Kami Membuat Daftar Ultimatum Konyol dari para Aktor yang Akhirnya Mengubah Plot Film
Saat para aktor mulai terkenal, mereka merasa berhak mengubah plot film kapan pun mereka mau. Terkadang, imajinasi mereka memengaruhi suatu adegan yang mereka perankan, bahkan alur cerita suatu film bisa berubah total berkat mereka! Perubahan ini mungkin kecil dan bahkan tidak terlihat, tapi terkadang inovasi seperti inilah yang membuat suatu film bisa populer.
Sisi Terang telah memutuskan untuk mencari tahu produser film apa saja yang harus mengubah ide-ide mereka karena kemauan aktornya.
8. The Mummy (2017)
Tom Cruise adalah aktor yang dihormati, oleh karena itu, dia sering menetapkan aturannya sendiri sebelum menandatangani kontrak. Setelah dia setuju untuk mengambil bagian dalam film The Mummy, Cruise mendapat kendali lebih atas proses rekaman dan lainnya.
Menurut kontrak, Tom berhak mengontrol aspek-aspek utama film: mulai dari persetujuan skrip sampai pasca-produksi. Sang aktor juga punya dampak besar pada strategi pemasaran dan rilis film ini: dia ingin merilis film ini pada musim panas.
Banyak orang menyalahkannya atas kontrol berlebih yang dia pegang. Menurut plot asli, baik sang karakter utama dan antagonis memiliki waktu layar yang hampir sama, tapi Cruise bersikeras bahwa karakternya harus muncul lebih banyak daripada sang mumi. Mau bagaimanapun, film itu diterima dengan baik oleh para penggemar film.
7. Snakes on a Plane (2006)
Alasan kenapa Samuel L. Jackson ingin ikut serta dalam film ini adalah karena judulnya, sebab sang aktor sangat menyukainya. Saat para produser memutuskan untuk mengubahnya menjadi Pacific Flight 121, Samuel tidak membiarkannya, karena katanya, itu adalah judul film paling konyol yang pernah dia dengar.
Jackson juga ingin menambahkan lebih banyak kata-kata kasar dan penggunaan obat-obatan terlarang ke dalam film ini. Permintaannya menimbulkan masalah karena film itu seharusnya menjadi film thriller dengan rating PG-13. Akhirnya, studio menerima permintaan sang aktor dan membuatnya lebih berorientasi pada orang dewasa. Dialog paling populer Jackson dalam film ini pun menjadi meme viral.
6. Jurassic World (2015)
Jurassic World adalah film yang lumayan sukses. Tapi banyak orang masih bertanya-tanya: bagaimana sang karakter utama berhasil melarikan diri dari dinosaurus sambil mengenakan sepatu hak? Colin Trevorrow, sang sutradara, menyadari ini memang konyol, tapi Bryce Dallas Howard menolak melepas sepatunya.
Trevorrow mencoba meyakinkan Howard untuk mengenakan sepatu yang lebih nyaman, tapi sang aktris mengatakan karakternya harus mengenakan sepatu hak. Kemudian, sang sutradara mengatakan dia tidak tahu kenapa Howard tidak ingin mengubah pikirannya, tapi dia menghormatinya sambil berasumsi bahwa Howard hanya tidak ingin terlihat kurang feminin.
5. Pulp Fiction (1994)
Menurut ide awal, pembunuh bernama Jules seharusnya punya rambut afro besar agar kontras dengan pasangannya, Vincent. Tapi Samuel L. Jackson mengatakan bahwa orang yang bertugas membeli wig tidak tahu apa itu wig afro dan kembali dengan wig yang kita ketahui di layar.
Awalnya, Jackson tidak menyukai wig ini, tapi begitu dipakai, dia menyadari bahwa wig itu sempurna dan sangat cocok dengan citra karakternya. Quentin Tarantino, sang penulis skenario dan sutradara film ini, setuju dengan Samuel dan membiarkannya mengenakan wig ini.
4. Clash of the Titans (2010)
Bubo, si burung hantu mekanik, adalah salah satu karakter paling mencolok di Clash of the Titans yang rilis pada tahun 1981. Oleh karena itu, sang sutradara, Louis Leterrier, ingin memasukkannya ke dalam remake garapannya pada tahun 2010. Sayangnya, Sam Worthington menentangnya sebab dia tidak suka burung hantu. Kemudian, Leterier mengatakan bahwa Worthington selalu mengeluh tentang Bubo dan bahkan mengancam akan menjatuhkannya.
Sang aktor mengklaim bahwa si sutradara mencoba merusak kariernya dengan mengejeknya. Untuk menenangkan sang aktor, Leterrier setuju untuk memotong semua adegan dengan burung hantu dan cuma menyisakan kameo berdurasi 15 detik.
3. Gone Girl (2014)
Ada adegan di bandara ketika sang karakter utama mencoba menyamar dengan mengenakan topi bisbol. Topi ini menyebabkan perdebatan antara Ben Affleck, yang memainkan pemeran utama, dan David Fincher, sang produser film. Fincher ingin karakter ini mengenakan topi Yankees karena menurutnya itulah yang paling cocok untuk film ini. Tapi Affleck, yang merupakan penggemar Red Sox, tidak setuju dengan sang sutradara.
Aktor itu mengatakan, dia menghormati Fincher dan akan melakukan apa saja untuknya, asalkan dia tidak perlu mengenakan topi Yankees. Pada akhirnya, Fincher menyarankan Affleck memakai topi Mets.
2. Charlie’s Angels (2000)
Crispin Glover memainkan karakter yang sangat menarik dan menonjol dalam hal karakter film. Awalnya, sang pemeran utama punya dialog yang menggambarkan karakternya, tapi Glover mengatakan kalimat itu jelek, datar, dan polos.
Sang sutradara film ini memutuskan untuk membuat karakternya terlihat konyol karena Glover menolak mengucapkan dialognya, dan kita akhirnya bisa melihat penjahat pendiam yang membuat kita takut lewat penampilannya.
1. Shrek (2001)
Aksen Shrek telah menjalani beberapa perubahan sebelum kita mendengar hasil akhirnya. Mike Myers, yang bertanggung jawab atas suara Shrek, butuh percobaan berkali-kali untuk mendapatkan aksen yang sesuai. Saat setengah dari film sudah disuarakan, Myers menyadari bahwa aksen Skotlandia akan lebih cocok dengan karakternya.
Idenya adalah Raja Farquaad akan bicara dengan aksen Inggris, sementara Shrek akan terdengar seperti rakyat jelata untuk menyoroti perbedaan di antara kedua karakter ini. Myers mengklaim bahwa aksen Skotlandia dapat mencerminkan emosi dan kebiasaan karakternya dengan sangat baik.
Sang produser eksekutif, Jeffrey Katzenberg, harus menghabiskan sekitar $4 juta atau Rp56 miliar (10% dari total anggaran film) untuk menyuarakan lagi adegan-adegan itu.
Apa menurutmu para aktor harus ikut campur dalam proses pembuatan film dan menegakkan aturan mereka sendiri? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.