10 Makanan yang Tidak Akan Bisa Dimakan Lagi Karena Perubahan Iklim
Perubahan iklim membuat peradaban manusia beradaptasi dengan kondisi kehidupan yang baru. Dan seiring dengan peningkatan suhu, serta cuaca ekstrem yang menjadi kenyataan baru, para petani dan ilmuwan makin mencemaskan masa depan makanan populer. Ada opini bahwa orang biasa tidak akan mampu membeli beberapa produk yang kini populer karena akan menjadi terlalu langka atau mahal. Jadi, sepertinya kita terpaksa akan tinggal di dunia yang kurang lezat.
Sisi Terang memberikan informasi 10 produk yang termasuk dalam daftar makanan yang “terancam punah”. Sebagian besar berpotensi menjadi terlalu langka bagi kita dalam beberapa tahun ke depan.
10. Cokelat
Bayangkan kamu ingin makan camilan. Kamu memasukkan tanganmu ke bungkusan camilan dan ternyata kosong. Cokelat batanganmu sudah tidak ada lagi. Situasi ini bisa menjadi kenyataan. Meskipun tidak terpengaruh dengan temperatur tinggi, pohon kakao memerlukan banyak curah hujan dan kelembapan tinggi.
Menurut laporan ini, cuaca ekstrem diperkirakan tidak diiringi dengan hujan lebat, yang dapat berdampak negatif terhadap produksi kakao. Akibatnya, satu juta ton cokelat bubuk, truffle, atau batangan akan berkurang setiap tahun.
9. Teh
Siapa yang tidak suka bersantai dengan menikmati secangkir teh setelah hari yang panjang dan melelahkan? Tampaknya kita akan harus mencari metode lain untuk menenangkan diri nantinya. Para ahli memastikan bahwa sektor teh akan sangat terpengaruh dengan perubahan iklim jika tidak ada tindakan pencegahan. Misalnya, meningkatnya kerentanan terhadap serangga atau menurunnya kualitas daun teh. Itu hanya sebagian kecil masalah yang akan dihadapi industri ini.
8. Madu
Menurut artikel ini, lebah madu terancam punah. Penyebabnya beragam, tapi pemanasan global juga mengambil peranan.
Studi ini menemukan bahwa peningkatan CO2 mengurangi protein yang terkandung dalam polen, yang merupakan sumber makanan utama lebah. Yang terburuk adalah masalah ini dapat berujung pada kepunahan karena lebah tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup.
7. Beras
Padi juga terancam menurun hingga 20-40%. Namun, ada masalah penting lain yang kita hadapi. Menurut artikel ini, nutrisi beras dapat berkurang karena peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Ini artinya kita yang bergantung pada beras sebagai makanan utama akan harus mencari cara agar terhindar dari masalah yang mengancam kesehatan.
6. Buah kebun
Banyak buah-buahan yang mampu tumbuh di iklim panas. Tapi kita mungkin akan harus menggantinya dengan sayuran yang dapat bertahan dengan ancaman dari pemanasan global.
Misalnya, laporan yang dipimpin oleh University of Melbourne ini menunjukkan bahwa musim dingin akan tidak cukup dingin untuk produksi apel. Selain itu, panas yang ekstrem dan kerusakan akibat sinar matahari bisa menjadi terlalu parah bagi pohon perkebunan. Akibatnya, kualitas dan jumlah buah akan berkurang.
5. Sirop mapel
Perubahan iklim berdampak negatif terhadap pohon mapel yang getahnya digunakan untuk membuat sirop mapel. Para ahli mencatat bahwa pohon ini nantinya tidak akan mendapatkan salju yang cukup pada musim dingin, yang akan mengakibatkan akar menguning dan pertumbuhan tunas menurun. Perubahan musim panen telah diamati, dan kini mulai lebih awal serta berdurasi lebih pendek. Diperkirakan pula bahwa habitat yang cocok untuk pohon ini akan menurun secara signifikan lebih dari 80 tahun mendatang.
4. Kopi
Jika kamu tidak dapat memutuskan cara yang lebih efektif untuk memulai hari baru, apakah itu mandi atau secangkir kopi menyegarkan, proses perubahan iklim akan memutuskannya untukmu.
Perusahaan kopi ternama di dunia, seperti Starbucks dan Lavazza, menyadari risiko parah yang diakibatkan oleh pemanasan global. Sekitar 50% wilayah dunia yang cocok untuk produksi kopi terancam hilang pada tahun 2050. Kita semua akan menghadapi masalah seperti tingginya harga, perubahan pada rasa dan aroma, serta berkurangnya pasokan.
3. Gandum
Tampaknya tanaman ini sudah terkena dampak negatif perubahan iklim. Ini artinya roti tawar, roti manis, dan berbagai pastri akan menjadi langka bagi anak kita, atau bahkan bagi kita. Menurut studi yang dilakukan oleh Kansas State University, kita berisiko kehilangan setidaknya 1/4 produksi gandum dunia. Setiap derajat temperatur yang naik menghilangkan sekitar 6% produksi gandum.
2. Kacang tanah
Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 2 kilogram selai kacang per tahun. Ini artinya total jumlah kacang tanah yang dikonsumsi cukup untuk menutupi lembah Grand Canyon. Namun, masalahnya adalah tanaman kacang tanah memerlukan perhatian khusus dan dianggap sangat rentan.
Faktanya, tanaman ini memerlukan cuaca hangat secara terus menerus yang cukup selama 5 bulan dan sekitar 500-1.000 mm curah hujan. Oleh sebab itu, kacang tanah menjadi salah satu produk yang terancam hilang selamanya.
1. Bir
Bir adalah minuman beralkohol yang paling disukai di AS. Meski begitu, hawa panas dan kekeringan bisa memicu berkurangnya 3-17% hasil barli dan hop, tergantung pada keparahan kondisinya. Berkurangnya pasokan dan produksi dapat mengakibatkan peningkatan harga yang signifikan (misalnya, +193% di Irlandia). Jadi, peminum bir tentunya akan berharap ada tindakan untuk mengembangkan sektor ini.
Produk apa yang akan paling kamu rindukan? Apakah kamu tahu makanan lain yang mungkin menjadi langka di masa depan?