Sisi Terang
Sisi Terang

11 Aktor yang Mengubah Naskah demi Membentuk Karakter yang Diperankannya

Proyek pembuatan film melibatkan banyak kerja tim. Meskipun keputusan terakhir berada di tangan sang sutradara, sering kali, aktor memiliki andil yang besar dalam mengambil keputusan soal adegan atau fitur tertentu berkaitan dengan karakter yang mereka mainkan. Dan beberapa kali, hal ini malah menjadi fundamental dalam hasil akhir sebuah film.

Sisi Terang menghadirkan kompilasi film yang aktornya membuat keputusan jauh dari apa yang ditunjukkan dalam naskah.

1. Jason Isaacs meminta tampilan yang berbeda untuk karakter Lucius Malfoy dalam saga Harry Potter.

WARNER BROS. PICTURES / Album / EAST NEWS

Jason Isaacs melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam melakoni karakter Lucius Malfoy yang jahat, sosok penyihir yang terang-terangan merendahkan para penyihir lain yang dia anggap inferior atau tidak sepenuhnya berdarah murni.

Yang menarik adalah, ia seharusnya didandani dengan setelan garis-garis dan rambut pendek dengan sedikit rambut hitam putih; tetapi Isaacs menolak, karena karakter seperti Lucius Malfoy “enggak akan berpakaian seperti Muggle.” Karena itu, dia menyarankan untuk mengenakan wig putih panjang dan pakaian sihir yang terlihat mencolok.

2. Crispin Glover lebih suka karakter penjahatnya dibuat bisu di film Charlie’s Angels lantaran dia tidak suka dialognya.

Crispin Glover berperan sebagai penjahat dalam sekuel remake film Charlie’s Angels. Dia awalnya menolak peran itu, mengeklaim bahwa dialog karakternya terlalu buruk. Kemudian, dia menyarankan agar karakternya sebagai penjahat dibuat bisu. Sutradara McG pun setuju, dan Glover akhirnya menjadi bagian dari film ini tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

3. Tom Cruise ingin tampil lebih lama di film The Mummy.

Film The Mummy merupakan upaya dari studio film Universal pertama dan satu-satunya yang gagal dalam menciptakan alam semesta sinematiknya yang terdiri dari monster klasik seperti The Wolf Man, Frankenstein, dan Dracula. Untuk sebuah karya yang dibintangi oleh Tom Cruise, ada banyak perubahan dalam film ini karena sang aktor tidak puas dengan durasi waktu penampilannya dalam film ini. Alhasil, dua penulis skenario direkrut demi memberinya lebih banyak waktu tampil di layar.

Dengan demikian, film ini berubah dari cerita horor popcorn (nyaman ditonton sebagai hiburan tanpa adanya cerita yang terlalu berat) menjadi kendaraan aksi bagi Cruise untuk memamerkan keterampilan berlarinya, meskipun kali ini tidak berhasil.

4. Chris Hemsworth meminta untuk sedikit mengubah sikap Thor.

Chris Hemsworth telah melakoni karakter Thor di Marvel Cinematic Universe sejak film Thor pertama pada tahun 2011. Meski begitu, sebelum terlibat dalam petualangan ketiga sang Dewa Norse di film Thor: Ragnarok, aktor tersebut berujar, “Aku cukup bosan dengan diriku sendiri sebagai karakter tersebut.... jadi kami berembuk, ’Ayo bikin sesuatu yang berbeda.’” Alhasil, sutradara Taika Waititi mengizinkannya untuk memainkan karakter yang lebih seru dan spontan.

5. Dacre Montgomery mengusulkan ide supaya karakter Billy dibuat lebih manusiawi di serial Stranger Things.

Dacre Montgomery memerankan karakter Billy yang jahat di season 2 dan 3 serial Stranger Things. Untuk melengkapi karakternya, aktor tersebut mengusulkan kepada Duffer bersaudara untuk menyoroti masa lalu Billy sekaligus perasaannya karena tidak memiliki ibu kandung. Sarannya diterima dan menjadi bagian narasi di season ketiga serial tersebut.

6. Halle Berry meminta peran yang lebih besar di film X-Men III: The Final Battle.

Halle Berry sempat memerankan karakter Storm selama tiga film saga X-Men antara tahun 2000 dan 2006. Sebelum pembuatan seri yang ketiga, aktris tersebut menyatakan bahwa jika karakternya tidak punya peran penting dalam keseluruhan isi cerita, dia tidak akan tampil di film itu. Akhirnya, sang pahlawan super tersebut berhasil tampil lebih lama dalam film.

7. Mike Myers meminta aksen Shrek diubah ketika suaranya sudah direkam.

Mike Myers mengisi suara Shrek dalam empat film saga tersebut. Fakta menarik yang hanya diketahui segelintir orang adalah ketika film tersebut selesai dibuat, Myers tidak senang dengan aksen Kanada yang dia berikan untuk menghidupkan karakter utama dalam film ini, sehingga dia pun meminta agar diizinkan merekam suaranya lagi dalam aksen Skotlandia.

Perekaman ulang suara Myers menghabiskan biaya produksi sekitar 4 juta dolar lebih (sekitar Rp59,2 miliar), yang akhirnya berhasil balik modal berkat kesuksesan film yang luar biasa tersebut.

8. Alan Rickman menulis ulang beberapa baris naskahnya untuk film Robin Hood: Prince of Thieves.

Alan Rickman pernah memerankan karakter Sheriff of Nottingham yang jahat dalam film Robin Hood yang juga dibintangi oleh Kevin Costner. Namun, dia menganggap naskahnya sangat buruk, sehingga aktor Inggris itu memutuskan untuk mengubah sebagian dialognya untuk membuat karakternya lebih dinamis dan tidak terduga.

Usahanya berhasil dengan sangat baik sampai-sampai lawan mainnya, yang tidak tahu perubahan yang dibuat Rickman pada naskah, bereaksi sangat alami terhadap lelucon Rickman.

9. Samuel L. Jackson meminta agar judul orisinal Snakes on a Plane tetap dipertahankan.

Snakes on a Plane adalah film yang judulnya langsung memberi gambaran tentang isi ceritanya. Menariknya, judul film tersebut tadinya akan diganti dengan nama lain; produser awalnya berniat memberi judul Pacific Flight 121. Akan tetapi, sang aktor utama, Samuel L. Jackson, meminta mereka untuk mempertahankan judul orisinalnya karena betapa sederhana dan menariknya judul tersebut.

10. Benicio del Toro meminta aksen karakternya di film The Usual Suspects diubah.

Benicio del Toro memainkan peran yang sangat kecil dalam film The Usual Suspects. Ketika membaca naskahnya, dia meminta sutradara Bryan Singer untuk mengizinkannya memakai aksen yang cukup langka guna membedakan karakternya sekaligus memberinya sedikit kepribadian tersendiri.

11. Denzel Washington menolak menjadi kekasih Julia Roberts di film The Pelican Brief

The Pelican Brief merupakan film thriller investigasi yang dibintangi oleh Denzel Washington dan Julia Roberts di puncak karier aktor tersebut. Terlepas dari fakta bahwa adegan romansa di antara keduanya dalam film akan sangat menarik bagi penonton, Washington meminta agar adegan romantis itu dihapus, karena dia tidak merasa nyaman berciuman dengan wanita yang bukan dari etnisnya.

Apa yang akan kamu ubah dari sebuah film jika kamu punya kesempatan untuk melakukannya?

Kredit foto pratinjau WARNER BROS. PICTURES / Album / EAST NEWS
Bagikan Artikel Ini