12 Tradisi Pernikahan Unik dari Seluruh Dunia Ini Menjadi Bukti bahwa Keberagaman Itu Indah
Menurut sejumlah survei, tradisi pernikahan yang paling populer adalah pengantin pria memiliki pendamping, melakukan dansa pertama sebagai pengantin baru, dan pendamping pengantin pria menyampaikan pidato. Namun, di samping 3 hal ini, masih ada banyak tradisi pernikahan yang layak dijelajahi dan bahkan dimasukkan dalam upacara pernikahanmu.
Kami di Sisi Terang menghimpun 12 tradisi pernikahan dari berbagai negara di seluruh dunia yang dijamin membuat upacara pernikahan mana pun lebih penuh warna.
1. Di India, baik pengantin wanita maupun pria dibalur pasta kunyit tepat sebelum upacara pernikahan.
Sebagai bagian dari ritual yang disebut upacara Haldi, biasanya pengantin wanita dan pria India dibalur dengan pasta kunyit berwarna kuning terang sebelum pernikahan. Pasta itu juga mengandung minyak dan air, dan hanya wanita yang sudah menikah yang bisa membalurkannya kepada pasangan bahagia itu, untuk memberkati dan melindungi pasangan tersebut. Warna kuning terang kunyit juga dipercaya bisa membawa kemakmuran bagi pernikahan pasangan itu.
2. Tarian dolar atau uang adalah bagian dari perayaan pernikahan di banyak budaya, termasuk di AS.
Tarian uang adalah tarian pernikahan tradisional yang bisa dilihat di banyak budaya yang berbeda, termasuk Polandia, Yunani, Kuba, dan Meksiko. Dikenal sebagai Tarian Dolar di AS, tradisi ini juga mengakar di sana karena banyaknya imigran yang memutuskan untuk menghormati praktik ini. Ada banyak variasi, seperti misalnya, ketika setiap pria menari dengan pengantin wanita dan menyematkan uang kepadanya, atau ketika para tamu menghujani pengantin baru dengan uang kertas.
3. Bagi masyarakat Tujia, menangis sebelum upacara pernikahan menjadi adat kebiasan.
Suku Tujia adalah suatu kelompok etnis di Tiongkok Tengah. Sebelum upacara pernikahan, sudah menjadi kebiasaan bagi pengantin wanita di sana untuk meneteskan air mata guna menunjukkan bahwa dia enggan berpisah dengan keluarganya. Yang terjadi setelah itu lebih menarik lagi, ketika pengantin wanita mulai menyanyikan lagu-lagu tangisan. Mereka yang mengamatinya menilai kebajikan dan kecerdasannya dari semerdu apa dia menyanyikan lagu-lagu ini.
4. Di Indonesia, pengantin wanita dan pria dimandikan dengan air berbagai bunga.
Tradisi ini disebut Siraman dan biasanya dilakukan beberapa hari sebelum pernikahan. Orang tua pengantin pria dan wanita memandikan mereka secara terpisah dengan air berbagai jenis bunga. Aktivitas memandikan pasangan pengantin ini dilakukan untuk membersihkan ruh dan menyiapkan mereka menghadapi perjalanan berikutnya, yaitu pernikahan.
5. Di Kongo, pengantin baru biasanya tidak tersenyum di hari pernikahan mereka.
Di Republik Demokratis Kongo, pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang serius, dan pengantin wanita serta pria dilarang tersenyum selama acara itu. Ini mencakup upacara, resepsi, dan selama pengambilan foto-foto pernikahan. Tersenyum menyiratkan bahwa pasangan tidak serius dengan pernikahan itu.
6. Di Filipina, pengantin baru melepaskan merpati putih.
Saat resepsi pernikahan, pasangan pengantin di Filipina melepas sepasang merpati putih, yang melambangkan ketenteraman, kemakmuran, dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Kedua merpati itu diletakkan di dalam kandang yang dihias dengan indah sebelum dilepaskan, dan kandang ini terkadang dibuka dengan menarik sebuah pita.
7. Di Yunani, janggut pengantin pria seringnya dicukur oleh pendamping pengantin sebelum pernikahan.
Pendamping pengantin pria, yang dikenal sebagai Koumbaro, biasanya mencukur janggut mempelai pria di pagi hari pernikahan untuk menandakan kepercayaan. Kemudian, teman-teman dekat pengantin pria juga ikut membantunya berpakaian untuk hari penting itu. Meski pengantin wanita tidak dicukur, teman-temannya juga membantunya bersiap-siap.
8. Di Guatemala, ibu pengantin pria memecahkan lonceng saat resepsi.
Setelah pengantin baru mengucapkan janji suci mereka, ibu pihak suami mengisi sebuah lonceng keramik dengan beras, gandum, dan biji-bijian lain. Sebelum mengizinkan pasangan itu memasuki rumah, si ibu mertua memecahkan lonceng, yang mewakili keberlimpahan dan kemakmuran dalam rumah tangga mereka.
9. Di Jerman, pengantin wanita dan pria menggergaji batang kayu bersama.
Salah satu permainan paling umum dalam acara pernikahan ala Jerman adalah menggergaji batang kayu. Ini mewakili tantangan pertama yang harus dihadapi pengantin baru sebagai pasangan yang sudah menikah, karena mereka harus memotong batang kayu menjadi dua bersama. Baru setelah kayu itu terpotong jadi dua dan konfeti dilemparkan, pasangan itu boleh menghadiri resepsi.
10. Di Republik Ceko, ada kebiasaan menaruh bayi di ranjang pengantin baru.
Sebelum pasangan bahagia bisa melangsungkan upacara pernikahan, seorang bayi ditaruh di ranjang mereka untuk meningkatkan kesuburan. Setelah mengucapkan janji suci, ada juga kebiasaan menghujani pengantin wanita dan pria dengan beras, kacang polong, dan kacang lentil, yang semuanya melambangkan keberlimpahan.
11. Di Jepang, pengantin wanita memakai hiasan kepala yang kompleks.
Hiasan kepala tradisional ini disebut Tsunokakushi, dan seharusnya menutup wig pengantin wanita yang ditata berbentuk sanggul tinggi. Hiasan kepala itu terbuat dari sutra putih, senada dengan kimono putih pengantin wanita. Sebagian orang percaya bahwa Tsunokakushi dipakai untuk menyembunyikan “tanduk” pengantin wanita, yang melambangkan kecemburuan dan sifat mementingkan diri sendiri, sehingga dia bisa menjadi istri yang lembut selama berumah tangga.
12. Di Italia, pengantin pria menghibur pengantin wanita dengan musik di malam menjelang pernikahan.
Pada malam sebelum acara pernikahan, calon suami mempersembahkan sebuah serenade atau nyanyian untuk pengantin wanita, dengan bantuan para pendamping pengantin pria. Serenade ini diharapkan menjadi kejutan bagi pengantin wanita, jadi hanya anggota keluarga lain yang boleh tahu kapan tepatnya ini akan berlangsung.
Apa kamu mengikuti tradisi dalam acara pernikahanmu, atau lebih suka melangsungkan upacara modern? Beri tahu kami di kolom komentar, ya.