Pernah Kesetrum saat Menyentuh Seseorang? Ini Alasannya
Tubuh manusia bisa membawa kejutan menakjubkan untuk kita. Misalnya, kadang kita bisa menghantarkan sedikit listrik pada benda lain. Kamu pernah kesetrum saat menyentuh seseorang atau suatu benda? Jika kamu penasaran kenapa fenomena ini terjadi dan bagaimana cara kerjanya, inilah saatnya kamu mendapat jawabannya.
Sisi Terang akan menjelaskan bagaimana tubuh kita bisa memberi dan menerima efek kejut ini. Kami juga menemukan beberapa tips tentang cara menghindarinya. Yuk, simak bersama!
Atom di tubuh kita memiliki muatan listrik positif, negatif, dan netral.
Semua hal di sekitar kita terdiri dari atom, termasuk tubuh manusia. Atom, tanpa pengecualian, terdiri dari proton (dengan muatan listrik positif), elektron (dengan muatan listrik negatif), dan neutron (dengan muatan netral). Meskipun atom umumnya memiliki tiga jenis partikel ini dalam jumlah yang stabil, elektron cenderung selalu bergerak. Artinya, elektron bisa berpindah dari perabot ke pakaian kita, lalu ke bahu teman kita saat kita menyapa mereka dan memberi tepukan di pundak atau berjabat tangan.
Listrik statis terjadi saat muatan listrik negatif tidak seimbang.
Saat elektron dan proton tidak seimbang, atau dalam kata lain, terdapat ketidakseimbangan muatan listrik negatif dan positif, terjadilah sesuatu yang disebut listrik statis oleh para ilmuwan. Meskipun namanya rumit, kamu bisa menciptakan listrik statis sendiri. Misalnya, kalau kamu menggosokkan rambut ke balon, kamu sebenarnya menciptakan listrik statis—kamu “mengambil” elektron lebih dari yang kamu miliki sebelumnya. Namun, jika beberapa saat kemudian, kamu menghampiri benda bermuatan positif, misalnya, logam atau apa pun yang terbuat dari bahan konduktor (yang dapat menghantarkan listrik), kamu mungkin akan merasa sedikit kesetrum. Ini adalah efek dari elektron yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencoba mendapatkan kembali keseimbangan muatan listrik.
Kamu akan lebih sering kesetrum saat cuaca dingin dan kering.
Di tempat yang cuacanya sangat kering dan dingin, listrik statis lebih sering terjadi. Ini karena udara lembap sebenarnya merupakan konduktor alami, yang lucunya, bisa membantu menghindari pelepasan muatan listrik yang lebih kuat, seperti yang terjadi di lingkungan yang kelembapannya lebih rendah. Dalam kasus kedua, kurangnya kelembapan bisa menyebabkan pelepasan muatan listrik yang lebih sering saat seseorang memegang atau menyentuh permukaan tertentu.
Beberapa bahan memberi kita elektron, dan bahan lain membuat kita “mengeluarkan percikan”.
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui sebelumnya, logam adalah konduktor listrik utama—sampai-sampai logam digunakan untuk membuat benda-benda tertentu yang tujuan utamanya adalah menghantarkan listrik. Namun, ada juga serat, seperti poliester, yang memiliki tingkat konduktivitas rendah, tapi masih bisa memindahkan listrik dari satu tempat ke tempat lain saat kita tiba-tiba memberi atau menerima sengatan kecil ini. Poliester, misalnya, ditemukan dalam banyak benda yang kita gunakan sehari-hari, termasuk perabot dan pakaian.
Tips agar tidak kesetrum
Ada beberapa langkah mudah yang bisa kamu ambil jika kamu mau mencegah fenomena ini mengganggu rutinitasmu.
- Jangan gunakan sepatu karet saat berjalan di lantai yang menghasilkan listrik statis.
- Pastikan untuk melembapkan ruangan jika kamu curiga penyebab listrik statis berasal dari kondisi yang dingin dan kering.
- Gunakan pakaian dari katun agar tidak menghasilkan listrik statis setiap kali kamu memakainya.
- Lembapkan kulitmu.
- Sentuh logam terus-menerus agar listrik statis dilepaskan sedikit demi sedikit, alih-alih sekaligus.
- Ada juga produk anti-listrik statis yang bisa membantumu membersihkan permukaan benda-benda.
Apa yang kamu lakukan saat kamu memiliki listrik statis dan mengeluarkan muatan listrik kecil ini? Apa kamu menghindari memegang benda-benda tertentu atau kamu punya teknik yang kamu gunakan untuk menyingkirkan ketidakseimbangan listrik?