16 Fakta Tentang Korea Selatan yang Tidak Diketahui Orang Asing
Setiap turis tahu bahwa Korea Selatan punya keunikannya sendiri. Dan sementara ada hal yang bisa langsung dikenali (misalnya, makanan eksotis), hal-hal lainnya hanya diketahui oleh mereka yang pernah tinggal di sana. Ini termasuk standar kecantikan, cara mengasuh anak, dan sistem pendidikan tingginya.
Kami di Sisi Terang menyelami gaya hidup orang Korea dan menemukan kebiasaan, aturan, dan tradisi menarik, serta memutuskan untuk membagikannya kepadamu.
1. Wanita Korea duduk memakai selimut di pangkuannya.
Banyak wanita Korea meletakkan selimut di pangkuannya, meski udara di dalam dan luar ruangan sedang hangat. Idola K-pop, tamu acara TV, dan orang biasa memakainya di kafe, restoran, dan tempat umum lainnya. Mereka melakukannya agar tetap sopan saat mengenakan rok mini, juga melindungi ruang pribadinya karena selimut adalah simbol kesopanan.
2. Wanita menutup mulutnya ketika tertawa.
Di masa lalu, para gadis diajari bahwa tertawa tidak terlalu feminin. Saat ada yang membuatnya tertawa, mereka memalingkan wajah atau menutupi tawanya (sekarang, mereka hanya menutupinya). Jika melihat wanita Korea menutup mulut, dia mungkin sedang tertawa, bukan menguap.
3. Garis V dan S pada tubuh wanita sangat dihargai.
Garis V menggambarkan dagu yang runcing. Bentuk dagu seperti ini diyakini merupakan bentuk terbaik untuk wanita dan pria karena membuat mereka tampak lebih elegan. Garis S adalah lekuk bentuk tubuh wanita, yang merupakan versi lebih langsing dari bentuk tubuh jam pasir. Jika pria Korea mengatakan kamu memiliki garis V dan S yang indah, itu artinya dia menyukai dagu dan tubuhmu.
4. Semua pengemudi harus menjalani tes alkohol.
Di malam hari, sering kali di hari Jumat dan Sabtu, polisi Korea menutup satu jalur jalan dan memeriksa semua pengemudi, kecuali pengemudi taksi. Saat melihat mobil patroli, kamu harus menepi, membuka jendela, dan menjalani tes alkohol.
Denda yang harus dibayarkan bergantung kepada konsentrasi alkohol dalam darah: untuk kira-kira 0,05-0,10% dikenakan denda Rp20 juta — Rp40 juta. Kamu hanya boleh meminum 400 mililiter bir atau satu gelas kecil soju.
5. Kamu tidak harus tinggal di dalam rumah selama musim hujan.
Angin muson di Korea bermula pada bulan Juli — Agustus. Selama periode ini, banjir tidak terhindarkan. Tetapi, mobil masih saja lalu lalang dan orang-orang tetap berjalan kaki meski airnya setinggi lutut, tentunya mereka memakai payung. Hal terburuk yang bisa terjadi kepada wanita Korea sebenarnya adalah jika rambutnya basah.
6. Mereka menyediakan makanan enak di rumah sakit.
Setiap hari, di rumah sakit Korea pada umumnya, mereka menyajikan makanan yang berbeda, dan sup kerang disandingkan dengan makanan pembuka tradisional, seperti ketan, panekuk sayuran, dan kimchi.
7. Tahun akademik dimulai di bulan Maret dan para siswa memperjuangkan hak mereka untuk bisa menghadiri kelas.
Sebelum memulai pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa harus melakukan pelatihan khusus yang diadakan fakultas tujuan. Dalam dua hari dan satu malam, mahasiswa tahun pertama harus belajar sejarah kampus mereka dan mengenal satu sama lain. Tetapi, menurut para mahasiswa, ini sih cuma kamuflase: mahasiswa senior sebenarnya mengajarkan mahasiswa baru cara bersenang-senang dan tetap bisa belajar dengan baik esok paginya.
Orang Korea memilih kelas yang mereka ingin pelajari dan mengatur jadwalnya sendiri. Jumlah kursi yang tersedia dalam suatu kelas cukup terbatas, sedangkan ada 60 hingga 100 orang yang berjuang mendapatkan kelas yang sama. Namun, kelas paling populer biasanya terisi dalam hitungan menit, sehingga kamu harus gerak cepat. Kamu bisa mendaftar kelas tersebut di kampus atau di klub komputer tempat kamu makan, belajar, dan bermain.
8. Mereka menjual boneka Barbie versi idola K-pop.
Penyanyi K-pop sangat populer hingga kamu bisa membeli replika kecilnya di toko mana pun. Lihat saja foto di atas, kamu bisa membeli versi anggota grup BTS.
9. Turis dengan dana terbatas bisa menginap di sauna.
Pemandian umum Korea atau sauna disebut jjimjilbang. Tempat ini tidak pernah tutup dan biaya masuknya hanya Rp100.000. Itulah sebabnya banyak turis yang hanya sebentar berkunjung ke negara ini menginap di sauna. Masyarakat setempat juga datang ke sana untuk memulihkan energinya setelah bekerja atau menghadiri pesta besar. Di pintu masuk, mereka memakaikan yangmeori, atau “kepala domba”, yaitu handuk yang diikat di kepalamu. Di dalam gedung sauna, ada juga bangku dan tempat bermain anak.
10. Orang Korea tidak bicara dengan lawan jenisnya jika sudah memiliki pasangan.
Di Korea Selatan, sebagian besar orang tidak percaya bahwa pria dan wanita bisa menjadi sahabat. Jadi, saat ada pria dan wanita yang berpacaran, mereka tidak bisa lagi bertemu dengan temannya yang berlawanan jenis kelamin.
11. Mereka merayakan hari kasih sayang pada 11 November.
Hari raya ini disebut Hari Pepero—namanya diambil dari stik roti manis dengan berbagai hiasan dari gula. Hari Pepero dirayakan pada tanggal 11/11. Para pasangan saling bertukar stik roti ini dan melakukan permainan dengan aturan berikut: mereka menggigit stik di setiap ujungnya dan yang menyisakan paling sedikit roti menang. Hadiah roti ini tidak hanya diberikan kepada pasangan, tetapi juga bisa diberikan kepada teman atau keluarga.
Dipercaya bahwa perayaan ini dibuat oleh Lotte, perusahaan yang membuat stik roti ini sebelum kemudian hari raya ini sepenuhnya menjadi bagian dari budaya Korea.
12. Pria Korea tidak mau mengencani wanita yang lebih besar dari dirinya.
Di Korea Selatan, kamu tidak akan melihat pasangan yang wanitanya lebih tinggi atau lebih besar daripada prianya. Ada sekumpulan aturan yang sangat ketat ketika memilih pasangan. Meski calon pasangan tersebut cocok satu sama lain, para pria jarang sekali mengencani wanita yang lebih berat darinya. Para wanita juga jarang mengencani pria yang lebih pendek dari mereka. Selain itu, usia dan golongan darah juga penting.
13. Orang Korea suka menghangatkan tangannya.
Jika kamu pergi ke salon Korea atau tempat sejenisnya, kamu mungkin akan ditawarkan penghangat tangan. Meski ada sistem pemanas yang berfungsi dengan baik di dalam ruangan.
14. Di sekolah, mereka mengadakan patroli orang tua.
“Polisi sekolah bagi orang tua”
Setiap hari, dua orang tua memeriksa sekolah: mereka memantau proses belajar mengajar dan memastikan semua berjalan dengan baik. Selain itu, para orang tua mencicipi makanan sekolah untuk mengetahui seberapa baik makanan yang disajikan untuk anak-anak mereka. Ketika para ayah dan ibu berpatroli di sekolah, mereka memakai seragam khusus lengkap dengan jadwal berisi hal-hal yang perlu dilakukan. Ada pula ruangan khusus tempat mereka bisa beristirahat.
15. Orang tua di Korea selalu mengikuti anaknya.
Sering kali, di keluarga Korea, ayah bekerja dan ibu mengasuh anak: dan mereka sangat serius menjalani perannya hingga mereka merelakan hidup dan jati dirinya. Tidak peduli apa yang dilakukan anaknya, para ibu selalu mengambil peran aktif dalam segala hal yang dilakukan sang anak.
Seorang penulis blog yang sudah tinggal lama di Korea menceritakan kisahnya, “Sebelumnya, putriku sering pergi ke gunung sendiri, dan kini aku harus mengantarnya ke mana pun. Anakku bahkan pernah ditanya, ‘Apa benar kamu bukan anak adopsi?’ Orang Korea berpikir ibu kandung tidak akan seacuh itu kepada anaknya dan membiarkan mereka pergi sendirian.” Setelah kejadian itu, penulis blog ini harus menemani putrinya ke mana saja, bahkan ke tempat syuting anaknya.
16. Mereka tidak memerlukan ruang yang sunyi dan gelap untuk tidur.
Anak-anak Korea tidak ditidurkan dalam keadaan yang benar-benar sunyi dan gelap. Mereka diajarkan untuk tidur dalam ruangan bercahaya dan berisik, karena ini adalah cara untuk menguatkan sistem saraf mereka. Diharapkan, saat dewasa mereka bisa memulihkan energi, meski hanya tertidur sebentar, seperti misalnya, ketika mereka di kereta atau bus. Orang Korea bisa tidur di mana pun dan kapan pun.
Mana dari kebiasaan di atas yang ingin diterapkan di kotamu?