-anak mereka di jalan masuk rumahku dan mengirimkan pesan kepadaku kalau mereka akan kembali Minggu malam untuk menjemput mereka. Aku dengan senang hati mengecek kamera teras, menelepon dia lagi, dan bilang, “Ya, aku barusan mengecek kamera CCTV, mereka masih duduk di luar. Kami lagi di luar kota dan enggak bakal pulang sampai Minggu sore, jadi lebih baik kamu kembali.” Percakapan berikutnya melibatkan permintaan konyol agar kami pulang lebih awal supaya sudah berada di rumah siang itu, untuk mengatur agar ada orang lain yang menjaga mereka, atau mungkin mencari tiket pulang.
    Aneh. Anak-anak yang malang, mereka telah lebih dari satu setengah jam menunggu di sana saat orang tua mereka yang abai kembali untuk menjemput mereka. Mungkin aku enggak ingin punya anak, tapi aku enggak mungkin melakukan hal seperti itu. © AxeDentist / Reddit
  • Jadi, sekitar seminggu lalu, aku pergi ke dokter dan meminta rekomendasi darinya untuk periksa ke ginekolog. Aku bilang kepadanya, aku ingin dioperasi karena enggak ingin punya anak. Dia cuma bilang, “Kamu cuma ingin mementingkan diri sendiri!” dan tertawa. © LadyJupitor / Reddit
  • Aku dan teman kerjaku sedang mewawancarai orang ini untuk suatu posisi dan saat wawancara dia bertanya apa aku punya anak. Dia pun cerita, tanpa ditanya, bahwa dia ibu tunggal dan punya anak lelaki yang sudah remaja dan semua yang dia lakukan adalah demi anaknya. Rekan kerjaku menanggapi bahwa dia juga orang tua tunggal dan cuma mengucapkan kalimat pendek tentang betapa hebat anak-anaknya. Aku enggak bilang apa-apa. Kami melanjutkan wawancara. Pada titik tertentu, orang yang kami wawancarai ini berbicara tentang bagaimana mantannya mengendalikan dan memanipulasi dia. Lalu, dia bertanya apa aku punya anak. Aku bilang enggak. Dia tanya berapa umurku. Aku jawab pertanyaannya. Dia bilang kepadaku, kalau aku sudah ketemu jodoh, maka aku akan menginginkan anak. Aku bilang kepadanya, aku sudah menikah. Dalam sebuah wawancara kerja. © Hotel_Lazy / Reddit
  • Suamiku umur 24 dan aku 25 tahun. Kami menikah sekitar 6 bulan lalu. Kami telah saling kenal hampir selama 6 tahun. Kami sudah membahas masalah anak sejak awal dan 100% enggak ingin punya anak. Kami punya 4 hewan peliharaan yang sangat kami sayangi dan kami berdua fokus kepada karier kami. Dengan apa yang telah aku bilang tadi, kami memperoleh berbagai pertanyaan dari banyak orang yang menanyakan kapan kami akan menikah dan mendebat saat kami bilang bahwa kami sudah menikah dan enggak butuh/ingin punya anak. © hannahrichelle / Reddit
  • Beberapa pekan lalu, aku dan pasanganku keluar untuk menengok kakek nenekku. Semuanya berjalan baik-baik saja sampai nenek bertanya apa kami ingin punya anak. Aku bilang enggak ke nenekku dan dengan lembut mengajukan beberapa alasan. Pertama, aku bermasalah dengan kondisi jantungku, dan masalah medis lain yang cukup serius. Aku enggak akan mampu hamil dengan baik. Kedua, aku enggak ingin punya anak. Dan seterusnya. Nenek bilang kepadaku bahwa, “Punya anak adalah tugasku, dan itu akan memperbaiki masalah medisku.” © Hamilmr17 / Reddit
  • Suatu ketika, bosku bilang dia dan istrinya (pasangan tanpa anak) akan pergi berlibur, dan atasannya bilang, “Kamu butuh liburan? Aku punya 5 anak.” Bosku menanggapi dengan, “Hm, itu keputusan hidup.” Aku pun tertawa. © Careless_Ad3968 / Reddit
  • Aku dan suamiku baru saja mengubah sebuah kamar tidur di dalam rumah kami menjadi ruang game. Pertanyaan pertama yang ditanyakan semua orang kepada kami adalah, “Tapi, gimana kalau kamu punya anak? Apa kamu enggak butuh kamar itu buat mereka?” Namun, saat kami bilang enggak akan punya anak, keluarlah jawaban sarkastis seperti, “Pasti menyenangkan.”
    © SweetGlasgowSmile / Reddit
  • Rekan kerjaku selalu bilang, “Pasti menyenangkan,” saat aku menyebut-nyebut akan melakukan sesuatu yang bikin rileks selepas kerja atau di akhir pekan. Ya! Aku memilih untuk enggak punya anak, agar bisa bersantai di waktu luangku sesuka hati. Bukan salah kami kalau para orang tua memilih untuk punya anak. Jika mereka ingin bersantai, maka mereka harus berpikir sedikit lebih keras tentang keputusan mereka. © kenzbaek / Reddit
  • Saudariku jadi dengki di belakangku ketika kuputuskan untuk mengambil gelar master. Seluruh kepribadiannya didasarkan pada prestasi 2 anaknya (sekarang sudah dewasa), dan dia enggak pernah berhenti berbicara tentang mereka (seperti beberapa kali sepekan dia akan mengoceh tentang anak-anaknya yang “sempurna” di dunia maya). Aku pernah sekali mengunggah foto wisudaku di Facebook, dan dia bilang aku cuma cari perhatian. Kayak, aku butuh 3 tahun dan setumpuk pinjaman untuk mendapat gelar itu, kenapa aku enggak boleh merasa bangga? © 30-something / Reddit
  • Pasanganku berumur 28 tahun. Aku 27. Kami telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Semalam, dia bertanya kepadaku apa kami bakal mencoba untuk punya anak. Aku menjawab, “Hahaha, tunggu, apa?” karena kami telah sepakat untuk tidak pernah punya anak. Belum lagi aku memiliki komplikasi medis yang akan membuat kehamilanku berisiko tinggi. Lalu, dia berkomentar bahwa punya anak itu enggak begitu menakutkan baginya dibanding menikah, dan aku langsung memutuskan saat itu dan di tempat itu juga bahwa hubungan ini enggak akan pernah berhasil. © AelaMarie / Reddit
  • Suamiku lagi mengobrol di telepon dengan seorang kerabat beberapa saat lalu, dan kerabatnya bertanya apa kami ada rencana untuk segera punya anak. Suamiku menjelaskan kepadanya bahwa kami enggak ingin punya anak, dan tentu saja ini membuat kerabatnya mulai menguraikan alasan kenapa kami harus punya anak. Percakapan berlanjut selama beberapa menit, dan aku cuma memutar-mutar mataku, karena pada akhirnya aku tahu, tidak masalah apa pun yang dia katakan. Namun kemudian, dia melanjutkan dengan memberi tahu suamiku bahwa seharusnya kami enggak melanjutkan pernikahan dan upacara keagamaan kami sampai aku berubah pikiran. Lalu dia bilang, kalau dia nanti ketemu aku, dia akan menginterogasiku dan mencoba mengubah pikiranku. © taco-belle- / Reddit

Apa pendapatmu tentang gaya hidup tanpa anak? Jika kamu punya pandangan lain, apa pendapatmu tentang orang-orang ini? Beri tahu dalam komentar di bawah, ya.

Kredit foto pratinjau AxeDentist / Reddit
Bagikan Artikel Ini