Sisi Terang
Sisi Terang

Panduan Mengonsumsi Jamur Layak Pangan

Jamur mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya kalium, antioksidan, dan berbagai vitamin. Meskipun ada banyak spesies jamur yang bisa ditemukan, hanya sebagian yang bisa dimakan karena tidak menimbulkan risiko kesehatan apa pun.

Sisi Terang telah menyiapkan sebuah panduan untuk membantumu mengidentifikasi jenis jamur pangan yang paling umum.

1. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)

Ciri-cirinya memiliki tudung lebar yang diameternya bervariasi antara 5-20 cm dan memiliki tampilan seperti tiram yang menjadi asal namanya. Warnanya bervariasi antara putih dan krem sampai kecokelatan. Jamur ini kaya akan protein dan rendah kalori. Karena teksturnya yang konsisten dan rasanya yang ringan, jamur tiram bisa diolah menjadi salad, cah, sup, stew, dan bahkan bisa dipakai sebagai topping piza.

2. Enoki (Flammulina velutipes)

Berasal dari Asia, jamur ini sangat populer dalam berbagai jenis hidangan di wilayah ini, terutama dalam sup gaya “ramen.” Jamur enoki dibudidayakan di lingkungan gelap dan kaya akan karbon dioksida menyusul komersialisasinya, sehingga diperoleh tampilan keputih-putihan memanjang, sangat berbeda dengan yang bisa ditemukan di alam liar.

3. Jamur parasol (Macrolepiota procera)

Jamur ini berukuran besar dan berwarna keputihan dengan bintik-bintik cokelat, yang membuatnya sangat mudah dikenali di padang rumput, hutan, dan semak-semak. Tingginya kurang lebih 40 cm dan diameter tudungnya bisa mencapai 30 cm. Dagingnya lunak dan beraroma seperti kacang hazelnut atau kacang kenari.

4. Maitake (Grifola frondosa)

Juga dikenal sebagai “hen-of-the-woods” (ayam hutan), jamur ini tumbuh di dasar pohon dan lipatannya mirip bulu ayam betina, serta mencapai ukuran hingga 60 cm. Jamur ini biasanya bertudung cokelat di bagian atas dan corak keputihan di bawahnya. Beberapa penelitian menyatakan bahwa jamur maitake memiliki khasiat antikanker. Maitake memiliki cita rasa kuat dan aroma tanah serta bisa ditambahkan ke dalam berbagai macam masakan seperti di antaranya salad, pasta, dan omelet.

5. Jamur terompet raja (Pleurotus eryngii)

Jamur ini memiliki panjang 10-15 cm, berwarna cokelat, dan memiliki bilah-bilah tipis dan tidak rata. Jamur ini bisa ditemukan dalam masakan Asia dan Mediterania, baik ditumis atau jenis masakan lain. Rasanya tajam dan khas jamur. Jamur terompet raja bisa dibumbui dengan herba maupun rempah-rempah lain.

6. Shiitake (Lentinula edodes)

Jamur ini ditanam dalam balok-balok dan batang kayu untuk dijual. Shiitake berukuran sedang dan berwarna cokelat. Jika tumbuh di alam liar, warnanya bisa berubah menjadi lebih terang. Jamur shiitake mengandung berbagai komponen nutrisi, seperti lipid, asam amino, vitamin, dan mineral. Dagingnya konsisten dan kenyal dengan banyak cita rasa. Jamur ini bisa dikonsumsi dengan ditumis dalam saus putih dan krim.

7. Jamur cincin peri (Marasmius oreades)

Jamur ini memiliki tudung cembung yang tidak begitu tebal dengan warna cokelat dan kemerahan, serta bilah-bilah jamur yang terpisah di bagian bawah. Jamur ini memiliki ciri tumbuh di padang penggembalaan ternak dan padang rumput. Meskipun tidak terlalu berdaging, jamur ini memiliki rasa kuat, jadi biasa dipakai untuk meningkatkan rasa dalam berbagai sup dan stew.

8. Jamur terompet hitam (Craterellus cornucopioides)

Jamur ini mencolok karena bentuknya yang tidak beraturan dan berwarna kelabu atau abu-abu, yang menjadi lebih gelap karena kelembapan udara. Tingginya bisa mencapai 15 cm. Jamur terompet hitam memiliki tudung sempit, berbentuk terompet. Dagingnya bertekstur kenyal dan rasanya enak, sedikit mirip rasa jamur truffle, menjadikannya cocok untuk menemani nasi dan stew daging. Jamur ini bisa ditemukan di bawah naungan pohon ek dan kastanya di area berlumut.

9. Jamur landak (Hydnum repandum)

Jamur ini bertudung tak beraturan yang lebarnya bervariasi dari 5-20 cm. Warnanya bisa bervariasi dari tudung kuning sampai oranye cerah. Batangnya pendek dan tebal, dan berwarna pucat. Jamur ini melimpah di hutan campuran dari musim panas sampai musim dingin. Biasanya, jamur ini dimasak stew atau dibakar.

10. Jamur St. George (Calocybe gambosa)

Jamur ini berwana putih dan bercorak pucat dengan daging tebal yang lunak. Rasa jamur ini enak dan baunya mengingatkan akan tepung, jadi sering ditemukan dalam stew. Jamur ini bisa ditemui di padang rumput dan padang penggembalaan di gunung di musim semi. Jamur St. George banyak dipasarkan dan bisa menurunkan kadar gula darah.

11. Jamur cep atau penny bun atau porcino (Boletus edulis)

Tudungnya bisa mencapai diameter 20 cm dengan warna cokelat yang dominan. Jamur ini sangat berdaging dengan aroma yang enak. Ini adalah spesies jamur yang beradaptasi terhadap banyak jenis habitat dan cocok untuk berbagai hidangan. Rasanya bahkan makin enak jika kamu mengeringkannya.

12. Jamur morel (Morchella esculenta)

Jamur ini menonjol karena memiliki sejumlah lubang yang sangat mudah dikenali. Tudungnya oval dan berbentuk balon kecil, ukuranya dari 5-30 cm, dengan batang berongga atau bengkok. Warnanya bervariasi antara kuning sampai putih. Biasanya tumbuh di padang rumput dan hutan. Para chef menganjurkan untuk mengeringkannya, bahkan dengan oven, dengan suhu antara 66 °C-77 °C, lalu melembapkannya lagi sebelum dipakai.

13. Kaki ungu (Lepista personata)

Ini adalah jamur bertudung cembung berwarna cokelat keputihan. Jamur ini menonjol karena batangnya yang pendek, kokoh, dengan warna ungu dan biru muda. Kaki ungu ditemukan di padang rumput dan padang penggembalaan. Jamur ini memiliki ciri beraroma kuat dan bercita rasa tajam, sehingga ideal untuk menemani daging merah.

14. Jamur pinus merah (Lactarius deliciosus)

Tudungnya bisa tumbuh mencapai diameter 20 cm. Warnanya oranye mirip wortel. Dagingnya bertekstur kasar dan tebal, keputih-putihan di bagian tengah. Rasanya enak dan akan mengubah warna makananmu menjadi oranye jika ditambahkan. Jamur ini ideal untuk ditambahkan ke dalam salad, menemani stew dan daging, serta cocok dengan berbagai jenis herba.

15. Jamur caesar/kaisar (Amanita caesarea)

Tudungnya berwana oranye kemerahan, dengan batang tebal kekuningan. Dagingnya putih, dengan aroma ringan dan rasa manis. Jamur ini bisa ditemukan di hutan campuran dan dapat dikonsumsi dalam salad atau ditumis dengan sedikit minyak zaitun dan bawang putih.

Sisi Terang/Fakta Menarik/Panduan Mengonsumsi Jamur Layak Pangan
Bagikan Artikel Ini