Sisi Terang
Sisi Terang

20+ Kisah yang Membuktikan bahwa Memilih Nama Anak Bisa Jadi Petualangan Seru

Saat kamu mengetahui kalau kamu sedang hamil dan pada akhirnya akan melahirkan seorang manusia ke dunia ini adalah satu momen paling menarik sekaligus indah dalam tubuhmu. Namun, kemudian datang waktunya memilih nama. Tiba-tiba semua orang di sekitarmu merasa kalau mereka punya andil dalam hal ini. Selain itu, kamu mungkin tidak menjadikan ini keputusanmu sendiri. Pasanganmu mungkin punya satu atau dua hal yang ingin disampaikan soal ini. Itulah sebabnya tidak aneh untuk menghabiskan berbulan-bulan (atau bahkan tahunan) mencari nama yang sempurna untuk anak perempuan dan laki-laki, untuk berjaga-jaga.

Nah, di Sisi Terang, kami ingin mengetahui kisah di balik nama yang dipilih oleh pembaca kami untuk anak-anaknya. Jadi, kami meminta mereka untuk membagikannya dengan kami. Rupanya, memilih nama merupakan petualangan yang seru. Kami pun telah memilih berbagai cerita, mulai dari yang paling menyentuh sampai yang paling lucu.

  • Ibuku meninggal setahun sebelum aku punya anak perempuan. Aku juga harus menyebutkan kalau dia meninggal pada tanggal 25 Juni dan putriku lahir 24 Juni tahun berikutnya (tepat hampir satu tahun kemudian). Aku merasa, ini menjadi tanda kalau aku harus memberi nama putriku TERESA.—Arelyz Ortiz / Facebook
  • Aku ingin nama yang akan terdengar indah dalam tiga bahasa: Inggris, Spanyol, dan Portugis. Aku juga ingin nama yang akan mudah dieja dan enggak akan menimbulkan keraguan terkait cara nama itu ditulis dalam tiga bahasa itu. Kami membuat daftar semua nama yang memenuhi persyaratan dan memilih Oliver. Nama itu terlintas di kepalaku karena aku adalah penggemar manga berjudul Captain Tsubasa, yang karakter utamanya bernama Oliver Atom.—Armando Morel / Facebook
  • Saat aku dan suamiku masih pacaran, dia masih kuliah S2. Satu-satunya cara kami dapat menghabiskan waktu bersama adalah aku duduk di sampingnya dan membaca novel saat dia belajar. Karena kami banyak sekali menghabiskan waktu seperti itu, akhirnya aku malah banyak baca. Suatu hari, aku selesai membaca Sophie’s World dan baru membaca The House of the Spirits sampai setengah buku. Aku menengok ke dia dan bilang, “Kalau suatu hari kita punya putri, namanya Alba Sofia (kombinasi nama dari karakter dua buku itu).” Sebelas tahun kemudian, putri pertama kami lahir dan itulah namanya.—Blanca Algarra / Facebook
  • Aku adalah penggemar The Beatles dan sampai seminggu sebelum melahirkan, aku berpikir kalau kami akan punya anak laki-laki. Jadi, sepanjang kehamilanku, aku memanggil anakku ini Harrison. Namun, seminggu sebelum persalinan, dokter bilang, “Kabar gembira, bayinya perempuan!” Aku memikirkan perkataannya sampai 4 hari. Saat menonton serial favoritku, CSI: Miami, terlintas satu ide. Episode yang menampilkan putri dari saudara laki-laki Horatio yang meninggal, gadis itu sangat disayangi dan dicintai Horatio seperti putrinya sendiri (aku pikir Horatio diam-diam mencintai ibu gadis itu). Jadi, putriku akhirnya punya nama yang sama dengan keponakan perempuan Horatio.—Rose Izquierdo De Acosta / Facebook
  • Saat aku dan suamiku mulai mencari-cari nama buat putra kami, hal pertama yang kukatakan adalah dia enggak akan dinamai Juan de Dios. Pertama, di dalam keluarganya, banyak orang bernama Juan (Juan Manuel, José Juan...). Kedua, karena saat aku menyebutkan namanya, mereka enggak akan tahu siapa yang aku bicarakan. Kami mencari di internet nama anak laki-laki dan maknanya. Nama putraku Ian, maknanya adalah “Tuhan maha pengasih” dan berasal dari bahasa Ibrani. Namun, di suatu tempat yang lain kami menemukan kalau dalam bahasa Breton, Ian maknanya sama dengan “Juan”. Jadi, secara keseluruhan, nama putra kami tetap Juan.—Nelly Ubaldo Mejía / Facebook
  • Saat pertama kali mendengar lagu Backstreet Boys, aku langsung menyukai nama Brian. Jadi, aku bilang ke ibuku, “Kalau nanti aku punya anak laki-laki, namanya nanti Brian.” Waktu pun berlalu dan aku akhirnya hamil, nama pertama dalam posisi teratas selalu Brian. Aku enggak mau tahu apakah itu perempuan atau laki-laki, tapi itulah nama yang aku panggil saat aku berbicara dengannya. Ketika putraku lahir, hal pertama yang aku lakukan adalah menelepon ibuku (padahal aku masih di ruang melahirkan) dan aku bilang kepadanya, “Ma, Brian sudah lahir!” Waktu aku menyebutkan kepada putraku alasan namanya Brian, dia cuma memegang kepalanya. Sampai hari ini, aku masih jadi penggemar Backstreet Boys.—Mayeli Vázquez / Facebook
  • Aku selalu ingin nama anak-anakku dimulai dengan inisial yang sama: Stefanía (bermahkota kemuliaan), Samuel (Tuhan mendengarku), dan Sarah (putri). Semua nama anakku punya makna yang spesial. Nama adalah hadiah pertama yang kamu berikan kepada putrimu, sesuatu yang akan mereka bawa dengan rasa bangga seumur hidup mereka dan sesuatu yang akan membedakan mereka. Jadi, selalu pilih nama yang sama spesialnya dengan diri mereka.—Elena Barrantes Castro / Facebook
  • Aku menemukan nama anakku dari buku-buku yang aku baca saat masih remaja. Saat aku lulus SMP, aku membaca The Egyptian. Jadi, putra tertuaku bernama Sinuhé seperti nama karakter utama buku tersebut. Pada tahun kedua SMU, guru bahasa Spanyol memberi kami tugas untuk membaca sejarah Spanyol, yang membahas asal mula perayaan bangsa Moor dan orang Kristen. Dari situlah, aku menemukan nama putri pertamaku, Siannáh. Putri ketigaku bernama Merit, yang juga berasal dari The Egyptian.—Mery Rios / Facebook
  • Aku akan menceritakan kisah di balik namaku. Rupanya, saat ibuku sedang hamil aku, dia meminta dokter untuk memberi tahu gender bayinya (semua ini tanpa sepengetahuan ayahku karena mereka sedang taruhan). Dokter bilang kalau aku laki-laki. Jadi, ibuku bilang ke ayahku, “Kalau bayinya laki-laki, aku yang akan beri nama. Kalau perempuan, kamu yang kasih nama.” Yah, ternyata, dokternya salah. Berkat tebakan beruntungnya, Ayah menamaiku sama seperti nama ibunya.—Grace Corona / Facebook
  • Aku terlambat menyadari saat sedang hamil putraku (sudah hampir bulan ke-7). Jadi, pada hari aku melakukan USG, kedua orang tuaku dan mertuaku mampir. Mereka seharusnya memilih nama kalau anak ini laki-laki, tapi kalau perempuan harus dinamai Martina seperti nama ayahku. Enggak ada diskusi tentang nama terakhir. Saat mendaftar untuk melahirkan, kami baru tahu kalau bayiku laki-laki yang sangat tampan. Orang tuaku ingin agar dia diberi nama Emilio dan mertuaku, Camilo. Jadi, agar semua orang senang, namanya Emiliano.—Nathalia Puentes Suárez / Facebook
  • Aku dulu sering sekali nonton sinetron berjudul The Clone dan aku sangat menyukainya. Dalam acara ini, karakter utamanya punya keponakan perempuan. Aku ingat saat keponakan itu dilahirkan—saat mereka memberi nama kepadanya, mereka bilang, “Kamu akan dipanggil Samira, gadis yang membawa kebahagiaan.” Sejak saat itu, aku bilang, “Kalau aku punya anak perempuan, aku juga akan menamainya Samira,” dan selama 14 tahun yang indah ini, Samira benar-benar telah membawa banyak kebahagiaan untukku.—Shira Moran / Facebook
  • Aku dan suamiku sangat suka mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi Luis Miguel dan kami selalu menyanyikan lagu “Isabel”. Lagu ini membuat kami sangat bahagia! Suatu ketika, kami berada di dalam mobil dan menyanyikan nada lagu Isabel. Aku langsung bilang, "Kenapa enggak Isabel aja? Ini akan jadi nama anak kita. Sesuatu yang akan mengingatkan kita masa-masa indah yang kita syukuri."—Aura Aguilar / Facebook
  • Bertahun-tahun sebelum putriku lahir, aku menonton satu acara bersama saudariku. Acara itu menampilkan tentang tradisi dan budaya dari berbagai tempat di dunia. Hari itu, mereka membahas soal zebra yang baru dilahirkan di suatu suaka margasatwa di Afrika. Mereka telah menunggu-nunggu kehadirannya sejak lama. Karena itulah, mereka menamai bayi zebra itu Merey, yang berarti “telah ditunggu-tunggu”. Aku dan adik perempuanku saling memandang dan setuju kalau inilah nama yang telah aku cari-cari dan jika waktunya tepat, itulah nama yang akan kuberikan kepada bayiku. Putriku sudah 12 tahun sekarang dan namanya April Merey.—Alin Reyes / Facebook
  • Namaku Ana Linda, bukan nama yang umum (kalau dua nama ini disatukan). Namun, ibuku bilang kalau dia suka nama itu sejak dia masih kecil dan selalu berpikir kalau suatu saat dia punya anak perempuan, dia akan menamai anaknya: Ana Linda. Bertahun-tahun setelah dia bertemu dengan ayahku dan ketika mereka membahas nama yang mereka inginkan untuk jadi namaku, ayahku bilang, “Ayo kita beri dia nama Ana Linda, kedengarannya indah sekali.” Ibuku bilang kalau dia enggak bisa berkata-kata karena itu adalah nama yang dia dipikirkan bertahun-tahun yang lalu. Selain itu, ibuku bilang kalau nama itu bagus. Meskipun ada orang yang marah kepadaku, enggak peduli seberapa kecewanya, dia akan selalu memberiku pujian karena “Linda” berarti “bagus”. Nama putraku Damián karena suamiku selalu bermimpi memberi putranya nama itu.—Ana Cervantes / Facebook
  • Dulu, aku punya rekan kerja yang menjengkelkan di kantor. Dalam salah satu perdebatanku dengannya, setelah mendengarkan seluruh omong kosongnya, aku cuma bisa bilang, “Kamu punya nama indah, tapi kenapa kamu bisa sejahat itu?” Gara-gara itu, putriku bernama Iris. Aku sadar rekan kerjaku itu punya nama yang bagus sekali.—Sonia GC / Facebook
  • Nama putra keduaku punya makna yang spesial untukku. Berita kehamilanku sangat mengejutkanku karena aku saat itu dalam proses perceraian. Meskipun aku merasa sangat kecewa berada dalam situasi itu, aku berpegang erat kepada bayiku dan memberi seluruh cintaku di atas segalanya. Aku mencari-cari nama yang punya makna spesial: Mirko (dia yang memberikan ketenangan) dan Ain (nama dalam bangsa Mapuche yang berarti “mencintai”). Aku enggak salah pilih, putraku memberiku kedamaian dan memberiku banyak sekali cinta. Dia menyukai namanya.— Maby China Costilla / Facebook
  • Aku selalu ingin menamai putriku Miletzi. Luar biasanya, dia lahir tanggal 12 Desember, hari Virgin of Guadalupe (Bunda dari Guadalupe) di Meksiko. Semua orang, bahkan dokter yang membantuku melahirkan, segera memanggilnya Lupita, (Guadalupe) seperti nama sang Virgin, sejak saat dia dilahirkan. Tepat di menit itu, lagu ulang tahun untuk Virgin of Guadalupe diputar di kapel kecil di sudut klinik tempat aku menginap. Jadi, sekarang aku punya dua Lupita dalam keluargaku, karena ibuku juga bernama Guadalupe dan dilahirkan pada tanggal 10 Desember.— Cuatianquiz Berenice / Facebook
  • Anak-anakku bernama: Adrian, seperti nama pendeta dalam sinetron Meksiko; Nataly, seperti lagu yang sangat cantik; dan Allison, seperti kontes bernyanyi quinceañera, yang pemenangnya akan mendapatkan pesta quinceañera sebagai hadiahnya. Aku dan suamiku adalah penggemar band rock Meksiko, Allison. Untungnya, kami menang menyanyikan lagu mereka.—Lucila Clavijo / Facebook

Siapa nama anak-anakmu dan kenapa kamu memilih nama itu? Apa nama yang tidak akan kamu pilih untuk anak-anakmu dan apa alasannya?

Kredit foto pratinjau Grace Corona / Facebook
Bagikan Artikel Ini