Sisi Terang
Sisi Terang

Menurut Penelitian, Tinggi Badan Anak Diturunkan dari Ayahnya dan Berat Badan dari Ibunya

Para ilmuwan menyatakan bahwa mengonsumsi makanan bergizi membantu anak mendapatkan semua keunggulan genetik yang diwariskan orang tuanya dan tumbuh lebih tinggi. Sebaliknya, pola makan yang buruk bisa menyebabkan perawakan anak lebih pendek dibandingkan orang tua mereka. Sebuah penelitian mengatakan bahwa tinggi badan adalah “warisan” yang didapat dari para ayah.

Di Sisi Terang, kami menemukan satu fakta mengejutkan tentang keturunan yang bisa membuat kita melihat foto di album keluarga kita dengan lebih antusias. Kami sarankan kamu mengungkap selubung genetik keluargamu bersama kami.

Ayah yang tinggi memiliki bayi yang lebih panjang.

Berdasarkan sains, tinggi badan kita dipengaruhi 70% oleh genetik dan 30% oleh lingkungan. Tapi ada banyak gen berbeda yang memengaruhi tinggi badan anak.

Wanita pada umumnya berhenti tumbuh tinggi kira-kira pada umur 15 tahun, sementara pria terus bertambah tinggi hingga 3 tahun lebih lama. Untuk alasan ini, secara umum pria cenderung lebih tinggi dari wanita. Dan sering kali, wanita menikahi seseorang yang lebih tinggi, sehingga membuat putranya lebih tinggi juga.

Untuk punya anak yang pendek, seorang wanita harus menikahi seseorang yang lebih pendek darinya. Para peneliti dari Royal Devon and Exeter Hospital menyatakan bahwa semakin tinggi sang ayah, semakin panjang dan berat bayi mereka nantinya.

Berat badan ayah mungkin memiliki dampak lebih kecil pada berat badan anak.

Berdasarkan penelitian, ayah yang gemuk tampaknya bukan penyebab anak yang gemuk. Namun, penelitian lain menyatakan bahwa pria gemuk mungkin memengaruhi perkembangan otak anak dan memperlambat kemampuan motorik halus mereka.

Berat badan ibu bisa memiliki dampak pada anak-anaknya.

Tim peneliti dari Royal Devon and Exeter Hospital menemukan bahwa, kebalikan dari seorang ayah, seorang ibu memengaruhi berat badan anak mereka jika mereka kelebihan berat badan meskipun sedikit. Ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi di dalam rahim, karena ibu yang kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar gula dalam darah yang lebih tinggi. Mereka meneliti sekitar 1.000 keluarga, memeriksa berat badan dan tinggi badan wanita dan pria dalam keluarga tersebut, juga bayi mereka dalam dua tahun pertama. Dr. Knight menyimpulkan bahwa ukuran tubuh sang ibu adalah salah satu faktor kunci yang memiliki dampak besar pada berat badan calon bayi.

Ini kali pertama para ilmuwan benar-benar bisa mengungkap dan menjelaskan dampak yang gen orang tua hasilkan pada berat dan tinggi badan bayi, dan ini adalah indikator signifikan untuk kesehatan seseorang secara menyeluruh. Pengetahuan ini mungkin memiliki arti bahwa para ilmuwan dan dokter bisa membantu memastikan seorang bayi bisa lahir pada berat badan yang sehat di masa depan.

Dari parameter-parameter ini, mana yang kamu wariskan kepada anakmu: berat badan atau tinggi badan? Bagikan fotonya di kolom komentar.

Bagikan Artikel Ini