Sisi Terang
Sisi Terang

9 Film di mana Desainer Kostum Benar-Benar Menggunakan Imajinasi Mereka Sepenuhnya

Kostum yang menarik merupakan elemen penting dari semua film, itulah sebabnya para profesional di industri film memberikan perhatian yang sama besarnya terhadap kostum seperti halnya mereka melakukan casting. Mengejutkannya, beberapa kostum membutuhkan begitu banyak waktu dan pengerjaan. Misalnya, para desainer mungkin harus membuat lusinan salinan gaun yang sama atau menghabiskan waktu berjam-jam di galeri untuk membuat kostum yang sama persis dengan lukisan lama.

Kami di Sisi Terang yakin bahwa karya beberapa desainer kostum benar-benar karya seni sejati. Itulah sebabnya kami ingin membagikan 10 contoh desain kostum yang mengejutkan kami.

Gaun Kate Winslet di film Titanic

Sebelum memulai proses syuting, sutradara James Cameron memberi Deborah Lynn Scott tugas yang sulit: James menginginkan pakaian yang mencerminkan gaya tahun 1910-an dan tahan air (bahkan untuk pakaian cadangan). Akan tetapi, mereka masih harus membuat salinan dari beberapa kostum. Misalnya, untuk adegan terakhir, mereka menyiapkan 24 salinan gaun Kate Winslet karena gaun tersebut mulai terlihat sangat buruk saat terkena air asin.

Jas di film The Great Gatsby

Film The Great Gatsby karya Baz Luhrmann lebih condong kepada interpretasi modern tahun 1920-an daripada mengikuti karya periode sebenarnya. Namun, para perancang kostum sangat berhati-hati saat membuat jas pria. Brooks Brothers ikut terlibat dalam produksi jas, sampai-sampai sang penulis novel, F. Scott Fitzgerald, sempat menyebutkan peran mereka.

Sang perancang kostum, Catherine Martin, bekerja dengan 2 merek pakaian modern sekaligus demi membuat pakaian bagi karakter wanita—Prada dan Miu Miu. Sang pemilik merek, Miuccia Prada, juga ikut ambil bagian dalam menciptakan gaun: mereka memilih dan memermak ulang 40 gaun untuk film tersebut bersama-sama.

Kostum di film Little Women

Ide awal dari kebanyakan gaun yang bisa kamu lihat di adaptasi layar terbaru Little Women terinspirasi dari lukisan. Menurut desainer kostum, Jacqueline Durran, lukisan 2 anak laki-laki karya Winslow Homer menginspirasinya untuk membuat pakaian yang dikenakan oleh para karakter di salah satu adegan.

Hal yang sama berlaku untuk beberapa karya lain dari pelukis ini.

Gaun Keira Knightley di film Atonement

Tampilan ikonis karakter Keira Knightley di film Atonement diciptakan oleh desainer kostum Jacqueline Durran. Warna hijau zamrud yang pekat dipilih secara khusus oleh sang sutradara film, Joe Wright. Diyakini bahwa warna hijau memang pilihan yang tidak biasa untuk sebuah film karena membuat penonton merasa gugup dan tidak nyaman. Akan tetapi, sutradara tersebut memutuskan untuk menggunakannya demi membuat emosi lebih hidup.

Anting-anting Angelina Jolie di film Alexander

Di masa lalu, wanita mengenakan cuffs—anting-anting khusus yang tidak memerlukan tindik telinga. Sering kali, para pembuat film yang membuat film dengan latar peradaban kuno mengabaikan aksesori ini meskipun cukup populer. Namun, perancang kostum film Alexander menganggap bahwa hal itu merupakan detail penting, itulah sebabnya Angelina Jolie, ibu dari karakter utama, mengenakan cuffs alih-alih anting-anting biasa yang kita semua kenal.

Penampilan Kate Hudson di film How to Lose a Guy in 10 Days

Gaun ini terkenal karena desainer kostum, Karen Patch, membuatnya sendiri khusus untuk Kate Hudson. Gaun itu dibuat dengan warna kuning untuk menonjolkan keindahan liontin Isadora yang harganya lebih dari Rp71,7 miliar pada saat itu. Perkiraan perhiasan yang dipinjamkan untuk film tersebut mencapai Rp203 miliar.

Setelah film tersebut dirilis, gaun koktail kuning menjadi sangat populer.

Gaun Lily James di film Cinderella

Gaun Cinderella yang luar biasa indah karya desainer kostum terkenal, Sandy Powell, benar-benar memukau pemirsa. Akan tetapi, hanya segelintir orang yang tahu betapa sulitnya dia menciptakan gaun yang dikenakan oleh aktris itu. Gaun yang tampak ringan itu ternyata sangat berat karena korset dan crinoline (kandang rok) yang terbuat dari baja. Butuh waktu sekitar 45 menit bagi kru untuk mendandani aktris tersebut.

Ada 8 versi dari gaun tersebut yang semuanya berbeda. Satu gaun lebih pendek 5 sentimeter, sedangkan beberapa lagi ada yang 10 sentimeter lebih pendek seperti yang dipakai untuk adegan di mana Lily harus berlari.

Kostum Emily Blunt di film The Young Victoria

Gaun yang dikenakan karakter Victoria dalam acara pertemuan pertama dengan dewannya merupakan salinan dari gaun sebenarnya yang dikenakan Ratu Victoria pada kesempatan ini. Gaun tersebut masih ada sampai sekarang dan dipajang di Kensington Palace. Sejak saat itu, gaun tersebut telah memudar menjadi coklat karena pewarna hitam pada saat itu tidak stabil.

Omong-omong, semua kostumnya diasuransikan masing-masing senilai Rp1,4 miliar.

Penampilan Keira Knightley di film Pride & Prejudice

Menjelang akhir proses syuting film Pride & Prejudice, Keira Knightley mengenakan gaun eksklusif berlengan panjang. Mereka membantunya menyembunyikan otot-otot kencang yang telah dia kembangkan sebagai persiapannya untuk proyek selanjutnya, Domino. Dia berlatih, banyak berolahraga, dan berambut pendek.

Apa kostum film favoritmu? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar di bawah, ya!

Kredit foto pratinjau Alexander / Warner Bros.
Sisi Terang/Film/9 Film di mana Desainer Kostum Benar-Benar Menggunakan Imajinasi Mereka Sepenuhnya
Bagikan Artikel Ini