Sisi Terang
Sisi Terang

22 Orang Tulus yang Menegakkan Prinsip “Memberi Tanpa Pamrih”

Ketika kita mengalami masa sulit, baik itu karena kesehatan kita menurun, karena kita menghadapi masalah finansial, maupun karena orang terkasih kita wafat, kita mungkin merasa dunia kita hancur. Dalam keadaan ini, menerima kemurahan hati atau empati sekecil apa pun bisa mencerahkan hari kita dan mengambalikan keyakinan kita bahwa masih ada orang yang baik.

Di Sisi Terang kami yakin bahwa semua orang memiliki sisi positif, dan foto serta kisah yang kami kumpulkan di bawah ini adalah bukti nyatanya.

1. “Petugas pemadam kebakaran yang membantu kami melahirkan bayi di jalan raya pekan lalu memberikan bunga kepada kami.”

2. “Tidak dapat hadiah Natal, kecuali dari pemilik kos. Tak mengira aku punya banyak masalah akhir-akhir ini.”

Salam Natal dan semoga sukses di tahun depan.
“Chris, sepertinya hadiah Santa terbaik untukmu adalah memotong setengah biaya sewa bulan Januari. Cukup bayar 440 dolar di akhir bulan ini.” Lee.

3. Mereka tidak melupakan perasaan yang kamu berikan.

4. “Aku, pria berusia 27 tahun, bilang bahwa aku dipecat dan tetangga lansiaku meninggalkan ini di depan pintuku.”

“Hai
Terimalah hadiah berupa sedikit camilan ini. Kuharap akan membantumu di masa sulit ini.”
Cathy #117

5. “Menggalang dana untuk 20+ keluarga. Tradisi selama 11 tahun terus berlanjut! Berbagilah jika mampu.”

6. “Pria ini membeli satu kotak piza untuk dirinya dan pria tunawisma ini, lalu makan siang bersama.”

7. “Saudariku sedang mengalami masa sulit dan menemukan ini di kotak suratnya.”

Selamat Tahun Baru!

Hai! Kamu adalah target random dari aksi kebaikan. Kapan pun hadiah ini disampaikan kepadamu, ketahuilah bahwa ada yang peduli kepadamu dan menyayangimu. Selamat Tahun Baru!

8. “Karena tidak ada keluarga yang datang, ibuku (80) mengirimkan makanan ke semua ’lansia’ di sekitar rumah.”

9. “Aku baru tahu ternyata para staf menyirami tanamanku sepanjang tahun. Aku meninggalkan yang satu ini setahun yang lalu, sebelum harus bekerja dari rumah. Hal menyenangkan menyambutku begitu kembali ke tempat kerjaku setelah satu tahun bekerja dari rumah. 😭 Aku akan memberikan hadiah kepada mereka.”

10. “Aku mengalami masa sulit. Kehilangan rumah dan makanan. Aku membuat postingan tentang menjual ponselku untuk membayar sewa dan membeli bahan makanan. Aku menerima banyak dukungan sejak mempostingkannya. Satu netizen membawakan makanan untuk aku dan anjingku. Aku bersyukur sekali. Ini kebaikan tiada tanding. 😭❤️ Terima kasih.”

11. “Maret tahun lalu, aku harus merelakan Bull Terrier-ku. Ini membuatku sedih sekali. Hari ini bantal ini dikirim untukku... dari teman online yang belum pernah kutemui langsung. Hal terbaik yang sudah lama tidak pernah kuterima.”

—Dia masih merindukan derap telapak kakimu.
—Aku selalu ada.

12. “Restoran tempat aku bekerja tutup sementara. Manajerku memberikan hadiah kepadaku.”

13. “Hari ulang tahunku buruk, lalu ada yang meninggalkan ini dan cokelat di depan pintu kamar asrama kampusku. Hariku jadi indah!”

SELAMAT ULANG TAHUN,

Tidak begitu kenal kamu, tapi aku tahu ini hari ulang tahunmu berkat stiker di pintumu. Semoga hari ulang tahunmu menyenangkan. Nikmati setiap detiknya.

—Orang Asing

14. “Ayahku pengemudi bus khusus difabel. Tahun ini dia mengundang semua anak ke rumah untuk melihat Santa Klaus. Dia juga membeli hadiah untuk Santa berikan kepada mereka. Ini satu-satunya foto yang berhasil aku potret sebelum mataku basah karena air mata. Usiaku 27 tahun dan ayahku masih mengantarku ke sekolah.”

15. “Nenekku baru saja wafat, jadi kami memberikan anak kucing untuk kakek agar dia tidak kesepian.”

16. “Rambutku belum pernah ditata secara profesional karena mahal sekali, jadi suamiku menghadiahkannya kepadaku di hari Valentine 🥺🥺💕”

“Pergilah ke salon. Selamat hari Valentine.”

17. “Aku diminta untuk mempostingkan foto soal topik ini: Keponakanku (6) sangat suka Santa Klaus. Ayahku (76) sangat sayang kepada keponakanku. Ayah menumbuhkan jenggot itu sejak bulan Mei.”

18. “Saat aku tenggelam dalam kesedihan atas kepergian suamiku, siswaku menghangatkan hatiku.”

Kepada Bu Guru Milner,

Aku turut berduka cita. Meskipun Bu Guru tidak bisa melihat Pak Milner, Bu Guru harus tahu bahwa akan selalu ada tali yang menyambungkan hati Ibu dengannya. Kuharap Bu Guru akan segera membaik!"

19. “Aku kehilangan dompetku. Kedua anak ini menemukannya dan tidak mau menerima imbalan apa pun. Orang baik itu ada!”

20. “Aku mengirimkan pesan kepada ibuku yang berusia 75 tahun untuk berkabar. Dia mengirimkan foto topi ini yang dia rajut untuk dikirimkan kepada anak-anak di negara berkembang. Targetnya adalah 50 topi dan saat ini dia mengerjakan topi ke-22.”

21. “Gadis yang duduk di sebelahku di kelas matematika adalah orang paling baik.”

“—Hei, kamu baik-baik saja? Ada orang yang menggoyang-goyangkan kakinya saat cemas. Itu kebiasaanku! Apa pun itu, aku cuma ingin memastikan! :)
—Aku baik! Ini gejala ADHD-ku. Kalau ini mengganggumu, aku akan berhenti. Biasanya aku hanya lelah, hehe.
—Tidak! Tidak perlu berhenti. Itu kebiasaan yang nyaman dan aku juga melakukannya.”

22. “Ibuku akan mendonorkan salah satu ginjalnya besok. 💕 Ibu terbaik!”

Apa kamu pernah memperhatikan atau menyaksikan perbuatan tulus atau aksi kebaikan? Cerialah, bagikan pengalaman menyenangkanmu dengan kami dan siapa tahu kamu mungkin bisa menginspirasi yang lain dengan ceritamu.

Kredit foto pratinjau lilbopeachy / Reddit
Sisi Terang/Aku & Kamu/22 Orang Tulus yang Menegakkan Prinsip “Memberi Tanpa Pamrih”
Bagikan Artikel Ini