20+ Hal Klise dalam Film Ini Berbeda Total di Kehidupan Nyata
Kehidupan di film bisa dibilang cenderung sempurna. Situasi yang kita lihat di layar, bahkan yang paling aneh atau absurd sekali pun, selalu punya jalan keluar. Tapi kita semua tahu, segala sesuatu yang terjadi dalam satu setengah jam di film tidak sepenuhnya benar. Bahkan, kehidupan nyata bukan cuma bisa tidak sempurna, tapi juga lebih berat dijalani dibanding hal klise apa pun.
Sisi Terang ingin berbagi sejumlah momen layar lebar yang jelas tidak relevan dengan kehidupan nyata.
- Berbaring di rumput dengan kekasih sangat umum dilakukan di film, ditambah semua pemandangan alam yang indah di sekitarnya... Tapi, di kehidupan nyata, momen romantis ini hanya akan bertahan sampai serangga mulai datang menghampiri.
- Dalam film musikal, banyak karakter bisa tiba-tiba menyela suatu adegan dan mulai bernyanyi secara spontan di tengah-tengah penonton.
- Menggali lubang di kartun terlihat sangat mudah. Tanahnya terangkat dengan mudah dan sulitnya menggali selesai dalam hitungan detik. Kami yakin, di kehidupan nyata, hal seperti ini tak akan terjadi.
- Pendaratan pahlawan super ketika jatuh, “Awww, lututku!”
- Saat pindah rumah, pada saat itu juga, sang karakter mengecat dan memperbaiki rumah atau apartemennya dengan anggaran yang tidak terbatas.
- Dan bagaimana dengan adegan latihan yang keras? Sang karakter berlatih, diet, dan tiba-tiba punya tubuh sempurna. Kenyataannya, perubahan bentuk tubuh adalah proses yang panjang. Tidak ada cara cepat atau musik latar untuk menginspirasimu.
- Dalam drama romantis yang panjang, ada banyak konflik dan masalah yang, di kehidupan nyata, terkadang bisa diselesaikan dalam 10 menit diskusi lewat telepon.
- Jika seorang karakter pergi ke taman hiburan, film pasti tidak menunjukkan mereka harus mengantre lebih dari satu jam untuk masuk ke wahana paling menarik atau betapa mahalnya makanan di sana.
- Murid SMA di film-film punya waktu istirahat panjang di antara kelas dan bisa menghabiskan waktu mereka bersenang-senang di ruang kelas atau berpesta di lorong. Aslinya, kita, orang-orang pada umumnya, menghabiskan waktu di SMA dengan bergegas sampai ke kelas tepat waktu. Terkadang, kita bahkan tidak sempat ke kamar mandi.
- Saat beberapa karakter berada di kedai kopi, kita tidak mendengar pembicaraan orang lain di latar belakang, karena para pemeran figuran hampir tidak menggerakkan bibir mereka sama sekali. Maaf, tapi Starbucks di pagi hari jauh lebih berisik daripada itu.
- Pekerjaan di film sering tampak lebih menarik daripada kenyataannya. Para pemeran di film sering mengatakan hal-hal seperti, “Aku menulis kartu pos,” seolah pekerjaan seperti ini bisa menghasilkan uang cukup untuk membayar sewa kontrakan. Kenapa harus begitu, sih?
- Belum lagi apa yang dipikirkan Hollywood tentang pekerjaan seorang arkeolog sehari-hari...
- Keluarga di film berkumpul pada pagi hari untuk sarapan dan pada malam hari untuk makan malam bersama. Di kehidupan nyata, terkadang satu-satunya teman kita di dapur hanyalah hewan peliharaan.
- Di adegan dalam mobil, sang sopir tidak pernah mengeluhkan keadaan jalan.
- Bayi di film biasanya sangat penurut. Yang benar saja? Bayi di kehidupan nyata bisa menangis karena apa pun.
- Apa semua dapur benar-benar serapi dan sebersih di film?
- Terbangun dari mimpi buruk di film sangat dramatis. Pada kenyataannya, pasti ada iler dan suara mendengkur.
- Kita bahkan bisa membahas betapa lezatnya tampilan kalkun dalam perayaan Thanksgiving di film dalam satu artikel sendiri.
- Bagaimana dengan yang satu ini? Berkelahi di atap kereta.
- Berjalan menjauh secara perlahan saat sesuatu meledak di belakangmu...
- Menggelar pesta besar di rumah, dengan mengundang seluruh teman sekolah, terdengar seperti hal klise di film remaja. Padahal, kenyataannya, akan ada banyak piring kotor dan sampah yang harus dipungut dan dibersihkan besok harinya.
- Berciuman segera setelah bangun tidur. Di kehidupan nyata? Ya, begitulah...
- Memecahkan jendela dengan tinjumu sangatlah mudah di film. Di kehidupan nyata, kamu pasti masuk ruang gawat darurat.
- Di film, melakukan apa pun di atas salju tampak sangat indah; adegan dengan pemandangan putih dan orang-orang dengan wajah bahagia di dalamnya tidak terlihat seperti kenyataan. Nyatanya, salju bukan cuma sangat dingin, tapi juga menyebabkan hidung pampat dan kacamata berkabut, dan salju tidak selalu lembut, terkadang bahkan terlihat lebih seperti lumpur daripada salju.
Hal klise apa lagi yang menurutmu berhasil dijual oleh Hollywood kepada kita, padahal di kehidupan nyata, kejadiannya berbeda total?
Bagikan Artikel Ini