Sisi Terang
Sisi Terang

20 Pencari Kerja Arogan Ini Mengira Akan Mendapat Posisi yang Mereka Inginkan

Wawancara kerja bisa sangat menegangkan. Kamu harus memilih pakaian yang tepat, siap untuk menjawab semua pertanyaan, dan dengan susah payah menerka hasilnya entah benar-benar direkrut atau tidak. Meski begitu, pernahkah kamu memikirkan bagaimana proses wawancara jika dilihat dari sudut pandang seorang manajer SDM?

Di Sisi Terang, kami membaca serangkaian cerita dari manajer SDM dan perekrut terkait wawancara paling buruk yang pernah mereka alami dalam hidup mereka. Benar, pencari kerja semacam itu biasanya gagal dalam wawancara mereka, tapi ada juga situasi luar biasa saat seseorang dengan CV yang buruk mendapatkan posisi yang diinginkan sementara kandidat dengan CV mentereng malah terlewatkan.

  • Ketika aku bekerja sebagai manajer di sebuah bank, salah satu kandidat internal yang kuwawancarai meletakkan jarinya di depan wajahku saat aku sedang berbicara sambil berkata, “Cukup sampai di situ.” Aku memilih kandidat lain yang enggak meletakkan jarinya di wajahku. © Iamstillalice / Reddit
  • Cara gagal wawancara bagi programmer: beri tahu si pewawancara kalau masalah yang mereka coba selesaikan sangatlah mustahil (walaupun sebenarnya cuma 3 baris kode). Dan itu baru pertanyaan pemanasan. © nashidau / Reddit
  • Ketika aku mengelola sebuah restoran, hal terburuk yang bisa dilakukan seseorang adalah muncul untuk melamar kerja saat lagi jam makan malam yang sibuk. Kalau kamu enggak paham yang kamu lakukan itu salah, maka CV-mu layak dibuang ke tempat sampah.© CalLil6 / Reddit
  • Seorang pria enggak bisa menjawab 2 pertanyaan pertamaku, lalu hanya mentertawakan pertanyaan ketigaku sambil geleng-geleng kepala. Aku mengakhiri wawancara dan menjelaskan bahwa itu semua karena ketidakmampuannya. Aku dengan sopan bertanya apakah dia punya pertanyaan, lantas dia berkata, “Apakah pekerjaan tersebut digaji dengan setoran langsung atau lewat cek? Apakah kamu perlu cek kosong dariku?” Enggak, Pak. Anda enggak akan pernah dapat gaji dari kami... sampai kapan pun! © thriftingretail / Reddit
  • Isi mesin pesan suaranya. Kata-kata seperti, “Tinggalkan pesan saat bunyi bip atau enyahlah” terdengar agak lucu memang, tapi hal itu juga yang ikut mengubah pesan yang akan kutinggalkan untuknya dari “Bisakah Anda menelepon saya kembali untuk membahas ekspektasi gaji” menjadi “Dengan berat hati, kami telah memutuskan untuk merekrut pelamar lain.” © dijon_snow / Reddit
  • Seorang pria berkata kepadaku kalau dia jelas tahu lebih banyak daripada aku dan itulah sebabnya aku harus merekrutnya dengan nada paling merendahkan yang pernah aku dengar selama nyaris 15 tahun karierku. Padahal aku sendiri yang akan menjadi supervisor untuk posisi tersebut. Sikap semacam, “Aku jelas lebih baik daripada kamu” enggak diperlukan, sehingga aku menggugurkannya di wawancara kedua. Sampai saat itu, aku sangat menyukai kepercayaan dirinya dan wawasannya, tapi dia sudah keterlaluan. © Emmyisme / Reddit
  • Ketika aku bekerja di bagian HR, seorang pelamar yang berusia empat puluhan tahun menyerahkan daftar 40 halaman prestasi/sertifikat serta “prestasi mahasiswi” dari 20 tahun sebelumnya. Tak ada yang perlu dibahas, dia bahkan gagal ke tahap wawancara.
    © Downvote_me_d****** / Reddit
  • Aku sedang melakukan wawancara untuk lowongan call center di industri perawatan kesehatan. Wanita ini enggak berhenti-berhenti ngebahas tentang bagaimana ibunya mengidap penyakit mematikan. Aku bersimpati pada awalnya, tapi setiap jawaban selalu berujung pada penyakit ibunya. Bahkan pertanyaan teknis tentang penguasaan sistem pun entah bagaimana akan mengarah kembali ke ibunya. © givemepasta1 / Reddit
  • Seorang pria pernah bilang ke aku alasan dia datang ke wawancara hanya karena dia dengar kalau cewek yang bekerja di perusahaan kami seksi-seksi. © castironskilletmilk / Reddit
  • Aku pernah mewawancarai seorang pria yang agak kasar, tapi terlihat cukup menjanjikan untuk posisi desain. Dia dengan blak-blakan bilang ke aku, “Aku akan mengubah perusahaan ini dalam waktu 6 minggu” ditambah beberapa komentar lagi dengan tema “kalian mengacaukan perusahaan”. Ini sebenarnya perusahaan kecil yang sukses. Aku ingin dia menyesuaikan diri, bukan malah “mengubah kami”. © wivsi / Reddit
  • Kami merekrut pekerja magang langsung dari kampus. Jadi, awalnya berjalan cukup baik, dan ada seorang gadis yang sangat ceria dan ceriwis yang memberi kesan kepadaku kalau dia bisa masuk ke tim kami. Sampai di momen aku bertanya kepadanya, “Bagaimana caramu menangani banyak deadline dalam waktu yang begitu singkat?” Lalu dia menjawab, “Yah, pastinya akan berusaha melakukan yang terbaik, tapi kalau aku sadar enggak bisa ngejar deadline itu, aku tinggal izin sakit saja.” © Zem_42 / Reddit
  • Seorang kandidat datang dengan mengenakan kacamata hitam dan sandal jepit. Pekerjaannya di bidang media/IT, jadi kami cukup santai. Yah, tapi ini wawancara, aku mau lihat matamu, bukan jari kakimu. © ToManyTabsOpen / Reddit
  • Kalau kamu memang enggak niat direkrut, berdebat atau sela saja pembicaraanku. Aku seorang manajer wanita dan hal ini semakin sering terjadi lebih dari yang kamu kira, nyaris selalu dengan pria. Aku cenderung mengakhiri wawancara dengan sangat cepat karena enggak bisa menyelesaikan satu kalimat pun. Selain itu, bersikap kasar kepada tim resepsionis kami juga menjadi alasan kenapa kamu gagal. Sebaliknya, kalau tim resepsionis menyukaimu atau kamu tampak menonjol di mata mereka, hal itu akan menjadi bonus besar yang menguntungkanmu. © ciararose / Reddit
  • Aku pernah dapat seorang pelamar yang mengirimkan CV dengan 21 fon yang berbeda. © SylkoZakurra/ Reddit
  • Seorang pria muncul di tempatku bekerja untuk wawancara dan mulai membuat resepsionis sedih dengan dalih pewawancara terlambat. Itu jelas bukan salah si resepsionis dan sama sekali enggak bisa diterima. Para pewawancara bahkan enggak ambil pusing, hanya menyuruhnya pergi. © Ashilta / Reddit
  • Seorang pria terus berbicara tentang betapa hebatnya dia untuk posisi yang sedang dicari dan merasa sangat bersemangat untuk bekerja dengan kami. Di akhir sesi, dia bahkan pergi sambil berkata, “Aku menantikan panggilan penerimaanku.” Tanpa dia sadari, ternyata seorang manajer di bagian pusat penilaian mengenalinya dan memberi tahu kami kisah aslinya. Dia pernah direkrut di perusahaan kami sebagai agen temporer sebelumnya, tapi setelah seminggu pelatihan (yang totalnya 2 minggu), dia izin sakit selama seminggu sebelum akhirnya berhenti dengan mengirim SMS. Aku enggak habis pikir, bisa-bisanya dia bilang kalau dia enggak pernah bekerja di perusahaan kami dan lolos begitu saja. © givemepasta1 / Reddit
  • Seorang gadis pernah mencantumkan “jadwal terbuka” di CV-nya beserta surat lamarannya, lalu memberitahuku kalau dia punya kewajiban sekolah, ikut ekskul sekolah, dan jadi sukarelawan. Kegiatan tersebut mengurangi ketersediannya setidaknya selama 5 bulan mendatang menjadi 2 hari kerja setelah jam 5 sore (kami tutup jam 7 sore) dan setiap hari Minggu setelah jam 1 siang (kami tutup jam 6 sore). Dia enggak bakal aku rekomendasikan untuk direkrut.
    © lorgskyegon / Reddit
  • Ayahku adalah seorang manajer QC/QA (pengendalian mutu/ jaminan mutu) yang bekerja sama dengan perusahaan aspal (yang membuat jalan dan hal-hal semacamnya). Dia pernah berkata bahwa suatu kali, seorang pria dengan kualifikasi yang sangat mentereng datang untuk wawancara sebagai teknisi lab sambil berkata, “Anda rekrut saja saya dan pecat semua teknisi Anda yang lain karena cuma saya yang bakal Anda butuhkan.” Wawancaranya cuma berlangsung 5 detik sebelum ayahku mengusirnya. © Chewhuahuas / Reddit
  • Salah satu kandidat pernah mencetak CV-nya di atas kertas merah muda berkilauan dan menyemprotnya dengan parfum. Aku bahkan enggak melihat CV-nya. Sampai hari ini, mereka mungkin masih mendapati glitter di meja itu. © rusalkarusalka / Reddit
  • Terlambat, dan sang ibu menelepon untuk menanyakan status lamaran pekerjaan. Lantas memberitahuku kalau dia harus melamar pekerjaan agar bisa terus mendapatkan tunjangan pengangguran... © Montanapat89 / Reddit

Bonus: Akan selalu ada pengecualian terkait aturan.

CV yang jelek, kandidat yang tampak seperti bahan lelucon, tapi sang perekrut siap merekrut mereka setelah wawancara pribadi. Begini ceritanya.

  • Sebelum kuliah, ayahku pernah bekerja sebagai peternak babi. Karena beberapa alasan, dia menganggap pengalaman tersebut benar-benar relevan untuk dimasukkan ke dalam CV-nya. Rupanya, para perekrut memutuskan untuk memanggilnya ke tahap wawancara hanya buat lucu-lucuan terkait isi CV-nya saja, untuk melihat siapa sebenarnya mantan peternak babi yang menjadi ekonom ini. Ayahku benar-benar membuat mereka terkesan, alhasil mereka pun memberinya pekerjaan alih-alih kandidat yang mereka sukai sebelumnya © Pulpics / Reddit

Apakah kamu punya cerita menarik tentang hal-hal yang terjadi saat mewawancarai pelamar kerja? Beri tahu kami di kolom komentar di bawah, ya.

Sisi Terang/Aku & Kamu/20 Pencari Kerja Arogan Ini Mengira Akan Mendapat Posisi yang Mereka Inginkan
Bagikan Artikel Ini