Proses Pemeran Edward di “Twilight” Menjelma Menjadi Aktor yang Mungkin Akan Segera Menggantikan Brad Pitt
Tahun 2008 menyuguhkan kita film Twilight—film beranggaran rendah yang tiba-tiba pendapatannya melejit lebih dari 10 kali lipat sekaligus memperkenalkan pujaan hati sejati kepada jutaan penggemar remaja. Meski begitu, hal tersebut menjadi ujian yang agak rumit bagi aktor Robert Pattinson, sosok pria di balik peran Edward Cullen. Dia harus bekerja keras untuk menghilangkan citra romantisnya dan mematahkan pendapat skeptis bahwa dia hanyalah seorang vampir yang berkilau di bawah sinar matahari.
Kami di Sisi Terang memutuskan untuk menelusuri filmografi sang aktor yang sepertinya telah dilupakan oleh khalayak ramai selama satu dekade belakangan. Kami mendapati banyak hal menarik yang membuat kami ingin berseru, “Robert, kamu benar-benar keren!”
2004: mengawali karier aktingnya dengan peran-peran kecil di film fantasi
Robert Douglas Thomas Pattinson muncul di layar untuk pertama kalinya ketika usianya menginjak 18 tahun. Dia mendapat peran kecil di sebuah film fantasi televisi tentang harta karun dan naga. Pada saat itu, dia sangat menyukai musik dan bahkan tidak memikirkan ketenaran dalam skala besar. Semua pub di London mengenal Pattinson sebagai seorang gitaris yang senang membawakan lagunya sendiri dan bermain solo dengan nama panggung Bobby Dupea atau dengan band Bad Girls.
Namun, meski sering tampil di depan umum, Pattinson sebenarnya cukup pemalu. Untuk membantu putranya rileks, ayah Pattinson menyarankan agar dia mengikuti kelas teater amatir lokal. Keputusan ini ternyata mengubah nasib Pattinson untuk selamanya
Tak lama kemudian, pada tahun 2005, produser meliriknya dan Robert muncul di layar lebar dengan naga sekali lagi, kali ini ia berperan sebagai Cedric Diggory dalam film Harry Potter keempat. Setelah kemunculan resmi perdananya dalam sebuah film waralaba serta ulasan positif dari para kritikus, gelar “British Star of Tomorrow” diberikan kepada Pattinson oleh The Times, dan dia disetarakan dengan Jude Law muda.
2008: peran vampir glamor dan ketenaran yang mendunia
Setelah 2 tahun berakting di sejumlah film beranggaran kecil di Inggris, Pattinson mendapat peran sebagai vampir yang bersinar (dalam segala hal) dari novel remaja. Namun, nyaris tidak ada seorang pun yang percaya akan keberhasilan adaptasi film dari buku tersebut, termasuk sang aktor sendiri. Lagi pula, Pattinson menyetujui peran di film tentang kesulitan dalam menjadi dewasa dari seorang sutradara independen (dalam nuansa kisah cinta fantasi), tapi malah mendapatkan pengalaman yang berbeda. Patut dicatat bahwa dia memainkan piano sendiri dalam film itu, dan kita bisa mendengar lagu yang ditulis, dinyanyikan, dan juga dimainkan sendiri oleh sang aktor di salah satu soundtrack film tersebut.
Setelah film pertama rilis, Twilight langsung memperoleh jutaan penggemar (dan juga banyak pembenci) yang mengubah Pattinson menjadi seorang superstar sejati. Dia mulai mendapat banyak tawaran untuk melakoni beragam peran dalam sejumlah film, tapi hanya untuk karakter romantis dan sensual, sementara sang aktor sendiri tidak ingin selamanya dikaitkan dengan citra ini.
Tentu saja, banyaknya penggemar baru ini menempatkan Pattinson dalam berbagai situasi yang menarik. Suatu kali, aktor itu bertemu dengan seorang penggemar yang telah menguntitnya ke mana-mana selama beberapa minggu. Penggemarnya itu terus menunggu dia di luar apartemennya sepanjang hari selama 3 minggu. Pattinson bercerita, “Suatu hari saat aku sangat bosan, aku berkata kepadanya, ’Kamu mau pergi makan malam bareng?? Enggak ada yang mau bergaul denganku soalnya.’ Orang tuanya punya sebuah restoran, lalu dia membawaku ke sana. Aku mengeluh tentang semua hal dalam hidupku selama sekitar 2 jam, lalu dia memberiku tagihan untuk kubayar dan tidak pernah muncul lagi di luar apartemenku.”
2012-2019: upaya untuk keluar dari bayang-bayang peran lelaki muda yang manis dan mengambil proyek-proyek lain
Upaya pertamanya untuk mematahkan citra ini berawal dari peran utama versi layar lebar dari novel karya Guy de Maupassant yang berjudul Bel Ami. Pattinson masih berperan sebagai pria tampan, tapi jauh dari pandangan positif. Selain itu, film Cosmopolis yang diperkenalkan kepada pemirsa pada tahun 2012 memperlihatkan Pattinson yang ahli dalam melakoni peran seorang jutawan muda yang terperosok dalam rasionalitasnya yang absurd.
Meski begitu, setelah memerankan serangkaian karakter yang menarik dan berparas menawan di layar, sang aktor mengaku bosan dengan arketipe sinematik yang klise. Sekarang Pattinson lebih mementingkan karakter menarik dan karismatik tanpa terikat pada penampilannya yang tampan. Hal ini bisa dilihat di film The Lost City of Z, di mana dia terlihat menumbuhkan janggut dan membuka jalan berbahaya melalui hutan belantara; di film The Rover, dia tampak berusaha bertahan hidup di tengah gurun dengan rasa putus asa dan agresif; dan di film The Childhood of a Leader, dia memainkan 2 peran sekaligus: seorang diktator berkepala plontos dan seorang wartawan yang ternyata ayah dari karakter tersebut.
Berkat usahanya, Pattinson telah mendapat reputasi sebagai aktor fantastis dalam sinema auteur dewasa. Karakternya mulai menjadi lebih gelap dan makin dramatis. Seperti perannya yang mengesankan sebagai penjaga mercusuar yang tenggelam dalam kegilaannya di film The Lighthouse, sulit untuk melihat idola remaja melankolis dari film Twilight dalam dirinya. Selain itu, dalam peran kecilnya sebagai pangeran Prancis di film The King, Pattinson benar-benar menyihir semua orang dengan kehancuran batinnya yang digambarkan dengan sempurna.
Meski begitu, setelah berakting di berbagai film independen, aktor ini tetaplah dipandang sebagai seorang pemuda di mata khalayak ramai, yang bakatnya masih dianggap remeh.
2020: kembali ke layar lebar dan menjadi topik gosip
Pada tahun 2020, penonton menyaksikan pemutaran perdana film Tenet yang langsung membuat publik heboh dan menjadi bahan perbincangan hangat di internet. Film ini mengundang begitu banyak perhatian, bukan hanya karena plotnya yang di luar dugaan dan upaya pemirsa untuk mencari tahu apa yang terjadi di layar, tapi juga karena akting Pattinson yang benar-benar sempurna—ia bahkan berhasil mengungguli para karakter utama! Terlebih lagi, film bergenre thriller psikologis yang baru saja dirilis, The Devil All the Time, akhirnya meyakinkan para kritikus terberat sekalipun bahwa bakat akting Pattinson jauh dari kata sepele.
Selain itu, di tahun yang sama, Robert Pattinson dinobatkan sebagai pria paling tampan di dunia dan dia juga mulai mengerjakan salah satu peran yang paling diminati di Hollywood: Batman. Meskipun pada awalnya para penggemar karakter tersebut tidak begitu senang dengan pilihan ini, Pattinson sendiri menanggapi reaksi ini dengan rasa humor.
Setelah trailer pertama dari film baru waralaba tersebut dirilis, semakin jelas bahwa Pattinson akan mendapatkan banyak penggemar baru. Dan sesuai yang diharapkan, dia tidak diperlakukan dengan tingkat skeptisisme yang sama seperti 10 tahun silam setelah meraih sukses di film terbarunya ini.
Tim redaksi kami sangat terpukau saat menyaksikan penayangan perdana film tersebut yang berlangsung di bulan Maret 2022.
Apa pendapatmu tentang bakat akting Robert Pattinson? Apakah menurutmu dia sudah berhasil mengucapkan selamat tinggal kepada citra vampir yang glamor itu?