9 Alasan Kenapa Pintu di Toilet Umum Tidak Mencapai Lantai
Toilet umum tentu saja bukanlah tempat yang paling menyenangkan untuk kita kunjungi. Saat memakai toilet umum, mungkin pernah terlintas di benakmu kenapa pintunya tidak mencapai lantai dan seolah mencegahmu melakukan urusan pribadi dengan nyaman. Jawabannya, pintu tersebut didesain seperti itu bukan untuk mempermalukanmu. Sebenarnya ada beberapa alasan yang sangat masuk akal terkait hal itu dan kami di Sisi Terang ingin menjelaskannya.
1. Lebih mudah dibersihkan.
Karena digunakan setiap hari oleh banyak orang, toilet umum sudah sepatutnya dibersihkan beberapa kali sehari. Celah di bagian bawah membuat bilik toilet lebih mudah dan cepat dibersihkan oleh para penjaga.
2. Jika terjadi kecelakaan, akan lebih mudah untuk mendapatkan bantuan.
Apabila toilet tertutup rapat, saat ada orang yang pingsan atau mengalami masalah kesehatan yang membuatnya tidak sadarkan diri, akan butuh waktu lama sebelum ada yang menyadarinya. Sebaliknya, akan lebih mudah untuk melihat seseorang yang pingsan di toilet dengan celah di bagian bawah. Selain itu, orang pertama yang melihat dapat menyelinap melalui celah dan membuka kunci pintu dari dalam tanpa harus mendobraknya.
3. Membantu mengekang perilaku yang tidak pantas.
Kurangnya privasi di toilet umum juga menghalangi orang-orang untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan di toilet. Karakteristik pintu yang sedemikian rupa memungkinkan tingkat pengawasan yang lebih tinggi dan pencegahan perilaku yang tidak pantas.
4. Konstruksi lebih murah.
Partisi bangunan yang memanjang dari lantai ke langit-langit membutuhkan desain yang lebih presisi dan penggunaan berbagai material yang akan meningkatkan total biaya. Untuk pemilik bisnis, akan selalu lebih hemat biaya membeli dan memasang pintu yang memiliki celah.
5. Adanya ventilasi yang lebih baik.
Di toilet yang tertutup sepenuhnya, bau tak sedap cenderung sulit hilang. Dengan adanya celah di atas dan di bawah bilik toilet, sirkulasi udara jauh lebih baik dan bau tak sedap menghilang lebih cepat.
6. Sangat mudah untuk melihat jika toilet sedang dipakai.
Apabila toilet tertutup secara sempurna, kita selalu berisiko mengalami momen canggung saat mencoba membuka toilet yang tengah dipakai atau lebih buruk lagi, terpaksa menahan dorongan untuk buang air. Dengan adanya celah di bawah pintu, seseorang bisa melihat apakah toiletnya kosong atau tidak.
7. Bisa dijadikan rute pelarian.
Bayangkan kuncinya macet: jika toiletnya tertutup rapat dan tempatnya terlalu bising, kamu bisa saja akan menghabiskan waktu berjam-jam menunggu bantuan sampai ada yang menyadarinya. Akan tetapi, dengan adanya celah di bawah bilik toilet, kamu bisa dengan mudah keluar dengan merangkak melalu celah di bawahnya.
8. Menjaga antrean tetap berjalan.
Ketika pintu toilet tidak tertutup secara utuh, kurangnya privasi membuat pengunjung merasa harus menyelesaikan urusan pribadi mereka lebih cepat. Hal ini mempercepat antrean.
9. Kamu bisa berbagi tisu toilet dengan lebih mudah.
Kita semua paham momen mengerikan saat tiba-tiba sadar ternyata tisu di toilet sudah habis selagi berada di dalamnya. Jika hal ini terjadi di toilet umum, kamu setidaknya bisa meminta bantuan orang di toilet sebelahmu untuk berbagi sejumlah tisu toilet, tetapi jika kejadiannya di toilet dengan pintu tertutup sempurna, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu.
Bagaimana pengalamanmu dengan toilet umum? Beri tahu kami di kolom komentar, ya.