19 Orang yang Sudah Benar-Benar Lelah
Setiap orang punya batas kesabaran. Jika sudah terlewat, rasa letih menguasai, sikap agresif meluap, dan aktivitas paling biasa pun bisa berakhir dengan tidak terduga. Setiap foto yang ada dalam kompilasi ini menceritakan kisah seseorang yang sedikit berubah saat sudah merasa muak.
Di Sisi Terang, kami telah mengumpulkan beberapa foto yang menunjukkan berbagai jenis rasa lelah yang terkadang bisa menghasilkan kreativitas unik. Bacalah hingga akhir artikel, karena ada bonus yang menunggu!
1. “Perhatian! Lihatlah gelas kopiku sebelum mengajakku bicara.”
Di gelas ini, ada indikasi tentang kapan kamu bisa mengajak pemiliknya bicara, dengan tulisan:
— ssttt
— sebentar lagi
— sekarang kamu boleh bicara
2. “Aku capek harus menanggapi rekan kerja yang terus meminta izin untuk mengambilnya.”
Saking muaknya, orang ini menempelkan tulisan, “Ambil saja.”
3. “Anjing saudariku begitu lelah sampai tertidur dengan wajah di dalam sepatunya.”
4. “Sudah muak harus terus memberi tahu mana gula dan mana krimer...jadi kuberi label saja.”
5. Saking muaknya dengan salju, mereka tidak lagi melihatnya.
6. “Lelah dengan orang-orang yang membuka kotakku dan mengira ada donat di dalamnya.”
Kotak di atas bertuliskan, “Tidak... tidak... tidak ada donat di sini,” dan “aku bukan kotak donat”.
7. “Aku belum pernah selelah ini...”
8. Muak karena gelasmu terus diambil?
9. “Jujur saja, aku sangat lelah. Dan ini ada di dalam laci kaus kakiku...”
10. “Ayahku dengan tenang menjelaskan bahwa dia sudah muak dengan kami semua yang tidak mengisi ulang tisu gulung.”
11. Ini adalah salah satu cara untuk membatasi ruang pribadimu:
12. Ketika kamu ingin memberikan kasih sayang kepada anakmu, tapi kamu terlalu lelah:
13. “Aku muak mencucikan alat makan dan minum bekas rekan kerjaku hari ini.”
Karena muak, orang ini menempelkan kertas penjelasan seolah ini sebuah karya seni:
Mug dengan Sendok (2017)
Media campuran—Keramik, logam
Seniman tidak diketahui—Karya ini menampilkan masalah sehari-hari akibat kegagalan sang seniman dalam menguasai keterampilan kebersihan paling mendasar. Kemiripan karya yang muncul tiba-tiba dari seni menyimpang seperti ini telah menganugerahkan seorang dermawan sebuah julukan “si bak cuci”.
14. “Tetanggaku sudah muak. Aku tidak menyalahkannya.”
Papan di atas bertuliskan, “Seharusnya bukan aku yang membersihkan kotoran anjingmu,” di depan tumpukan kotorannya.
15. Jelas ada yang merasa frustrasi...
Kertas ini bertuliskan:
DILARANG MEMBICARAKAN MINION DI SINI.
YANG MELANGGAR AKAN DIBERHENTIKAN.