Alasan Kita Seharusnya Menggunakan Sendok Kayu Saja
Pada masa Mesir Kuno, sendok kayu bukan hanya digunakan untuk makan, tapi juga dipakai untuk alat kosmetik dan perlengkapan ritual. Bentuknya pun sangat unik, seperti anjing yang mengejar ikan atau dewa kucing yang sedang jongkok. Sayangnya, dibandingkan sendok kayu, kini orang-orang lebih suka memakai sendok berbahan logam, plastik, atau silikon, meski banyak manfaat yang dapat diperoleh.
Kami di Sisi Terang mempelajari lebih banyak tentang bahan serba guna ini dan ingin berbagi pengetahuan denganmu.
1. Bahan memengaruhi rasa makanan.
Bergantung pada jenis kayu, sendok kayu dapat melengkapi rasa masakan, tidak seperti plastik yang membuat semuanya terasa seperti plastik. Kayu yang berbeda memberikan rasa berbeda. Misalnya, fruitwood dan beech menambahkan rasa manis, sementara kayu pohon zaitun, walnut, dan ek memberikan sedikit rasa pahit karena kandungan tanin yang tinggi, yang dapat meningkatkan cita rasa makanan pedas dan berbumbu pekat.
2. Kayu lebih nyaman digenggam.
Tidak diragukan lagi, benda dari kayu terasa luar biasa. Dibandingkan besi, plastik, atau silikon, kayu lebih lembut, lebih lunak, dan biasanya lebih nyaman saat disentuh. Alat makan berbahan kayu juga memiliki gagang lebih tebal yang membuatnya terasa lebih mudah dipegang. Beberapa gagang sendok buatan tangan bahkan dibentuk sesuai dengan alur genggaman dan telapak tangan kita.
3. Kayu lebih aman.
Kayu mungkin bahan paling aman di dapur. Besi dapat menimbulkan reaksi asam yang tidak sehat, dan plastik melepas bahan kimia saat bersentuhan dengan makanan panas. Kedua bahan ini juga memiliki tepian yang tajam, yang dapat melukai rongga mulut. Kayu tidak memiliki semua kekurangan ini. Kayu tidak akan meleleh seperti plastik maupun menghantarkan panas seperti besi, sehingga kamu tidak akan melepuh dan bisa meletakkan sendok di dalam panci panas.
Ada salah kaprah bahwa kayu mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan besi dan plastik. Hal ini tidak lebih dari sekadar mitos. Kuman tidak menyukai kayu karena memiliki properti yang membunuh mikroba secara alami. Terlepas dari itu, bahan apa pun dapat menjadi rumah bagi bakteri jika tidak dicuci atau dirawat dengan baik.
4. Kayu menjaga tradisi.
Kayu mengingatkan kita akan tradisi budaya yang tak bisa digantikan dengan bahan lain. Ada kemungkinan sendok kayu dapat diwariskan dari generasi ke generasi—dan sulit membandingkan hal ini dengan sendok silikon. Seperti yang dijelaskan dalam tradisi Sisilia: “Tidak ada sendok yang lebih kuat untuk mengusir Iblis.”
Kayu mempertahankan tanda penggunaan dan usianya dari segi visual, lewat perubahan warna, bentuk, serta teksturnya. Selain itu, kayu “mengingat” rasa hidangan yang pernah disajikan menggunakannya. Jika kamu terus memasak resep yang sama dengan sendok yang sama, kayu akan menyerap cita rasa makanannya. Jadi, mungkin saja sendok kayu adalah bahan rahasia saus nenekmu!
5. Kayu lebih praktis.
Kayu kuat dan kokoh. Gagang sendok kayu yang tebal cenderung tidak mudah patah atau rusak, membuatnya lebih mudah digunakan saat mengaduk makanan kental seperti semur atau karamel. Kayu dengan tekstur lembut alaminya tidak menggores alat masak seperti logam, dan tidak memicu kristalisasi pada resep yang sensitif terhadap suhu. Ditambah lagi, alat berbahan kayu sangat awet jika dirawat dengan baik.
6. Sendok kayu lebih baik bagi lingkungan.
Tentunya kayu adalah sumber daya yang organik dan dapat didaur ulang. Jadi, jika kamu ingin lebih ramah lingkungan, pilihlah sendok kayu. Karena tidak terbuat dari bahan kimia mencurigakan, sendok kayu tidak akan mengotori lingkungan—atau rumahmu. Alat makan berbahan kayu juga sering dibuat dengan tangan oleh perajin setempat, sehingga lebih mudah untuk menemukan alat yang dibuat sesuai etika.
Bonus: cara merawat sendok kayu
Kayu adalah bahan yang perlu perawatan ekstra, kasih sayang, dan perhatian lebih dibandingkan bahan lainnya. Bahan ini tak bisa dicuci di dalam mesin pencuci piring atau direndam dalam air—melainkan harus dicuci dengan sabun dan dikeringkan segera setelah digunakan. Sesekali, sendok kayu memerlukan “perawatan” spesial, yaitu mengoleskan minyak pelindung seperti flaks, wijen, atau poppyseed.
Resep keluarga apa saja yang diwariskan dari orang tua atau kakek nenekmu? Bagikan kepada kami di kolom komentar!