13 Orang Ini Membagikan Kisah Cerdas Menghadapi Tetangga Menyebalkan

Hidup bertetangga itu penuh dengan lika-liku, adakalanya kita mengalami kesulitan untuk bertenggang rasa kepada mereka. Apalagi jika si tetangga tidak sedikit pun menyadari betapa sulitnya tinggal bersebelahan dengan mereka. Namun, beberapa orang memiliki kekuatan dan imajinasi yang cukup besar untuk merancang rencana balas dendam dan benar-benar melaksanakannya.

Kami di Sisi Terang sangat terpukau dengan sebagian orang berani ini, yang sudah muak dengan kelakukan tetangga mereka dan memutuskan untuk mengambil tindakan tegas.

***

Tetanggaku ribut terus, berpesta, dan mendengarkan musik keras pada jam 4 pagi. Suatu saat, istrinya pergi ke luar kota selama seminggu untuk pelatihan kerja. Selama dia pergi, kami melihat ada mobil wanita lain parkir di depan rumah sebelah dan si pemilik mobil masuk ke dalam rumah tersebut. Jadi di pesta berikutnya ketika mereka memutar musik sangat keras pada jam 2 pagi, kami berdua pergi untuk meminta mereka mengecilkan musik. Si suami membuka pintu dan mulai berteriak meminta kami agar jangan ikut campur urusan orang, lalu istrinya (yang minggu lalu keluar kota) muncul di belakangnya dan mengatakan hal yang sama. Istriku, dengan santainya bertanya, “Lho, rupanya kalian sudah baikan lagi? Berarti sudah putus dengan cewek pirang cantik yang minggu lalu datang, ya?” Kemudian kami pulang dan puas sekali melihat mereka mengusir semua orang lalu mendengarkan pertengkaran terakhir mereka. © Wind_Yer_Neck_In / Reddit

***

Salah satu tetangga kami membiarkan anjingnya buang air besar di halaman semua orang dan tidak pernah membersihkannya. Kami sudah meminta kepada mereka, kami mencoba mengambil kotoran anjingnya dan meletakkannya di depan pintu mereka, tapi mereka tetap tidak mau membersihkannya. Salah satu tetanggaku memutuskan untuk mengambil kotoran anjingnya sedikit lalu mengoleskannya ke seluruh bagian depan rumah si tetangga. Setelah itu, dia mulai membersihkan kotoran anjingnya. © CrabPplCrabPpl / Reddit

***

Temanku punya tetangga yang memasang lampu pekarangan sangat terang lalu diarahkan ke jendela kamar temanku itu. Sayangnya saat temanku itu meminta si tetangga untuk mengarahkan ulang atau meredupkan lampu atau semacamnya, usahanya tidak berhasil. Kemudian temanku memasang cermin parabola yang mengarah langsung ke kamar tidur si tetangga, menggunakan dowser proyektor tua, dan papan lampu tua untuk memprogram urutan berulang yang berlangsung selama berjam-jam dan terus berulang. Hasil akhirnya adalah cahaya berkedip acak yang ditujukan ke jendela kamar si tetangga. Ketika si tetangga mengeluh, temanku bilang kalau lampunyalah yang menjadi sumber cahaya itu dan yang harus dia lakukan hanyalah mematikan lampu halamannya. © hippybiker / Reddit

***

Tetangga ibuku menelepon pemerintah kota setempat, meminta ibuku memperbaiki pagarnya yang membatasi pekarangan rumah ibuku dan si tetangga. Pagar itu memang membutuhkan beberapa perbaikan ringan, yang akan dilakukan ibuku kalau si tetangga berkenan datang dan membahasnya. Ibuku balik bertanya, apakah dia secara hukum harus memiliki pagar dan orang yang dia ajak bicara bisa merasakan ke mana arahnya. Ternyata memang ada aturan tentang memelihara pagar, tetapi tidak mengharuskanmu untuk memilikinya, jadi ibuku membayar kontraktor untuk merobohkan pagar itu sepenuhnya. Tetanggaku datang untuk berbicara dengan ibuku dan bertanya kapan pagar baru akan dibangun. Ibuku berkata, “Kalau kamu mau punya pagar, bikin saja sendiri!” Beberapa minggu kemudian ibuku punya pagar baru yang bagus, berkat si tetangga yang menyebalkan. © robothouserock / Reddit

***

Tetangga kami meminta kami memindahkan tangki septik kami karena menurutnya sebagian dari tangki itu ada di tanah miliknya. Dia benar-benar menjengkelkan dan terus meminta ayahku untuk memindahkannya. Ayahku adalah orang yang sangat santai, akhirnya, dia pun marah dan meminta garis properti disurvei. Rupanya, tangki septik itu benar-benar ada di properti kami, bukan di tanahnya. Apalagi kami mendapati kalau sudut rumahnya dan sebagian jalan masuk rumahnya sebenarnya ada di tanah kami. Akhirnya ayahku menghabiskan beberapa bulan berikutnya menanyakan kapan si tetangga akan memindahkan sebagian lahannya dari tanah kami. © lovetolearn4ever / Reddit

***

Aku sengaja tidak memotong rumput depan karena ditumbuhi banyak bunga liar asli dan menarik bagi lebah, kupu-kupu, hoverflies, dan lain-lain. Tetanggaku mengeluh kalau bebungaan ini tidak sedap dipandang dan tidak sesuai dengan halaman rumputnya yang terawat serta tepi jalan dan ruang hijau di daerah tersebut. Oke, enggak masalah. Tapi, bukannya memotong rumputku, aku malah mengirimkan surat kepada pemerintah setempat dan menyarankan gerakan bunga liar untuk “membantu penyerbukan”. Dewan setempat tidak memotong tepi jalan atau membuka ruang hijau lagi di musim panas (sekitar setengah dari tetanggaku juga tidak melakukannya) sehingga semua tepi dan ruang hijau menyerupai padang rumput bunga liar mini yang “tidak sedap dipandang” daripada sepetak rumput penuh bahan kimia milik tetangga. Hal ini membuatnya uring-uringan setiap musim panas. © Stormaen / Reddit

***

Di rumah pertama kami, aku dan istriku memiliki tetangga yang sejak awal tidak menyukai kami. Mereka picik dan jahat kepada istriku yang tidak suka konfrontasi; parkir di seberang jalan masuk kami ketika dia akan pergi bekerja, melemparkan potongan kayu ke pagar, membiarkan anjing mereka mengotori halaman kami dan tidak membersihkannya, dan lain sebagainya. Jadi pada saat hujan turun, aku pergi ke belakang, melemparkan seluruh isi kemasan kaldu sapi kotakan ke halaman belakang mereka, dan membiarkan hujan melelehkannya ke dalam tanah. Anjing mereka benar-benar menghancurkan halaman mereka untuk mencari sumber baunya dan aku akan memastikan untuk mengomentarinya setiap ada kesempatan. Kami pindah tak lama kemudian. © Caffine***9 / Reddit

***

Ayahku sedang berbicara dengan tetangga kami tentang warna apa yang harus dia gunakan untuk mengecat rumah dan iseng berkata, “Yah, kayaknya aku juga mau sekalian mengecat (rumah) yang lama dengan warna biru saja, haha.” Tetangganya langsung mengamuk dan mengatakan, “Bapak enggak boleh melakukannya! Yang benar aja, masa rumah biru? Tidak masuk akal! Bodoh ...” dan lain-lain. Dan begitulah asal mula aku dibesarkan di rumah biru. © Stokbakko / Reddit

***

Aku dan suamiku memiliki rumah (sebuah trailer) dan kami membayar sewa bulanan untuk tanah tempat kami tinggal. Kami pemilik rumah dan tagihan air termasuk dalam sewa bulanan. Aku memasang kunci keran pada selang kami karena tetangga kami terus menggunakan selang airku, akibatnya taman bungaku jadi banjir. © suburbansociopath / Reddit

***

Tangki septik milik tetangga kakekku merembes ke halaman rumah kakekku. Beliau meminta si tetangga untuk memperbaikinya, tapi tidak digubris. Lalu, kakekku mengurus semuanya sendiri dan memasang sistem “pipa” di halaman rumahnya. Dia memasang pipa PVC tegak yang mengarah ke halaman belakang tetangga di atas pagar. Fungsi pipa itu untuk menyemprotkan limbah septik si tetangga ke atas pagarnya dan menyembur ke halaman rumahnya yang indah dan kinclong. Dan dalam sekejap, si tetangga langsung memperbaiki tangki septiknya. © lonedandelion / Reddit

***

Tetangga sebelah kami selalu kedatangan teman yang parkir di zona larangan parkir di depan unit mereka, yang membuat orang-orang kesulitan memarkir mobil. Aku mulai memanggil truk derek setiap kali aku melihat mobil di sana. Setelah beberapa minggu, tidak ada lagi yang parkir di zona larangan parkir. © shaydin / Reddit

***

Aku memutuskan untuk memasang pagar di halaman belakang rumahku dan bertanya kepada tetanggaku apa dia mau membayar setengah pagar yang ada di sepanjang garis tanahnya. Dia menolak. Aku memasang pagar di sekeliling belakang tamanku di bagian garis tanahku. Si tetangga kemudian mengikatkan pagar baru ke pagarku, dia juga mengikat ke pagar tetangga di sisi lain dan satu lagi di belakang rumahnya. Jadi, totalnya dia hanya membayar 12 meter pagar, dan semua tanahnya langsung dipagari. Bukan masalah besar, sih, meskipun dia mendapatkan ekstra beberapa meter persegi dari halaman belakang dan pagar di tiga sisi rumahnya secara gratis. Tak berapa lama, anjingnya melubangi pagarku. Dia memintaku untuk memperbaikinya karena anjingnya bisa kabur ke halamanku lalu ke sekitar kompleks. Aku menolaknya. Aku bilang, dia yang seharusnya memperbaikinya karena itu pagarku dan anjingnya yang merusaknya. Dia memanggil badan pelaksanaan aturan dan asosiasi pemilik rumah (HOA). Rupanya kalau aku punya pagar, aku harus memperbaiki dan merawat pagar agar keadaannya selalu sempurna. Aku memperbaiki lalu mengecat sisi pagarku yang mengarah ke rumahnya dengan warna kuning, biru, hijau terang, bercampur dengan genting warna hitam dan cokelat. Rupanya aku bisa memilih warna pagarku selama aku menjaganya dalam kondisi yang baik. Dia mengajukan keluhan dan ditolak oleh HOA. Lalu dia seenaknya mengecat pagarku. Aku menuntutnya dengan perusakan dan dia didenda harus mengecat ulang pagarku dengan warna aslinya yang jelek. Kemudian dia mengirim email sekaligus ke seluruh subdivisi lalu mengeluh sekaligus meminta dukungan dari mereka agar aku yang seharusnya mengecat pagarku. Tetangga di samping dan belakang rumahnya kemudian mengecat pagarnya supaya warnanya cocok dengan pagar rumahku. Si tetangga menyebalkan ini pun akhirnya pindah beberapa bulan kemudian. © CaptainFlyingSolo / Reddit

***

Tetanggaku itu polisi dan anak-anaknya selalu datang ke halamanku dan melemparkan batu ke rumahku, berteriak keras, mengganggu ayam, lalu membiarkan pintu kandang ayam terbuka, dan lain sebagainya. Aku memasang tanda dilarang masuk dan mereka masih muncul. Aku memasang beberapa pagar kawat dan mereka masih muncul. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk membuat mereka mendapat masalah karena mereka “dilindungi hukum” dan sang ayah adalah pihak berwenang. Tapi untungnya, tahun lalu aku bekerja di toko Halloween, jadi aku memasang topeng babi karet di tiang lampu di halaman belakangku dan dia tidak membiarkan anak-anaknya ke sini lagi. © d24602 / Reddit

Apa kamu pernah terpaksa menghadapi tetangga menyebalkan? Apa yang kamu lakukan?