13 Pelajaran Ketat Menyangkut Gaya Busana yang Dipelajari Kate Middleton sebagai Duchess
Britania Raya adalah salah satu dari sedikit negara yang berhasil mempertahankan bentuk pemerintahan monarki selama berabad-abad. Ini mungkin terjadi berkat kesetiaan negara ini pada tradisi. Persyaratan khusus mengenai cara anggota Kerajaan tampil adalah bagian dari tradisi ini. Jadi, Catherine, sang Duchess dari Cambridge dan istri pewaris Kerajaan, selalu menjadi pusat perhatian bagi media massa dan rakyatnya. Kini, dia menjadi contoh keanggunan yang sempurna, tapi semuanya berbeda di masa lalu.
Sisi Terang mengagumi gaya sang Duchess dan mengingat pelajaran mode apa saja yang harus dia pelajari. Kami bukan mau menyarankan bahwa kita semua butuh penata gaya pribadi, tapi ada beberapa tips menarik yang digunakan Kate yang layak kita catat.
Jangan mengandalkan diri sendiri, minta bantuan ahli.
Saat kamu adalah penata gaya pribadimu sendiri.
Foto yang diambil penata gaya.
Pada tahun 2016, sang Duchess dari Cambridge mengambil bagian dalam pemotretan majalah Vogue (foto pertama). Kate membuat tampilan cowgirl ini sendiri dan tidak meminta bantuan penata gaya. Sayangnya, foto ini dikritik oleh banyak orang. Mereka mengatakan, ini terlalu sederhana untuk seorang duchess. Kemudian, Kate menyadari dia tak ingin mengambil risiko seperti ini lagi dan memutuskan untuk beralih ke para ahli.
Pada April 2019, dunia mengetahui bahwa Asisten Kate Middleton, Natasha Archer, harus cuti hamil, dan Virginia Chadwyck Healey menjadi penata gaya barunya. Sang calon Duchess bertemu Virginia saat dia masih menjadi mahasiswi. Mereka mempelajari sejarah seni bersama di Universitas St. Andrews di Skotlandia. Berkat ide-ide baru dari Virginia, tampilan Kate menjadi lebih modern dan mengesankan.
Mulai pakai barang trendi secara rutin dan dengan hati-hati.
Duchess adalah perwakilan dari Kerajaan Inggris dan calon permaisuri ratu. Dia tidak boleh terlalu tertarik pada mode, tidak seperti, misalnya, Meghan Markle yang suaminya merupakan keturunan ke-6 Kerajaan.
Semua penampilan Kate dibatasi oleh tradisi, harus terpisah dari mode trendi, dan harus terlihat tidak lekang oleh waktu. Aturan Kerajaan memungkinkannya menambah sejumlah tren modern dengan hati-hati. Ini menjadi alasan kenapa kita terkadang melihat Duchess tampil dengan bahu terbuka atau mengenakan rok lipit. Tapi kita takkan pernah melihatnya mengenakan legging macan tutul, jaket bomber modis, atau blazer oversize.
Singkirkan pakaian usang tepat waktu.
Saat Catherine membiasakan diri dengan gelar barunya, dia biasa memakai sepatu bot suede yang usang. Tak seorang pun boleh tampil mengenakan pakaian dan sepatu yang terlihat buruk, terutama anggota keluarga Kerajaan.
Beli sejumlah barang yang identik.
Untuk menghindari masalah yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, Duchess membeli 2 atau lebih barang identik (tapi dengan warna berbeda). Lihatlah gaun buatan Alexander McQueen yang dia kenakan, kita dapat melihatnya mengenakan gaun sama, tapi berbeda warna untuk menghadiri beberapa acara.
Pilih rok yang panjangnya elegan.
Setelah menjadi Duchess, Catherine masih memilih rok dan gaun yang cukup pendek dan tidak disetujui oleh Ratu. Kemudian, baik Catherine dan asistennya, merevisi pandangan mereka terhadap panjang rok. Gaun panjang menengah yang elegan memungkinkan Kate tetap tampil dalam gaya kerajaan konservatif dan tidak perlu takut mengalami momen canggung akibat rok yang terlalu pendek.
Hindari gaun tipis dan rok saat cuaca berangin.
Sang Duchess punya kaki jenjang yang indah, tapi “Efek Marilyn Monroe” dan kode etik gaun Kerajaan tidak saling mendukung. Jadi, keliman rok Kate “diberikan” bobot khusus agar angin tidak bisa meniup reputasi anggota Kerajaan.
Sesuaikan pakaian dengan aturan busana atau dresscode.
Banyak jenis pakaian cocok untuk dipakai di panggung peragaan busana, tapi tidak semuanya cocok untuk keluarga Kerajaan Inggris. Jadi, banyak pakaian desainer diubah sedemikian rupa agar sesuai dengan aturan kerajaan. Asisten kerajaan dapat mengubah panjang, bentuk lengan, ketebalan kain, dan kedalaman garis leher.
Jangan lupakan diplomasi yang bergaya.
Selama tur ke luar negeri, para ahli protokol kerajaan memikirkan semua detail yang ada. Jadi, selama perjalanan ke Kanada, sang Duchess mengenakan pakaian merah dan putih, sementara topinya didekorasi menggunakan daun maple, yang merupakan simbol Kanada.
Untuk mengunjungi lingkungan miskin New Delhi, gaun gaya India, yang harganya cuma 50 paun Inggris (sekitar Rp850 ribu) dipilih untuk sang Duchess. Orang-orang yang menjadi sorotan publik bukan cuma harus menguasai seni diplomasi mode, tapi saat memilih suatu barang, mereka juga harus memikirkan kecocokannya dengan beragam situasi.
Gunakan mantel layaknya gaun kedua.
Mantel menjadi bagian yang penting dari lemari pakaian seseorang jika iklim di negaranya menyerupai iklim Inggris. Kalau kamu adalah seorang Duchess, kamu harus memikirkan kenyamanan dan keindahannya. Mantel yang menyerupai gaun adalah pilihan bagus yang memungkinkan kita menggabungkan kenyamanan dan feminitas.
Kenakan pakaian berwarna cerah (jika Ratu tidak ada).
Ini yang dipelajari Catherine dari Ratu Elizabeth. Seorang anggota keluarga kerajaan harus mengenakan pakaian cerah agar terlihat mencolok di kerumunan. Jadi, Kate, sang calon permaisuri, harus terbiasa terlihat cerah. Saat masih menjadi pacar Pangeran William, dia sering mengenakan pakaian dengan warna-warna yang lebih lembut dan tenang, dan setelah pernikahan, jumlah pakaian dengan warna lebih cerah makin banyak menghiasi lemari pakaiannya.
Tapi jika Ratu Elizabeth juga hadir dalam sebuah acara, Kate memilih pakaian pastel atau warna gelap. Menurut protokol, dia dilarang tampil lebih cerah daripada sang Ratu.
Bereksperimenlah dengan topi.
Mengenakan topi elegan adalah penghargaan seorang anggota kerajaan terhadap tradisi dan protokol Inggris yang ketat. Tapi Kate berhasil mengubah tradisi ini menjadi ciri khasnya sendiri: topi fascinator sangat cocok untuknya. Bando sutra atau beludru Kate adalah aksesori bagus yang dapat menggantikan topi.
Sang Duchess menjadi pencipta tren, berkat dia, bando mulai muncul di koleksi desainer terbaru dan menjadi perhatian di dunia mode. Jadi, gaya konservatif juga dapat memengaruhi tren modern.
Pilih gaun cerah dengan panjang selantai untuk acara malam hari.
Menyangkut penampilan malam hari, sang Duchess lebih suka warna pastel yang tenang dan gaun cerah dengan panjang selantai. Harus kita akui, gaun-gaun seperti ini memang terlihat sangat anggun saat dikenakan.
Jadi, pada bulan Februari 2019, penampilannya di acara British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) sangatlah memukau. Gaun putih karya Alexander McQueen yang dia pilih (di sebelah kiri) terlihat sangat menakjubkan.
Selalu ingat bahwa kamu adalah seorang putri dan jutaan mata menatapmu.
Setelah bertahun-tahun menjadi pusat perhatian, Kate Middleton kini paham bahwa dia harus selalu memperhatikan reputasinya, baik itu dalam acara olahraga, jalan-jalan keluarga, atau beberapa jam setelah melahirkan. Tidak ada kata “akhir pekan” dalam kamus keluarga kerajaan dan bahkan sedikit rusaknya citra dapat menjadi topik pembicaraan besar di tangan media dunia dan orang-orang biasa pada umumnya.
Apa kamu tahu tips seputar mode lainnya dari Kate Middleton? Apa kamu punya panutan lain dalam dunia mode?