19 Orang Ini Benar-Benar Bikin Orang Lain Kesal dengan Perilaku Mereka
Banyak di antara kita belajar sopan santun ketika masih kecil. Tapi orang-orang dalam artikel ini harus berinteraksi dengan mereka yang bolos “pelajaran” sopan santun.
Kami di Sisi Terang percaya bahwa pada dasarnya semua orang itu baik dengan cara mereka sendiri, tapi dalam kompilasi ini, kami telah menemukan sejumlah individu yang butuh waktu lebih banyak untuk dicari sisi baiknya.
“Ketika rambut seseorang melewati sandaran kursinya.”
“Susah juga punya tetangga yang suka mencuri.”
“Tetangga mencuri paket kami, pas tahu isinya cuma remote TV dan stiker, mereka mengembalikannya ke kotak surat kami dalam kondisi kayak gini. Dia juga mencuri paket-paket kami sebelum-sebelumnya.”
“Kami tinggal di lingkungan yang sepi dan temanku capek dengan mobil-mobil yang melewati jalan sekitarnya.”
“Awalnya seperti ini.”
“Dia enggak berhenti sampai di situ. Dia cuma butuh waktu sehari buat membangun pagar dan memblokir seluruh jalan!”
“Aku takkan duduk di sini dan takkan membiarkanmu duduk di sini.”
Inilah alasannya kenapa dia menjadi bos.
- Bosku bercerita bahwa ketika masih muda, dia menemukan dompet, mengambil uang tunainya dan membawa dompet itu kepada pemiliknya, serta meminta imbalan. Ketika pemiliknya bertanya tentang uang tunai itu, dia bilang uang itu sudah enggak ada ketika dia menemukan dompetnya. Aku bertanya kenapa dia ambil uangnya. Katanya, “Daripada diambil orang.” © belegond / Pikabu
“Pas mau membereskan ruang bawah tanah...”
“Memutuskan untuk menyingkirkan beberapa barang dari ruang bawah tanah tempat aku dan beberapa tetangga berbagi tempat. Ketika kubuka pintu, kulihat ini.”
“Aku ingin menjual ponselku. Aku dapat tawaran luar biasa ini.”
“Enaknya tetangga begini dikasih pelajaran apa, ya? Mereka memblokir sebagian area!”
Jangan lakukan ini.
“Seseorang membuang barang di atas tanaman di gang kami.”
Padahal sudah kubayar!
“Setengah tanamanku enggak disiram dan orang yang kubayar khusus untuk itu bilang, “Kukira Anda tidak akan peduli jika mereka mati, toh cuma tanaman.”
“Rupanya seseorang telah menggerogoti donatku yang seharusnya kuberikan kepada anak-anakku setelah bekerja.”
“Iklan yang ditempelkan pihak sekolah pada putriku.”
“Mungkin dia lagi bisulan.”
“Berdiri sepanjang konser, meskipun sama sekali enggak ada orang lain yang berdiri. Memilih berkelahi sama orang yang menyuruhnya duduk.”
“Anak-anak ini mengira toko ini adalah area bermain pribadi mereka, anehnya aku tidak melihat orang tua mereka.”
Dalam kisah ini, tingkat balas dendamnya sulit dipercaya.
- Biasanya, para suami memberi ucapan selamat kepada istri mereka ketika istri melahirkan, mereka membelikan bunga, hadiah, dan hal-hal semacam itu. Dan suamiku berpikir bahwa putri kami ada sepenuhnya karena jasanya! Enggak ada bunga “ucapan terima kasih” atau hadiah untuk bangun malam-malam dan menyusui bayi! Ulang tahun putri kami akan segera datang dan aku ingin memberi suamiku bunga di depan semua tamu, sebab tidak seharusnya kebaikannya tak dilihat. © Podslushano / Ideer
“Rekan kerjaku membiarkan piringnya terendam di wastafel kamar mandi.”
“Kompleks perumahanku punya 9 tempat sampah, semuanya dekat, dan mudah diakses. Tapi aku masih melihat ini.”
Apa contoh perilaku menyebalkan yang baru-baru ini kamu lihat? Beri tahu kami dalam kolom komentar di bawah, ya!