15 Orang Ini Membuktikan bahwa Ada Penipuan Mengintai Kita di Setiap Sudut
Para pakar pemasaran itu bisa dibilang licik dan punya banyak akal. Mereka memberikan kemasan yang bagus, label tingkat kualitas, slogan menarik, kesepakatan menggiurkan, dan bahkan konsultan cerdik yang bahkan bisa menjual salju ke orang Eskimo. Oleh karena itu, kegiatan berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket bisa berubah menjadi penuh kejutan, apalagi kalau kita belanja lewat Internet. Meski sudah membaca ribuan ulasan dan menggunakan lusinan tips dari teman dan orang asing, kita tidak bisa yakin 100% apa yang kita beli berkualitas bagus.
Sisi Terang turut berduka dari lubuk hati yang paling dalam kepada 15 orang yang ada di kompilasi kita kali ini. Setelah ini, kami jamin mereka takkan bisa memercayai pakar pemasaran atau nasihat siapa pun untuk waktu yang lama.
“Aku tertipu oleh kemasan telur berkualitas bagus—kategori C0, alias sempurna. Saat sedang memasukkannya ke kulkas, aku berpikir, “Tunggu, ukuran telur ini terlalu kecil.”
“Aku mengecek informasi di Internet—telur C0 adalah kategori kualitas terbaik dengan berat 2,3 — 2,7 ons. Aku mengambil timbangan dan menimbangnya—tiap telur berkisar antara 1,9 sampai 2,1 ons. Perbedaannya sekitar 18%. Berat telur yang sudah dimasak cuma 1,4 ons. Saranku ke produsennya adalah menambahkan 2 telur sebagai bonus gratis kalau mereka gagal mencantumkan kategori yang sesuai di kemasan, seperti yang terlihat di foto.” © mumba.umba / Pikabu
“Ini adalah bukti bahwa influencer Instagram sering berlebihan. Impianku hancur ketika tahu tidak ada danau di ’Gerbang Surga’ di Bali.”
“Ini hanya pantulan di cermin yang ditaruh di bawah kamera ponsel.” © polina_marinova / Twitter
“Aku melihat iklan sekop yang terbuat dari baja rel. Aku langsung berpikir, ’Aku butuh! Ayo beli 2!’ Aku mengunggah foto ini setelah satu jam menggunakannya.”
“Aku adalah ayah dari 2 anak penggemar kartun Kid-E-Cats. Aku melihat mainan yang bisa bicara ini dan dilengkapi ’label kualitas’ di toko mainan, jadi, aku memutuskan untuk membelinya.”
“Tapi kegembiraanku tidak bertahan lama. Malam harinya, suara Candy menghilang, Cookie juga menjadi bisu dalam semalam, dan pada sore berikutnya, ketiga kucing ini benar-benar tidak bersuara lagi. Dan ini, tanpa melebih-lebihkan, adalah kemalangan yang besar. Coba bayangkan bagaimana repotnya menjelaskan kepada anak berusia 3 tahun kenapa Candy kesayangannya berhenti bicara dengannya. Aku mencoba menyelamatkan kondisi sebaik mungkin dan bahkan meletakkan kabel di belakang telinga mainan ini. Beberapa tekanan di dada mainan ini sempat membantu untuk waktu yang sangat singkat, lalu mainan ini diam lagi... kali ini, untuk selamanya.” © nkamelin / Pikabu
“Katanya, ChocoPie terasa lebih enak kalau dihangatkan. Jadi, aku mencobanya.”
“Setrika uap milikku tidak berfungsi dengan baik. Kukira mungkin disebabkan timbunan kalsium di sana, dan aku disarankan untuk menyingkirkannya menggunakan cuka. Inilah yang terjadi pada setrikaku ketika aku mencobanya.”
“Aku tertipu iklan sepatu yang menjanjikan sepatunya akan ’mempertahankan kemewahan dan gayanya selama bertahun-tahun.’ Aku memakai sepatu ini beberapa kali, dan rasanya kaki kiriku menempel di lantai. Dan inilah sebabnya.”
“Saat menuangkan air beraroma ke setrika, yang kamu dapatkan bukanlah pakaian beraroma buah-buahan hutan. Ini hanya akan merusak setrika dan pakaianmu.”
“Aku tergiur mendengar orang-orang yang menyukai sepatu ini. Aku membelinya, memakainya, dan terkejut.”
“Kami mencoba membuat roti kepik seperti di foto ini.”
“Mungkin 0,2% cahaya memang sebanyak ini.”
"Panel jendela ini menghalangi 99,8% cahaya agar tidur kita lebih nyenyak."
Sudoku saku ini tidak muat di saku.
“Kakakku mencolokkan ini ke ponselnya. Beberapa menit kemudian, kipasnya berhenti berputar, dan sekarang, teleponnya tidak bisa menyala.”
“Ada kiat yang menyarankan kita menggunakan jarum suntik untuk mengisi Jell-O, tapi sayangnya tidak berhasil.”
“Aku memesan burger pukul 20.20. Mereka membawa paket makanan sedingin es hampir pada tengah malam dan bahkan tidak meminta maaf.”
Apa yang biasanya kamu lakukan sebelum membeli sesuatu—melihat iklan atau mendengarkan saran dari orang lain? Kalau punya, coba bagikanlah kiat-kiat yang kamu punya agar pembaca lain tidak berakhir sial seperti orang-orang yang ada di kompilasi ini.