10 Cara Menanggapi Telepon “Penawaran” agar Mereka Kapok Menghubungimu
“Halo, kami punya penawaran baru yang sangat menguntungkan...” Kalau belum pernah mendapat telepon “penawaran” seperti ini, kamu sangat beruntung. Telepon dari bank, salon kecantikan, atau perusahaan lain bisa sangat menguras kesabaran siapa pun yang tiba-tiba diganggu.
Sisi Terang ingin membagikan 10 cara efektif mengatasi telepon menyebalkan seperti ini.
1. Mengaku masih di bawah umur dan belum bisa mengambil keputusan sendiri.
Dalam dunia penjualan, penjual seharusnya memercayai semua perkataan klien. Jika klien mengaku secara hukum tidak dapat mengambil keputusan dalam sebuah transaksi, penjual tidak bisa melakukan apa pun. Tidak ada perusahaan yang diizinkan bekerja sama secara langsung dengan orang dalam kondisi ini, kecuali dengan orang tua atau pengasuh legalnya.
Perusahaan juga tidak boleh menghubungi seseorang yang masih di bawah umur. Meskipun suaramu terdengar seperti orang dewasa, kalau kamu mengaku baru berusia 13 tahun, si penelepon tidak bisa membantah. Meskipun secara hukum tidak ada larangan menjual sesuatu kepada remaja (14-18 tahun), biasanya penjual tidak mau berurusan dengan mereka.
2. Gunakan peraturan hukum.
Hampir di semua negara, perusahaan wajib memiliki perjanjian tertulis bahwa kamu sudah mengizinkan mereka untuk mengontakmu secara langsung. Namun, kebanyakan perusahaan tidak memiliki perjanjian tertulis seperti ini. Penelepon sering berdalih mereka mendapatkan nomormu dari salah satu temanmu. Jadi, jangan ragu untuk meminta mereka menghapus nomormu dari sistem mereka.
Agar mereka berhenti meneleponmu, beri tahu mereka bahwa kamu akan merekam semua percakapan karena mereka tidak mematuhi hukum tentang akses informasi dan proteksi data pribadi.
3. Pura-pura bangkrut atau jadi kriminal.
Poin terpenting dari telepon “penawaran” adalah uang. Kalau kamu mengaku miskin atau bangkrut, yang menelepon akan segera mengakhiri pembicaraan. Jika seseorang menawarkan liburan gratis ke Hawaii, bilang saja kamu sedang ada masalah hukum dan belum bisa pergi ke luar negeri.
4. Pasang aplikasi khusus.
Contohnya, kamu bisa memasang aplikasi Truecaller (untuk Android dan iOS) yang bisa meneliti jejak setiap telepon masuk yang datang dari nomor tak dikenal. Aplikasi langsung melacak apakah nomor ini tercatat sebagai penjual, penipu, atau orang-orang menyebalkan lainnya berdasarkan sistem data yang mereka miliki. Jika nomor tak dikenal sudah tercatat di daftar hitam, aplikasi akan menghalangi nomor ini melakukan panggilan masuk ke ponselmu. Sangat praktis!
5. Habiskan waktu mereka.
Dalam waktu yang singkat, penjual perlu menjelaskan semua hal positif tentang layanan atau produk yang mereka tawarkan sehingga mereka tidak suka membuang-buang waktu.
Begitu mereka selesai menjelaskan tentang layanan atau produk yang ditawarkan, kamu tidak perlu langsung menolaknya. Tunjukkan ketertarikanmu. Setelah mereka selesai berbicara, minta mereka menjelaskan lagi semuanya dari awal karena kamu tadi kurang fokus dan tidak mengerti poin pentingnya.
6. Gunakan imajinasimu.
Jika kamu berani, ada cara lain yang lebih menghibur. Saat mereka menanyakan nama panggilanmu, jawab saja “Pak Presiden.” Sekarang, tawaran mereka akan terdengar lucu, “Pak Presiden, bank kami memiliki penawaran terbaik untuk Anda.” Gunakan imajinasimu dengan nama-nama lain, seperti nama artis atau hewan.
7. Berpura-pura sebagai badan hukum.
“Halo, kami ingin menawarkan produk terbaru!”
“Hai, dengan Firma Hukum Joni, ada yang bisa dibantu?”
Semua nomor perusahaan harus dihapus dari sistem mereka. Sudah pasti, mereka akan segera mematikan telepon duluan. Namun, kalau mereka masih berbicara, bilang saja, “Mohon menunggu sebentar, teleponnya akan saya sambungkan ke ahlinya.” Nah, biarkan saja teleponnya tertahan dalam posisi on hold sampai mereka lelah menunggu.
8. Katakan bahwa tawaran tidak sesuai dengan peraturan agama.
Cara lain untuk menghabiskan waktu si penelepon: Apa pun agamamu, bilang saja tawaran mereka tidak sesuai dengan pandangan agama. Mereka pasti tidak mau berdebat soal ini.
9. Pura-pura menjadi orang asing.
Butuh cara cepat untuk mengakhiri pembicaraan? Bilang saja kamu sudah pindah ke negara lain sehingga penawaran ini tidak berlaku untukmu. Pilihan lainnya adalah berpura-pura sebagai orang dari negara lain yang hanya bisa berbahasa asing.
Meskipun mungkin namamu terlalu lokal, aksenmu aneh, atau kamu berbicara dengan bahasa yang dibuat-buat sehingga mereka mungkin tahu kamu berbohong, biasanya mereka juga tidak mau berurusan dengan orang yang suka melawak.
10. Ulangi 3 kali, “Saya tidak tertarik.”
Dalam telepon penawaran, mereka memiliki instruksi bagaimana cara menghadapi penolakan. Mereka biasanya memiliki 3 naskah yang sudah disiapkan. Jadi, jika kamu mengulang kalimat, “Saya tidak tertarik,” sebanyak 3 kali, mereka akan kebingungan dan tidak punya pilihan lain selain mengakhiri pembicaraan denganmu.
Apa yang biasanya kamu lakukan saat menerima telepon seperti ini? Tulis jawabanmu di kolom komentar, ya!