9 Fakta yang Membuktikan bahwa Draco Malfoy adalah Cowok Hebat
J.K. Rowling sangat terkejut mengetahui bahwa salah satu penjahat utama dalam buku serial Harry Potter, Draco Malfoy, memiliki banyak penggemar. Tapi, kemudian dia menjelaskan fenomena ini dengan berkata, “Draco memiliki semua pesona gelap seorang antihero. Cewek-cewek cenderung menganggap romantis orang seperti itu.”
Sisi Terang yakin Draco bukan cuma ganteng, tapi juga telah melakukan sejumlah kebaikan, dan kami telah menemukan 9 hal yang membuktikan kebenarannya! Dalam bagian bonus, akan kami tunjukkan bahwa J.K. Rowling tidak pernah ragu bahwa Draco akan berakhir di sisi baik.
1. Draco ingin berteman dengan Harry.
Sejak pertama kali kedua karakter ini bertemu, Draco sangat tertarik kepada Harry dan langsung mengajaknya berteman. Tapi Draco tidak memberikan kesan pertama yang baik, sehingga Harry serta merta menolaknya. Ada teori bahwa Draco mulai mem-bully Harry karena harga dirinya yang terluka.
Omong-omong, dalam Harry Potter and the Cursed Child, yang menceritakan kisah karakter versi dewasa, Draco mengungkapkan bahwa dia selalu iri kepada Harry, sebab dia punya teman-teman sejati.
2. Dia murid yang pintar.
Bgaimanapun, asrama Draco, Slytherin, memenangkan Piala Asrama pertama, setelah mendapat poin lebih yang signifikan dibanding asrama-asrama lainnya. Kepala asrama Draco, Severus Snape, juga pernah mencicipi kemenangan ini dan merayakannya, meskipun dia sangat pelit dengan pujian.
3. Draco mengingatkan Hermione tentang sebuah serangan.
Selama Piala Dunia Quidditch, Draco memperingatkan Hermoine tentang bahaya yang menyerang dengan gaya sarkasmenya yang alami. Dia bilang, “Apa enggak lebih baik kalian bergegas sekarang? Kalian enggak mau dia ketahuan ’kan?” Draco mengangguk ke arah Hermoine, lalu dia menjelaskan, “Granger, mereka mengejar Muggle. Apa kalian ingin pamer pakaian dalam di udara? Kalau iya, santai aja... mereka segera bergerak ke sini.”
Meskipun terdengar kasar, perkataannya cukup untuk membuat Hermoine dan teman-temannya pergi ke arah lain untuk mencari anggota keluarga Weasley lainnya.
4. Dia tidak ingin membunuh Dumbledore.
Dalam novel keenam, sepertinya Draco sengaja mengawali pembunuhan Dumbledore. Kepala Sekolah Hogwarts itu juga bilang, “Maafkan aku, Draco, tapi upayamu lemah... Begitu lemah, kalau mau jujur, itu membuatku bertanya-tanya apa hatimu benar-benar menginginkannya.” Dalam film, Draco menurunkan tongkat sihirnya, tapi Snape masuk dan menyelesaikan yang sudah dimulai oleh Draco.
5. Draco melindungi orang tuanya.
Draco setuju menyelesaikan tugas berbahaya dari Lord Voldemort untuk menyelamatkan keluarganya dari pembalasan atas kesalahan ayahnya, Lucius Malfoy. Draco bilang kepada Dumbledore, “Aku tak punya pilihan! Aku harus melakukannya! Dia akan membunuhku! Dia akan membunuh seluruh keluargaku!”
6. Dia berteman dengan penyihir berdarah lumpur.
Dalam novel keenam, Draco berteman dengan Myrtle Merana meskipun dia penyihir berdarah lumpur ketika masih hidup. Artinya, Myrtle merana lahir dalam keluarga Muggle, bukan keluarga penyihir.
Myrtle bilang Draco sangat sensitif. Ketika bertemu Harry, Myrtle Merana menggambarkan teman barunya itu dengan berkata, “Dia merasa kesepian sebab tidak punya teman untuk diajak bicara, dan dia enggak takut menunjukkan perasaannya dan menangis!”
7. Draco berusaha menyelamatkan teman-temannya dari Lord Voldemort juga.
Dalam Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2, Draco berpura-pura tidak mengenali Harry, yang tersiksa oleh mantra, untuk mengulur sedikit waktu dan menyelamatkannya dari Voldemort. Draco juga tidak membiarkan teman-temannya membunuh Harry dalam Ruang Kebutuhan tempat dia mencari salah satu Horcrux. Sepertinya Draco ingin membantu Harry menyelesaikan apa yang telah dia mulai.
8. Dia mencintai istrinya.
Ternyata Draco adalah suami yang baik. Dalam Harry Potter and the Cursed Child, dia kehilangan istrinya dan menjadi duda. Dia ayah tunggal yang merawat putranya dan bilang kepadanya betapa dia sangat merindukan istrinya, Astoria.
Dia berkata kepada anak lelakinya, “Kamu tahu apa yang paling kucintai dari ibumu? Dia selalu bisa membantuku menemukan cahaya dalam kegelapan. Dia membuat dunia... duniaku, ...menjadi lebih tidak..., kata apa yang bisa menggambarkannya... suram.”
9. Draco menjadi ayah yang baik.
Dalam Harry Potter and the Cursed Child, Draco menerima putranya, Scorpius, apa adanya dan peduli dengan kebahagiaannya. Dia berusaha tidak mengulangi kesalahan ayahnya dan bertindak dengan cara berbeda dibanding Lucius. Suatu ketika, Draco menceritakan sebagian kenangannya kepada putranya. Dia bilang, dia tidak pernah bermimpi untuk bekerja di Kementrian Sihir, bahkan ketika dia masih kecil. Tapi inilah satu-satunya hal yang diinginkan ayahnya. Draco bercerita bahwa dia cuma ingin bahagia.
Bonus: Tongkat sihir Draco Malfoy
Benda sihir paling penting, tongkat sihir, membuktikan bahwa Draco selalu mengambil sisi yang baik. Tongkat sihir Malfoy dengan inti rambut unicorn hampir tidak bisa dipakai untuk Ilmu Hitam, menurut J.K. Rowling.
Menurutmu, kualitas positif lain apa yang dimiliki oleh Draco Malfoy?