13 Orang yang Langsung Mendapat Pekerjaan Berkat Jawaban Cerdik ketika Wawancara
Wawancara kerja benar-benar seperti lotre dan tak seorang pun tahu rahasia untuk menaklukkan hati para manajer dan pewawancara. Sebagian orang berhasil memilih kata-kata dan ungkapan terbaik yang secara otomatis menjamin mereka bisa mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan. Mungkin ini masalah keberuntungan atau mungkin adrenalinlah yang memberi mereka kekuatan kreatif.
Sisi Terang memilih kisah orang-orang paling beruntung yang mendapatkan pekerjaan secara langsung.
1.
Departemen SDM sebuah perusahaan memintaku untuk mengajar sebuah kursus menulis. Ketika mendiskusikan detail pekerjaan, aku dihadapkan kepada lima eksekutif perusahaan yang memutuskan untuk mewawancaraiku. Mereka ingin staf mereka berubah dari enggak bisa menulis kalimat-kalimat dasar menjadi mampu menulis laporan teknik setebal 10 halaman cuma setelah pengajaran 40 jam. Aku tahu beberapa guru lepas akan setuju untuk melakukan hal mustahil ini demi mendapatkan pekerjaan.
Namun, aku enggak mau. Jadi, aku katakan kepada mereka kalau aku bukan guru yang cocok untuk mereka. Aku benar-benar enggak ingin posisi tersebut dan itu mengejutkan mereka. Akan tetapi, mereka memberikan pekerjaan itu kepadaku karena aku mengatakan yang sebenarnya kepada mereka. Verneita Boonlom / Quora
2.
3.
Manajer: Tiga bulan lagi kamu akan memasuki tahun terakhir kuliah dan aku yakin banyak perusahaan telah datang ke kampusmu untuk melakukan perekrutan. Kenapa kamu belum juga ditempatkan di salah satu perusahaan itu?
Aku: Kebanyakan perusahaan yang datang ke kampusku mengajukan prasyarat “IPK minimal 3,5” dan “tanpa riwayat gagal mata kuliah”. Karena aku pernah gagal sekali dalam matematika saat duduk di tahun kedua di jurusan Teknik, aku enggak melamar.
Manajer: Jadi, kamu bahkan enggak pernah repot-repot untuk melamar ke perusahaan-perusahan itu?
Aku: Menurutku, perusahaan yang enggak menghargai kegagalanku, enggak pantas bagiku.
Ada keheningan lama setelah kata-kataku itu. Lalu, manajer itu tersenyum kepadaku dan bilang, “Aku suka jawabanmu.” Hasil akhir: aku memperoleh pekerjaan itu! Nikhil P Kulkarni / Quora
4.
Pewawancara: Oke, jadi kita sudah selesai dengan bagian teknis, apa ada hal-hal lain tentang dirimu yang ingin kamu sampaikan?
Aku: Kalau Anda pewawancara dari bagian SDM, aku akan menyampaikan banyak hal. Karena Anda bukan dari SDM, enggak ada hal lain tentang diriku yang ingin kusampaikan.
Ekspresi di wajahnya tak ternilai, mungkin seharusnya aku ketakutan.
Pewawancara: Aku punya kolom SDM, jadi kamu bisa menceritakan tentang dirimu kepadaku.
Aku: Aku masih enggak ingin menceritakan apa pun.
Wawancara selesai 3-4 menit kemudian. Aku masih dipanggil untuk tahap berikutnya, yang merupakan sesi dengan SDM yang sebenarnya. Tanpa menyebut-nyebut insiden sebelumnya, aku terpilih untuk pekerjaan itu. Akriti More / Quora
5.
Ketika umur 14 tahun, aku ingin bekerja di perusahaan pengembang real estat. Manajer perusahaan itu bilang kalau aku masih terlalu muda. Aku bilang kepadanya bahwa aku telah bekerja sejak umur 11 tahun, memiliki izin bekerja dan menunjukkan artikel di surat kabar setempat, The Reston Sun-Times, untuk membuktikannya. Dia bilang, “Itu toko perangkat keras. Kami jauh lebih canggih. Ini enggak membuktikan apa pun.”
Aku bilang, “Ini membuktikan bahwa aku mengisi tiap menit dengan lari senilai jarak 60 detik.” Dia tampak terpukau dan bertanya, “Apa kamu bilang?!” Aku menjawab, “Itu kutipan dari sebuah puisi oleh Rudyard Kipling.” Dan aku mendeklamasikan puisi “If” di luar kepala. Sejenak, dia menjadi terdiam, begitu juga aku.
Lalu dia bilang, “Oke, aku suka itu. Aku akan mengubah kebijakan dan kami akan mempekerjakan kamu.” Alex Lightman / Quora
6.
7.
CEO bertanya kepadaku, “Bagaimana kamu akan menangani pekerjaan yang mengharuskan kamu bekerja 6 hari seminggu, 10 jam sehari?” Semua orang menahan napas. Aku segera menanggapi, “Aku akan mengaturnya. Jadi, aku akan bekerja 12 jam sehari dan bisa menikmati akhir pekan dengan istriku.”
Ada sekitar 30 detik keheningan ketika semua orang menghitung 6 kali 10 dan membandingkannya dengan 5 kali 12. CEO bilang, “Oke,” dan dia pergi. Aku mendapat pekerjaan itu. Gaku Sato / Quora
8.
Aku dipanggil untuk wawancara kedua dan ditanya apa aku mau bekerja dengan sistem sif rotasi. Aku bilang kepada mereka aku lebih suka enggak memakai sistem itu, tapi akan melakukannya jika pekerjaan mengharuskan aku melakukan itu. Seorang manajer bilang aku enggak bisa berharap selalu mendapat giliran hari kerja dalam industri yang beroperasi 24/7. Aku menjawab lebih suka bekerja sif malam terus-menerus.
Aku mendapatkan pekerjaan sebab sif rotasi menyebabkan banyak pergantian karyawan. Travis Grizzard / Quora
9.
Putriku melamar pekerjaan sebagai model untuk sebuah produk tanning. Ada antrean calon model di sana. Ketika masuk untuk wawancara, semua pelamar bilang sesuatu kayak, “Anda harus mempekerjakan aku karena aku seru, lucu, dan suka bersenang-senang.” Putriku enggak begitu.
Dia bilang, “Aku benar-benar suka produk Anda, aku sering memakainya, dan ingin membantu Anda menjualnya.” Susan Kaveny / Quora
10.
11.
Aku lagi nyari kerjaan. Aku punya sederet wawancara dan menghadiri masing-masing wawancara itu. Aku ikut beberapa tes untuk sejumlah posisi dan lulus. Namun, aku mendengar kata-kata yang sama sepanjang hari: “Kami butuh orang berpengalaman.”
Aku langsung kehilangan peluang saat itu dan di tempat itu juga. Aku berdiri, memukul mejanya dengan kedua kepalan tinjuku, dan bilang, “Bagaimana mungkin aku mendapat pengalaman kalau enggak seorang pun mau mempekerjakan aku?” Aku berbalik dan mulai melangkah ke pintu. Dia lalu bilang, “Mulailah bekerja Senin pagi pukul 08.00.”
Aku mengucapkan terima kasih dan bekerja di sana selama 5 tahun. Sandra Taylor / Quora
12.
Aku sedang wawancara untuk posisi yang penting di bidang hukum. Perusahaan itu terkenal suka mengajukan pertanyaan yang sangat sulit. Aku adalah pelamar terakhir hari itu, malam sudah larut, dan aku bisa melihat anggota panel sudah lelah. Aku enggak tahu, tapi aku memasuki ruangan, mengucapkan terima kasih kepada mereka karena menemuiku meskipun hari ini melelahkan dan bilang aku yakin mereka pasti sudah capek sekarang.
Mereka semua langsung sumringah. Kami menjalani wawancara yang sangat menyenangkan, sebagian besar berupa obrolan bersahabat. Kemudian, seseorang bertanya tentang CV-ku. Ketika kujawab, sepertinya dia sengaja memulai pertengkaran tentang jawabanku.
Ini hal aneh untuk diperdebatkan dan saat itulah aku tertawa dan melucu dengan mengorbankan diriku. Mereka menawariku pekerjaan itu esok paginya. Maryke S / Quora
13.
Apa yang kamu katakan hingga membantumu langsung mendapat pekerjaan? Bagaimana biasanya kamu bersikap selama wawancara kerja?