Berhasil Menghadirkan Air Bersih di Usia 6 Tahun, Sekarang Pria Ini Memiliki Yayasan Sendiri
Air adalah hal mendasar bagi hidup. Tapi menurut laporan program kemajuan dalam air minum, sanitasi, dan kebersihan 2000–2017 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, 1 dari 3 orang di dunia kekurangan air minum, layanan sanitasi, dan fasilitas cuci tangan yang layak. Sayang, ini bukan lagi berita baru karena negara-negara dengan pendapatan rendah selalu menghadapi kenyataan ini. Tapi syukurlah, ada juga pelaku perubahan seperti Ryan Hreljac, yang di usianya yang baru 6 tahun, memutuskan untuk menghadapi masalah itu. Sejak saat itu, dia telah bekerja bagi mereka yang membutuhkan air bersih dan pada tahun 2001, dia mendirikan Ryan’s Well Foundation, yang menyediakan air bersih dan solusi sanitasi bagi negara-negara berkembang.
Sisi Terang mendorongmu untuk memahami cerita menginspirasi ini, yang membuktikan bahwa tidak ada batasan usia untuk mengubah dunia, sepanjang kamu ada kemauan, melakukan upaya, dan mencintai tetanggamu.
Langkah-langkah pertama
Semua berawal dari suatu hari pada tahun 1998, saat Ryan, yang saat itu adalah murid kelas satu SD, tergerak oleh perkataan salah satu gurunya, Bu Prest, di kelas bahwa ada orang yang harus berjalan berjam-jam cuma untuk mendapatkan air bersih. Ketika dia kembali ke rumah, bocah lelaki itu berkata kepada orang tuanya dan bertekad bahwa sudah saatnya untuk mulai bekerja dan mengubah kenyataan.
Dia mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga, yang mana orang tuanya membayarnya $70 atau sekitar Rp987 ribuan tiap tiga bulan sekali. Ryan mendonasikan uang ini kepada organisasi yang mengimplementasikan solusi kebersihan di wilayah yang kekurangan air. Setelah beberapa saat, dia mendatangi WaterCan, hanya untuk mengetahui bahwa uang yang telah ditabungnya tidak mencukupi—biaya untuk membangun sebuah sumur saja mendekati $2.000.
Satu impian, satu komunitas
Alih-alih berhenti, Ryan tidak menyerah. Sadar kalau tidak akan mampu mengumpulkan jumlah uang ini cuma dari bantuan orang tuanya, dia memutuskan untuk melibatkan lebih banyak orang dalam proyeknya. Teman-teman, kenalan, dan berbagai organisasi dalam komunitasnya, semua bahu-membahu. Berkat bantuan finansial mereka, Ryan berhasil mencapai tujuannya tahun berikutnya.
Sumur pertama
Dia kembali ke WaterCan dengan uang itu dan berbicara dengan Gizaw Shibru, direktur organisasi itu. Bersama, mereka memutuskan bahwa mereka harus membangun sumur itu: SD Angolo di kota Otal, Uganda. Sumur itu dibangun pada tahun 1999.
Lahirnya Ryan’s Well Foundation
Ryan kecil tidak puas hanya dengan berdonasi satu sumur itu untuk Otal, tapi ambisinya sangat besar, jadi dia putuskan untuk terus berjalan dan mendirikan sebuah yayasan yang digunakan untuk mencari cara membangun akses menuju air bersih.
Sampai hari ini, Yayasan Sumur Ryan telah membangun lebih dari 1.200 proyek air di berbagai negara berkembang, berkat upaya tim lintas bidang.
Untuk Uganda dan di luar Uganda!
Yayasan itu tidak hanya menyediakan solusi sanitasi, air bersih yang layak bagi konsumsi manusia, tapi juga ingin mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang arti penting air dan kebersihan di negara-negara berkembang. Untuk alasan ini, tim yayasan ini telah melakukan upaya untuk menjangkau dan melakukan tindakan serta proyek-proyek di berbagai negara seperti Burkina Faso, Etiopia, Ghana, Guatemala, Guyana, Haiti, India, Kenya, Lesotho, Malawi, Meksiko, Nigeria, Tanzania, Togo, Zambia, dan Zimbabwe.
Memberikan contoh
Ketika melaksanakan amal pertamanya, dia cuma bocah lelaki seperti anak-anak lain: dia bermain video game bersama teman-teman dan tidak punya rasa khawatir. Tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman menjalani hidup yang biasa, sementara dia tahu betapa langka sumber daya vital ini bagi banyak orang.
Dengan karier menjanjikan dalam bidang industri pembangunan kemanusiaan, kepala Ryan’s Well Foundation mendorong mereka yang tertarik kepada cita-citanya untuk bertindak dalam masalah itu dan bekerja demi kebaikan bersama, meski rasanya mustahil untuk dicapai. “Perluas zona nyaman, angkat tanganmu, kamu tidak pernah tahu dampak yang bisa kamu timbulkan!” katanya.
Apa pendapatmu tentang proyek Ryan? Apa kamu sudah tahu ceritanya? Upaya lain apa yang menurutmu bisa dilaksanakan supaya lebih banyak orang bisa mengakses air bersih? Kami tertarik dengan pendapatmu! Bagikan kepada kami di kolom komentar, ya!