Sisi Terang
Sisi Terang

15+ Fakta yang Membuktikan Kehidupan di Abad Pertengahan Lebih Keren daripada di Film “Blockbuster” Modern

Banyak orang berpikir kalau Abad Pertengahan adalah zaman kegelapan, dan ini tidak ada alasannya. Meskipun stereotipnya seperti itu, tidak setiap wanita cantik dianggap penyihir saat itu, mereka tidak meributkan sains, dan menjunjung tinggi kebersihan.

Di Sisi Terang, kami menyatukan berbagai fakta baru mengenai Abad Pertengahan yang benar-benar dapat mengejutkanmu.

  • Tidak ada yang disebut masa kanak-kanak di Abad Pertengahan. Orang bahkan tidak tahu usia mereka. Bayi yang baru lahir dianggap iblis secara alami. Masa kanak-kanak mulai dilihat sebagai tahap kehidupan yang berbeda pada abad ke-17. Di abad yang sama, bayi mulai dianggap sebagai makhluk polos yang harus dilindungi.
  • Untuk menikah, kamu tidak perlu mengadakan acara yang besar. Kondisi utamanya hanyalah persetujuan pengantin pria dan wanita. Sepasang pengantin dapat menikah di mana saja, bahkan di pub. Tapi disarankan agar memiliki saksi pernikahan untuk menghindari semacam ketidakpastian.
  • Di sebagian negara Eropa, konflik antara suami dan istri dapat diputuskan dengan duel. Namun, berhubung laki-laki secara alami lebih kuat, gerakannya terbatas.
  • Jenis duel zaman pertengahan lainnya adalah snickersnee (bertarung dengan belati), yang umum terjadi pada abad ke-16. Alasan terjadinya duel ini biasanya berupa siksaan secara verbal. Aturan utamanya adalah agar tidak bertarung di pub tempat konflik itu bermula.
  • Secara umum diyakini bahwa orang-orang kaya di Abad Pertengahan sebagian besar adalah bangsawan. Namun, di abad ke-13 pun ada rakyat biasa yang kaya yang bisa memiliki kastel. Misalnya, Artaud of Nogent, yang sangat dihormati oleh Henry, Count of Champagne. Rasa hormatnya sangat tinggi sehingga dia memanggil pria itu “sire commoner” (baginda rakyat biasa). Namun, ini tidak mencegah penguasa feudal meminjamkan orang kaya itu kepada kesatria yang miskin, sehingga Artaud akan membayarkan mas kawin putrinya.
  • Hingga abad ke-16, orang memiliki gaya jalan yang berbeda. Ini disebabkan oleh sepatu. Sebagian besar orang sama sekali tidak memiliki sepatu dan membungkus kain di kaki mereka atau berjalan bertelanjang kaki. Orang-orang yang lebih kaya memakai sepatu bot kulit yang lebih tebal. Tapi sepatu ini tidak punya sol, sehingga mereka bisa merasakan kerikil yang ada di jalan. Oleh karena itu, orang berjalan seperti balerina, berjalan dengan berjinjit untuk memeriksa apakah jalanan cukup aman untuk berjalan seperti biasa.
  • Pada Abad Pertengahan, orang senang tertawa. Diyakini jika seseorang tertawa, dia punya aliran darah yang bagus dan sehat. Namun, fakta ini diyakini benar sejak abad ke-12. Sebelumnya, tertawa dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan dianggap sakit limpa.
  • Diskusi mengenai kepentingan alami tubuh tidak dianggap memalukan, tapi etika dalam area ini akan dianggap aneh bagi orang-orang di zaman modern. Misalnya, Desiderius Erasmus Roterodamus berkata tidak sopan untuk menyapa orang yang sedang buang hajat.
  • Di kastel, toilet diletakkan terpisah. Orang-orang Teuton bahkan membangun menara terpisah, menempatkannya di ujung kastel di dekat area berair. Struktur seperti ini dinamakan “dansker”. Menurut satu teori, kata ini berasal dari nama kota Danzig (Gdańsk). Menurut teori lainnya, hal ini diasosiasikan dengan kata “dansk”, yang berarti “basah” dalam bahasa Prusia. Bagaimana kamu bisa mengetahui dulunya area tersebut adalah toilet di kastel? Kamu bisa mengetahuinya dengan garis-garis berwarna abu-abu di bawah jendela menara tersebut, karena semua isi toilet tersebut dikeluarkan lewat situ.

Dansker di Kastel Kwidzyn

  • Banyak penemuan yang terjadi pada Abad Pertengahan dan masih dipakai sampai sekarang. Diyakini bahwa tanda tanya ditemukan oleh ilmuwan Alcuin of York, penasihat Charlemagne.
  • Kata “komputer” yang kita asosiasikan dengan istilah kontemporer ini berasal dari kata dalam bahasa Latin “computus”, yang berarti proses kalkulasi tanggal hari Paskah dalam kalender Kristen. Jadi kita bisa mengatakan kalau para pendeta di zaman itu menggunakan komputer.
  • Kamu bahkan bisa mengatakan kalau meme juga ditemukan pada Abad Pertengahan. Pada saat itu, ada gambar lucu yang menyertai teks. Benda ini disebut “drollery”, gambar komikal di margin suatu manuskrip. Bisa berupa ayam jantan dengan kepala manusia, anjing memakai topeng dengan wajah orang, pemanah yang terbang keluar dari mulut ikan, atau naga berbentuk seperti burung dengan kepala gajah di punggungnya.
  • Salah satu bentuk drollery yang paling umum adalah kelinci gahar, yang dengan gagah berani melawan musuhnya. Sepertinya, gambar ini mengejek kebodohan para ksatria, yang bisa diserang oleh kelinci yang imut dan tidak buas.

Apa kamu ingin tinggal di Abad Pertengahan sementara waktu? Beri tahu di kolom komentar di bawah, ya.

Bagikan Artikel Ini