“Anakmu Tak Ingin Kamu Sempurna.” Pesan dari Angelina Jolie yang Perlu Didengar Semua Orang Tua
Sebagai ibu enam anak, Angelina Jolie telah mendapat banyak pelajaran soal parenting selama bertahun-tahun. Dia sudah tiga kali melalui prosedur adopsi, memperkenalkan suami baru kepada anak-anaknya, dan memberi dukungan pada anak-anaknya selama mengurus perceraian. Mengasuh anak mungkin telah menggoyahkan Angie beberapa kali, tapi dia berhasil mengendalikannya dan bersedia membagi pengalamannya dengan orang lain.
Kami di Sisi Terang menghargai wawasan Angelina dan berharap itu bisa membantu orang tua lain untuk sedikit melepas beban mereka.
Angelina berusaha keras memberi contoh yang benar untuk anak-anaknya.
Jolie menjalankan perannya sebagai ibu dengan sangat serius. Dia sadar bahwa tugas membesarkan 6 orang yang akan membuat dunia ini sedikit lebih baik bergantung padanya dan salah satu cara melakukan itu adalah mulai dengan diri sendiri: “[Menjadi orang tua] adalah anugerah sekaligus tanggung jawab yang besar. Itu berarti melakukan semua yang kita bisa untuk hidup mengikuti nilai-nilai yang diyakini dan mencoba menjadi contoh untuk anak-anak kita. Aku berusaha memberi contoh, sadar akan keberadaan orang lain, dan bertanggung jawab. Aku juga membantu mereka memiliki pandangan lebih luas terhadap dunia.”
Selain menjadi panutan untuk anak-anaknya, bintang Hollywood ini harus melakukan semuanya seraya seluruh dunia memperhatikan. Satu kesalahan saja akan membuat semua orang membicarakannya. Untungnya, dia tidak berharap menjadi ibu super.
Tapi dia juga tahu tak perlu menjadi sempurna.
Salah satu pemahaman terbesar yang Angelina ceritakan kepada semua orang adalah bahwa orang tua tidak akan membantu anak-anak mereka dengan mencoba tampil sempurna. Sikap ini memberi harapan tidak realistis bagi anak-anak di masa depan, dan tak ada untungnya. Dia berkata, “Senang rasanya mengetahui bahwa anak-anak kita tak mau kita menjadi sempurna. Mereka hanya ingin kita untuk jujur serta melakukan yang terbaik. Faktanya, semakin besar ruang menjadi hebat saat kita lemah, semakin kuat mereka jadinya. Mereka menyayangi kita. Mereka ingin membantu kita.”
Jolie percaya tak apa-apa sesekali menunjukkan kelemahan dan membiarkan anak-anak kita memberimu dukungan. Ini akan membuat keluargamu menjadi lebih erat. “Jadi, pada akhirnya, kalian membangun tim. Dan itu juga mendukung kemajuan kalian. Kalian tumbuh bersama.”
Sebelumnya, Angie sudah memberikan pendapat tentang mencoba menjadi orang tua yang sempurna, dan kata-katanya perlu didengar semua orang, “Kita mungkin berpikir seperti ini—aku pun begitu sebelum punya anak—bahwa untuk menjadi ibu yang sempurna, kita harus menjadi orang yang sempurna, padahal itu tidak benar. Kita harus melakukan yang terbaik dan mau memprioritaskan anak-anak dibanding diri sendiri.”
Pengalaman parenting lain yang dibagikan Jolie selama bertahun-tahun
Soal ingin melindungi anak-anak dari hal buruk: “Mengetahui jati diri kita adalah masalah penting bagi kita semua, terutama anak-anak. Menurutku, anak-anak harus bisa mengatakan, ’Inilah aku, dan ini yang aku percaya.’ Kita tak bisa mencegah mereka merasakan terluka, sakit hati, sakit fisik, dan kehilangan. Tapi kita bisa mengajari mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik setelah melewatinya.”
Tentang mengajari anak untuk rendah hati: “Kebaikan—kepada orang lain dan diri sendiri. Memiliki sifat rendah hati itu penting—memahami kebebasan yang kita punya dan anugerah yang kita miliki, serta memastikan kita membantu orang lain. Dan selalu ingat kedudukan kita—kita semua manusia dan sangat penuh kekurangan. Kita hanya satu titik kecil di dunia yang sangat luas.”
Soal tetap kuat demi anak-anak: “Saat kecil, aku amat sangat sering mencemaskan ibuku. Aku tak mau anak-anakku mencemaskanku. Kurasa sangat penting untuk menangis di kamar mandi saja dan bukan di hadapan anak-anak. Mereka perlu tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja, meskipun kita tak yakin.”
Tentang menemukan kembali dunia bersama mereka: “Saat anak-anak masih kecil, kita merasa lebih seperti ’ibu’. Saat mereka remaja, kita mulai mengingat diri kita saat remaja. Kita melihat mereka pergi ke kelab punk dan bertanya-tanya kenapa kita tak bisa pergi. Aku sedang menjalani momen seru untuk menemukan diriku kembali.”
Soal memberi mereka kebebasan menjadi yang mereka mau: “Anak-anak sebaiknya diizinkan untuk mengekspresikan diri sesuai dengan yang mereka inginkan, tanpa ada yang menghakimi, karena itu bagian penting dari pertumbuhan mereka. Kita sebagai masyarakat masih harus belajar banyak untuk urusan menghakimi orang lain dan saling melabeli. Perjalanan kita masih panjang.”
Nasihat apa yang mengubah hidupmu sebagai orang tua?