Sisi Terang
Sisi Terang

17 Adegan Klise yang Membuktikan Penulis Naskah Film Sepertinya Tidak Tahu Banyak Soal Kehidupan Nyata

Kita tidak ingin menonton hal yang sangat realistis dalam setiap film, tapi kadang yang dilakukan para penulis naskah film tidak bisa diterima. Kami cuma berharap agar mereka yang menonton berbagai adegan film ini tidak menganggapnya sebagai realita sehingga ingin menirunya dalam kehidupan nyata.

Kami di Sisi Terang sangat teliti ketika menonton film, sehingga tidak pernah melewatkan hal-hal yang sangat tidak realistis.

1. Baju besi

Sepertinya tidak semua pembuat film tahu tujuan dari baju besi. Sebab, sangat tidak mungkin dalam kehidupan nyata baju besi dipakai agar pria tampak lebih gahar dan wanita tampak lebih menarik. Baju besi ini bukan saja tidak menutupi organ-organ vital, tapi juga membatasi gerakan seseorang.

2. Transformasi menakjubkan

Dalam film, biasanya gadis-gadis yang tidak populer dianggap tidak menarik karena pakaian yang membosankan, tapi berpotensi besar. Begitu berganti pakaian, mereka mulai tampak seperti dewi sehingga para pria di sekitar mereka sampai lupa cara bernapas. Dan perilaku mereka segera berubah: dari gadis insecure menjadi extrovert yang sangat percaya diri. Sayang, dalam kehidupan nyata, dibutuhkan jauh lebih banyak usaha untuk terjadinya perubahan sedrastis itu.

3. Berteriak “Taksi!” untuk menyetopnya

Serius, apa kamu pernah melihat seseorang melakukan ini dalam kehidupan nyata? Kalau kamu berteriak di jalanan, orang akan mengira kamu gila. Kita tahu film menunjukkan adegan ini untuk mendemonstrasikan tokohnya yang bersifat impulsif, tapi rasanya sudah saatnya menemukan gestur baru untuk ini.

4. Anak panah bius

Jika kamu menganggap serius efek panah bius dalam film, maka kita tidak butuh ahli anastesi sama sekali, sebab siapa saja bisa ditidurkan dengan anak panah. Dalam kenyataannya, sangat sulit memperhitungkan dosis yang tepat bagi semua orang dan senjata ini sangat jarang digunakan dalam militer maupun kepolisian. Sementara itu, hewan masih bisa berlari selama 30-45 detik setelah ditembak panah bius, jadi senjata ini tak berguna untuk melakukan tindakan ekstrem.

5. Persalinan

Semua yang ada kaitannya dengan topik persalinan tampak tidak realistis dalam film. Seorang ibu yang merasa sehat selama 9 bulan, lalu sejam sebelum kelahiran, dia mengalami kontraksi. Dalam dunia nyata, semuanya sangat berbeda. Dan saat bayi dilahirkan dalam film, mereka sangat bersih dan 2 kali lebih besar dibanding yang sebenarnya. Tapi, dalam kenyataannya, bayi baru lahir itu licin dan persalinan mungkin berlangsung lebih lama dari satu jam.

6. Luka dan koma

Karakter dipukuli, ditusuk, ditembak, lalu melarikan diri dari rumah sakit setelah melepas semua selang dan kateter. Dan bahkan jika dia menghadapi musuh, musuhnya tidak akan punya peluang untuk menang. Dan setelah koma sepanjang minggu, sang pahlawan bisa mengalahkan siapa pun. Dalam kenyataan, orang seperti ini bahkan tidak akan mampu berdiri.

7. “Tidak ada waktu untuk menjelaskan.”

Karakter film sering mengatakan kalimat ini saat sebetulnya dia bisa menjelaskan sesuatu. Terlebih lagi, kata-kata ini hampir tidak pernah dipakai dalam kehidupan nyata. Lebih baik menjelaskan inti permasalahan sebelum kamu menyuruh seseorang melakukan sesuatu atau membuatnya percaya kepadamu. Kata-kata seperti, “Mereka mengejarku,” atau, “Ini akan membantu kita,” setidaknya akan memberikan sedikit pemahaman.

8. Komputer

Masalah besar bagi pengguna komputer mana pun adalah bagaimana komputer digambarkan dalam film. Komputer mengeluarkan bunyi-bunyi aneh, tombol-tombolnya terlalu keras, atau interface software seperti didesain oleh anak berusia 3 tahun. Dalam serial TV NCIS, penulis naskah bahkan terlalu berimajinasi: di samping semua hal yang sudah kita sebutkan, ada 2 karakter yang bisa mengetik di keyboard yang sama. Juga dalam film, seringnya mengetik 15 detik lebih dari cukup bagi peretas untuk mengambil alih perangkat apa pun, di mana pun.

9. Percakapan tanpa henti dan tanpa kata pengisi

Para aktor tentu mempelajari dialog mereka dengan baik dan melatih pengucapan mereka. Tapi ini tidak selalu tampak realistis, karena sedikit sekali orang dalam kehidupan nyata yang bisa berbicara lancar seperti ini. Mungkin kamu mengucapkan sesuatu yang aneh, lupa sebuah nama, butuh mencoba 3 kali untuk melafalkan sesuatu. Ini masalah yang akan dihadapi karakter film jika dialognya tidak ditulis sebelumnya dalam naskah.

10. Ilmuwan yang tahu segalanya

Jika seorang karakter memakai jubah putih atau jika dia memiliki sebuah laboratorium, pasti dia hebat dalam bidang sains apa pun. Membuat robot dari sampah, melakukan cangkok organ, meretas sistem keamanan FBI... ini baru sedikit hal yang mampu dilakukan karakter tersebut. Sayangnya, dalam kehidupan nyata, dibutuhkan puluhan tahun untuk mendapatkan keterampilan luar biasa seperti itu, bahkan dalam satu bidang keilmuan.

11. Pertarungan dengan pedang

Pembuat film ingin agar filmnya spektakuler, karena itu adegan ini tampak seperti tarian. Adegan semacam ini seru untuk dilihat, tapi jika seseorang benar-benar sedang memperjuangkan nyawanya dengan menggunakan pedang, maka adegannya tidak akan tampak sekeren itu. Adegan ini akan lebih mirip upaya untuk memotong atau menusuk musuh dengan segala cara yang memungkinkan.

12. Rambut dan gigi sempurna dalam film-film tentang orang kuno atau perang

Dalam kedua situasi ini, jelas tidak ada cara untuk menjaga kesehatan atau kebersihan gigimu. Sekarang pun, satu dari tiap dua orang bermasalah dengan gigi, dan di masa lalu, ini adalah masalah setiap orang. Hal yang sama berlaku bagi rambut dan berewok yang sempurna.

13. Mengobati luka dengan alkohol atau membakarnya

Dalam kehidupan nyata, alkohol hanya dioleskan ke kulit, misalnya sebelum penyuntikan. Mengoleskannya pada luka terbuka hanya membuat luka semakin parah. Hal yang sama berlaku dengan membakar. Mungkin kamu bisa menghentikan pendarahan, tapi kulit di sekitarnya juga akan menjadi rusak, yang akan menimbulkan masalah yang lebih serius.

14. Loker sekolah

Jika karakter dalam film remaja harus bicara, mereka pasti akan melakukannya di dekat loker sekolah. Dan loker selalu menjadi tempat sakral di mana mereka menyimpan benda-benda yang sangat pribadi, foto-foto, dan banyak benda lain. Saatnya memikirkan adegan yang baru sebab dalam kenyataannya, sedikit sekali anak yang benar-benar menggunakan loker, kebanyakan dari mereka membawa peralatan sekolah di dalam ransel.

15. Menyalakan shower saat kamu berdiri di sana

Kita tidak tahu seperti apa rumah para penulis naskah, tapi jika mereka mencoba melakukan hal ini saat mandi, mereka akan berlari keluar sambil menjerit. Terkadang air terasa seolah hanya memiliki 2 sumber: satu dihubungkan ke Samudra Arktik (yang sangat dingin) dan yang lain diambil langsung dari gunung berapi (yang sangat panas).

16. Tidak menyepakati waktu dan tempat pertemuan

Kebanyakan kencan dalam film seperti diatur di luar layar atau karakternya adalah paranormal. Sering kali, mereka berkata, “Nanti kujemput,” atau “Sampai jumpa di sana.” Dan mereka bahkan tidak pernah membahas akan pergi ke mana atau kapan waktunya.

17. “Biar kutunjukkan” bukannya “Biar kujelaskan”

Tampaknya, beberapa karakter tidak menghargai waktu mereka sama sekali, kalau tidak kenapa mereka melakukan hal-hal tertentu dengan cara ini? Kadang mereka keluar dari mobil, dan berkata, “Kita ngapain di sini?” Seolah mereka belum membahas ke mana mereka akan pergi dan alasan mereka pergi sebelum berkendara bersama. Atau salah satu dari mereka ingin tahu detail sesuatu dan yang lain berkata, “Akan kutunjukkan kepadamu.” Setelah itu, mereka menghabiskan berjam-jam untuk sampai ke lokasi, dan berkata, “Di sinilah semuanya dimulai,” seolah-olah mereka tidak bisa menunjuk pada peta atau menjelaskan sebelumnya.

Apa kamu bisa menambahkan adegan lain ke dalam daftar kita ini?

Bagikan Artikel Ini