Memalukan: Inilah 10 Contoh Perawatan Pribadi dari Masa Lalu
Sisi Terang memutuskan untuk menengok masalah sangat pribadi yang bikin penasaran: perawatan pribadi dari masa lalu. Yuk, kita simak masalah kebersihan yang sangat pribadi dan berbagai prosedur kecantikan dari masa lalu. Menurutmu, bagaimana kita bisa bertahan di Abad Pertengahan?
10. Kamar mandi
- Pada zaman kuno, kamar kecil tidak lebih dari parit dan lubang di pinggiran permukiman.
- Peradaban awal memperkenalkan kamar kecil pertama dalam bentuk lubang batu berisi pasir. Di masa Romawi Kuno, dibangun toilet umum pertama yang dilengkapi sistem pembuangan limbah. Orang-orang bahkan mengadakan pertemuan dan percakapan panjang di sana.
- Di abad pertengahan, budaya perawatan pribadi mengalami kemunduran signifikan. Orang memakai pispot tembaga dan menuang isinya begitu saja ke jalanan. Tapi, golongan aristokrat menggunakan pispot porselen yang disebut Bourdalou. Perlu diinformasikan bahwa terkadang bourdalou dijual sebagai mangkuk saus di sebagian toko barang antik. Waspadalah!
- Untunglah, selama era Renaisans, bangsa Eropa membangun sistem pembuangan limbah. Dan kloset air pertama ditemukan pada tahun 1590.
9. Kontrasepsi
Di tahun 1494, ekspedisi Amerika Columbus membawa sebuah “hadiah” tak terduga ke Eropa, yaitu penyakit sifilis. Setelah beberapa tahun, semua negara Eropa terdampak oleh penyakit ini. Ada banyak upaya untuk menemukan alat pelindung, tapi tanggal resmi penemuan kondom mengacu pada abad ke-17.
8. Aborsi
Ketika mencoba melakukan aborsi, para wanita di masa lalu memakai benda tajam apa pun yang dimiliki, seperti jarum rajut, hanger kawat, atau batang pemintal. Ada juga ramuan minuman beracun. Beberapa bahan seperti yodium, gliserin, atau bahkan air raksa (di Tiongkok), disuntikkan ke dalam rahim. Tentu hasilnya cukup menyedihkan baik bagi janin maupun si wanita.
7. Bercukur
Tradisi bercukur berasal dari zaman kuno. Alasan utama bercukur adalah adanya parasit, dan bercukur adalah satu-satunya cara untuk menyingkirkannya. Laki-laki memakai berbagai alat seperti kulit kerang, pisau, lumpur, lilin (untuk epilasi), api, ramuan terbakar, dan bahkan belati, kapak serta pedang. Proses ini biasanya dipercayakan kepada tukang cukur karena lebih aman.
6. Pembalut wanita
Di masa Mesir Kuno, wanita memakai tampon dari batang kayu yang ditutup dengan papirus. Di masa Romawi kuno, pembalut wanita berupa bantalan kapas. Di abad pertengahan di Eropa, wanita memakai perban kain yang disematkan pada ikat pinggang rok mereka. Sampai abad ke-20, masalah kebersihan wanita teratasi cuma dengan kain yang harus terus menerus dicuci dan dipakai ulang. Situasi berubah selama Perang Dunia Pertama ketika para perawat mulai memakai tisu penyerap medis. Itulah langkah pertama menuju produk pembalut wanita modern.
5. Produk-produk perawatan gigi
Sikat gigi kuno berupa tongkat kayu dengan satu ujung bersikat (untuk menggosok gigi) dan bagian yang diruncingkan di ujung lainnya (untuk tusuk gigi). Pilihan lain adalah kain berisi pecahan batu kapur atau batang arang. Di Eropa, orang lama tidak menggosok gigi mereka karena menurut mereka proses gosok gigi tidak sopan. Tapi sebuah buku tentang perawatan gigi ditulis pada abad ke-17, di mana karies gigi digambarkan sebagai “cacing gigi” dan situasinya berubah. Pada tahun 1780, produksi massal sikat gigi dimulai. Pada abad ke-20, sikat gigi dengan bulu sintetis ditemukan, di mana bakteri tidak bisa berakumulasi.
4. Deodoran
Bahan-bahan pertama untuk melawan keringat ditemukan di masa kuno (di Timur Tengah dan Mesir), dan itu berupa minyak beraroma khusus. Garam dipakai di Asia. Di Eropa, parfum pertama ditemukan di abad ke-16. Tapi deodoran pertama ditemukan pada tahun 1880 di Amerika Serikat. Pada tahun 1930, deodoran roll-on pertama dibuat oleh ARPID, dan produk antikeringat pertama muncul 5 tahun kemudian.
3. Pelurus rambut
Tidak perlu tambahan keterangan di sini. Mereka memakai setrika biasa untuk meluruskan rambut mereka.
2. Popok
Di dunia kuno, rumput, lumut, jerami, atau abu kering dimasukkan ke dalam kain atau kulit hewan untuk dijadikan popok. Prototipe popok sekali pakai modern ditemukan oleh Marion Donovan, seorang editor majalah Vogue. Dia selalu terlambat bekerja sebab harus mengganti popok kain putrinya. Pada awalnya, idenya dianggap tidak waras. Tapi, dengan segera dia menjual patennya seharga ~Rp14,4 miliar, dan popok sekali pakai Pampers muncul di pasaran tahun 1961.