15 Momen para Penumpang Pesawat Menyaksikan Sesuatu yang Akan Mereka Ingat Seumur Hidup
Takut terbang adalah hal yang cukup umum, meskipun pesawat dianggap sebagai moda transportasi yang cukup aman. Tapi, pengalaman negatif kadang meninggalkan jejak tak terlupakan yang membayangi data statistik apa pun. Mungkin itu ada kaitannya dengan fakta bahwa kita jauh dari tanah ketika terbang dan cenderung memandang segala sesuatunya lebih tajam daripada biasanya.
Para pengguna Reddit membagikan kisah-kisah seputar penerbangan terburuk dalam hidup mereka. Kami di Sisi Terang berempati kepada orang-orang ini dan mengirimkan banyak cahaya kebaikan kepada mereka.
***
Ayahku sedang terbang di Rusia dan terjadi badai mengerikan selama penerbangan, dan itu jelas menimbulkan turbulensi ekstrem. Lalu Kapten menyalakan Sistem PA dan mengumumkan kepada semua orang: “Kapten Bezsmertniy sedang berbicara, kita sedang melalui sedikit turbulensi ringan, jadi silakan pasang sabuk pengaman Anda,” dalam suara yang semonoton mungkin. Sebagai catatan, nama Bezsmertniy dalam bahasa Rusia berarti “abadi.” Petir juga menyambar menghantam ekor pesawat, itu sangat menakutkan. © Hellothere6545 / Reddit
Dalam penerbangan selama 13 jam, orang-orang yang duduk di dekatku menolak makanan apa pun dari maskapai, dan sebagai gantinya, mereka makan semacam jamur fermentasi yang mereka bawa dalam stoples. Bau jamur itu sangat tajam, dan tiap kali mereka membuka stoples, orang-orang di sekitar mereka langsung terbangun, lalu bau itu tertinggal di tempat itu untuk beberapa saat lamanya. © RobertoBologna / Reddit
***
Ini penerbangan selama 6 jam menuju pesisir Barat. Di belakang kami ada ibu-ibu yang duduk di tepi lorong dengan balita di pangkuannya. Balita itu akan memekik tiap beberapa menit dan berlari ke sana-ke mari di lorong. Kedua bocah yang lebih tua di belakangku menghabiskan sebagian besar waktu penerbangan dengan memanjat kursiku dan bermain di lantai, memukuli kursiku. Si ibu tidak melakukan apa pun selama penerbangan, bahkan atas permintaan staf pesawat. Dia cuma berkata, “Inilah sebabnya Ayah tidak mau kita berkunjung.” © SparkEE_JOE / Reddit
Ini terjadi saat umurku 10 atau 11 tahun. Kami terbang selama 9 jam dan aku mendapat kursi tengah. Wanita yang agak tua duduk di samping jendela dan memakai aroma parfum yang menghebohkan. Jenis bau yang akan membuatmu sakit kepala dalam 10 menit pertama. Tiap beberapa jam sekali, dia akan pergi ke kamar kecil dan memakai parfum lagi. Bau itu ditambah turbulensi cukup untuk membuatku muntah selama penerbangan. Selama bertahun-tahun kemudian, aku masih begitu ketakutan, sehingga selalu minum pil anti-mabuk perjalanan setiap kali terbang. Lalu aku menyadari bahwa aku tidak mabuk perjalanan, tapi cuma karena parfum mengerikan wanita tua itu. © DudeAbides29 / Reddit
***
Aku berada dalam pesawat jet regional kecil. Aku sedang ngobrol dengan rekan kerjaku yang duduknya di seberang lorong ketika kami mendekati Chicago. Sesaat, aku saling pandang dengannya, lalu tiba-tiba aku melihatnya dalam posisi rendah. Tepat setelah itu, aku melihat posisinya tinggi. Setelah pilot bisa mengendalikan pesawat lagi, kapten menyalakan mikrofon, dan berkata, “Maaf.” Kurasa dia orang yang tidak banyak bicara. Jujur, ketika kami tiba, aku merasa nyaris mau pingsan. © DoubleNickels2020 / Reddit
Ini adalah penerbangan malam 15 tahun lalu. Tiba-tiba lampu kabin dinyalakan seterang mungkin dan kapten menyampaikan pengumuman. “Anda mungkin mencium bau berbahaya. Kita mengalami kebakaran listrik di atas pesawat, dan kami tidak yakin seberapa cepat menyebarnya. Kita sedang dibelokkan ke bandara terdekat dan kita akan melakukan pendaratan darurat dalam 15 menit.” Saat itu aku mengajak bayiku yang berumur 11 bulan dan disarankan untuk menggendongnya untuk melindungi tubuhnya dengan tubuhku dan berasumsi sebaik mungkin tentang prosedur pendaratan darurat itu. Semua orang di pesawat mengira kami semua akan mati. Aku berbicara pelan-pelan kepada bayiku, menunjuk ke luar jendela pada tanah di bawah dan memberi tahu dia alangkah indahnya pemandangan itu. Aku tidak ingin dia mati dalam keadaan ketakutan. Setelah sekitar 10 menit, dan tanpa kegagalan parah, kami semua mulai agak tenang dan berpikir mungkin kebakaran itu sudah berhenti atau menyebar dengan sangat lambat. Kami mendarat dengan mulus dan tanpa insiden. Itu adalah 15 menit yang amat sangat menegangkan. © XelaNiba / Reddit
Mungkin ini penerbangan terbaik sekaligus terburuk yang pernah kualami. Penerbangan terbaik karena benar-benar hanya ada 20 penumpang, termasuk aku, kru dengan staf penuh, dan katering menumpuk. Kami boleh duduk di mana saja yang kami inginkan dan diperbolehkan rebahan di atas 3 kursi dan tidur. Tapi selama penerbangan, sepasang orang tua selalu mengejarku dan berbicara kepadaku tentang semua hal. Aku mencoba untuk sopan dan memberi tahu mereka bahwa aku akan pindah ke kursi lain untuk membaca buku, tapi itu tidak membantu. Kursi mana pun yang kupilih, mereka akan menyusul duduk di sebelahku segera setelah itu. Satu jam terakhir dari penerbangan itu, mereka tertidur dan aku kabur ke kursi paling belakang di tempat acak dan akhirnya mendapatkan kedamaian. Penerbangan dengan pesawat kosong ini sudah berantakan. © Dr_Stef / Reddit
***
Aku dulu mengalami fobia terbang luar biasa, tapi aku menerimanya tanpa mengeluh. Aku naik pesawat dan duduk di sebelah wanita yang yakin bahwa seorang lelaki di belakang kami membawa bom (tentu saja dia tidak membawanya) dan dia tidak akan mengizinkan aku berdiri, sekali pun saat aku memanggil kru pesawat yang menyatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Dia begitu paranoid dan cerewet serta menyebalkan, itu memicuku, dan aku cuma duduk di sana sambil menangis. Itu bencana. © mothman_1991 / Reddit
Aku berada di atas pesawat komuter kecil (bayangkan tentang 20 kursi, barisan tunggal, sepanjang kabin), dan rotor angin kami menabrak (kurasa itu sebutannya) di atas pegunungan. Rasanya seperti ada bayi raksasa mencomot pesawat kami dan mengguncangkannya seperti mainannya. Turbulensi terburuk yang pernah kurasakan. © humanitymonster / Reddit
***
Pesawatku harus melakukan pendaratan darurat dalam badai salju setelah kehabisan bahan bakar karena kami terbang memutar selama 3 jam untuk menunggu badai reda di bandara terdekat. Akhirnya, pilot harus mendarat dalam visibilitas 0 (aku bahkan tidak bisa melihat sayap di luar pesawat) dan pendaratan terasa seperti kecelakaan mobil, lalu kami melewati landasan pacu dan akhirnya terparkir di ladang seorang petani. Sisi baiknya, kami boleh memakai slide evakuasi dan aku naik truk pemadam kebakaran untuk kembali ke bandara. Sejak aku berusia 14 tahun pada saat itu, itulah hari yang paling seru. Dan sampai hari ini, aku masih merasa sangat tegang ketika pesawat mendarat. © ThatOtherGuy_CA / Reddit
***
Aku duduk di samping wanita yang membawa seekor “hewan pendukung emosi.” Tebakanku sih itu anjing campuran pug chihuahua. Apa pun jenisnya, ukurannya cukup kecil untuk ditaruh di pangkuannya. Sepertinya, anjing itu juga butuh hewan pendukung emosi lain sebab kondisinya parah. Ia terus berdiri dan merengek tiap kali ada orang lewat. © MizzDevious / Reddit
Aku dan suamiku terbang untuk menengok neneknya selama liburan. Kami duduk (aku di tengah) dan laki-laki di sebelahku jelas sakit PARAH. Dia batuk-batuk terus, membuang ingus di mana-mana, mukanya pucat seperti hantu dan berair. Menjijikkan. Aku cuma memandang suamiku. Kami berdua tahu penerbangan ini akan sulit, sistem imunku lemah, tidak mungkin aku tidak tertular. Kurang dari 36 jam setelah kami sampai di rumah kakek neneknya, baik aku maupun suamiku mengalami demam setinggi 39 oC dan sakit parah. Neneknya juga mengalami gangguan imun, sehingga kami menghabiskan sebagian besar waktu liburan dengan mengunci diri dalam kamar. © idtapthatpinata / Reddit
***
Ini adalah penerbangan 12+ jam. Aku mendapat tempat duduk lorong tengah. Recliner kursiku rusak, laki-laki di sebelahku melepas sepatu dan kakinya bau, wanita di sebelah kiriku menumpahkan jus jeruk di badanku, dan soket headphone untuk hiburan selama penerbangan juga rusak. Tapi aku mendapat tambahan keripik kentang sebagai kompensasi masalah kursi. © 26pointMax / Reddit
***
Aku duduk di samping wanita yang terus saja bergoyang maju mundur, menundukkan kepalanya di antara kedua kakinya, dan membisikkan sesuatu disertai rintihan selama penerbangan. Tidak sampai akhir penerbangan, aku mendengar gonggongan kecil dari bawah tempat duduknya, dan kulihat tas hewan peliharaannya memuat anjing yang berusaha ditenangkan oleh wanita ini. Tadinya aku yakin dia akan gila di sampingku selama penerbangan. © Drew707 / Reddit
Pada sebuah penerbangan 8 jam, seorang lelaki besar dengan rambut juga besar duduk di depanku, dan begitu kami meninggalkan daratan, dia merebahkan kursinya sampai titik rambut keritingnya yang besar itu menggelitik lubang hidungku. Dia memakai masker tidur dan aku tak tahu entah dia memang tidur atau pura-pura tidur. Aku tidak bisa membaca buku karena tempatnya tidak cukup, tidak bisa makan, karena tidak ada yang bisa membangunkannya untuk membuatnya menegakkan kursi, tidak bisa keluar dari kursi, dan tidak bisa menonton film karena tempat dudukku tidak di sebelah jendela. Aku belum pernah membenci seseorang melebihi dia setelah menghabiskan 8 jam memandang langsung folikel rambutnya yang menjijikkan. Di akhir penerbangan, dia cuma berdiri dan berlalu, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. © JonNorris / Reddit
Apa kamu pernah berada dalam situasi menggelitik ketika dalam penerbangan? Tolong bagikan kepada kami di kolom komentar!