15 Guru Terbaik di Dunia
Kita semua punya guru favorit yang akan selalu kita ingat dari masa sekolah atau kuliah. Hampir setiap orang punya kenangan melekat tentang para guru yang memberi inspirasi, mencintai pekerjaannya, dan peduli dengan kebutuhan kita.
Tim Sisi Terang mendedikasikan artikel ini kepada para guru seperti mereka yang tahu cara berkomunikasi dengan siswa-siswanya dan membuat proses belajar-mengajar menarik serta menyenangkan. Terima kasih sudah menjadi guru terbaik!
Seorang mahasiswa membawa serta anaknya saat berkuliah karena tidak punya uang untuk menyewa pengasuh. Saat anaknya menangis, dosen ini menggendongnya, menenangkannya, dan lanjut mengajar.
Kamu hanya perlu mendengarkan dengan saksama.
Tulisan pada kausnya: “Semua yang kukatakan akan muncul saat ujian.”
Guru profesional tidak menolak untuk berupaya lebih.
Apa lagi kalau bukan guru sejarah?
Jam guru ketika ujian.
“Waktu terus berlalu. Tapi, apa kamu akan lulus?”
Guru fisika menjelaskan zat cair.
Kucing adalah benda cair.
“Benda cair... bentuknya menyesuaikan wadah, tapi volumenya tetap sama.”
Begitu teorinya. Jadi, kucing adalah benda cair.
Guru seni membuat mahakarya di papan tulis dengan kapur setiap hari untuk menginspirasi siswanya.
Dosen sejati akan selalu punya cara untuk menggambar segitiga.
“Guruku bilang jika semua siswa di kelasnya dapat nilai bagus saat ujian, dia akan berpakaian seperti Scooby Doo dan membawakan sampanye tanpa alkohol. Kami berusaha dengan keras, dan guru kami memenuhi janjinya.”
Guru ini tidak membangunkan siswa yang tidur maupun mengkritiknya, melainkan terus membuat suasana kelasnya ceria.
Guru ini menemukan anak kucing liar di dekat sekolah. Pelajaran hari itu jadi menarik.
Ruang guru astronomi.
Karena Pluto bukan lagi termasuk planet dalam tata surya kita, guru ini menempelkan kertas dengan tulisan yang berarti “Beristirahatlah dengan tenang” di atas gambarnya.
Guru Matematika merayakan Hari Pi.
Guru fisika melakukan eksperimen.
Seorang guru membiarkan para siswanya berkreasi di atas gaunnya pada hari terakhir sekolah.
Kamu tidak bisa menyontek di kelas guru ini. Tidak mungkin.
“Anak-anak,
Saya tahu ketika kalian menyontek di kelas.
Serius, deh. Tidak ada orang yang menunduk melihat pahanya, lalu tersenyum.
Salam, Guru Kalian.”