Sisi Terang
Sisi Terang

8 Aturan Tak Terduga yang Harus Kita Ikuti Ketika Makan di Negara Asing

Tahukah kamu bahwa beberapa cara dan tradisi makan yang kita anggap biasa dan benar bisa jadi dilarang atau dinilai tidak sopan di negara tertentu? Kita biasa menaburkan garam dan lada ke atas makanan dan tidak menyadari bahwa hal itu dianggap salah di sebagian negara. Artikel ini memuat berbagai hal yang harus kita ingat ketika bepergian ke luar negeri.

Sisi Terang telah menemukan beberapa tradisi makan aneh dan tidak biasa, yang mungkin akan kita hadapi ketika bepergian keliling dunia.

8. Setengah cangkir teh hanya untuk tamu yang dikehendaki di Dubai dan Kazakhstan.

Di Dubai dan Kazakhstan, teh dituang sampai setengah cangkir atau kurang, sehingga para tamu tidak merasa tuan rumah menghendaki mereka untuk pergi. Dengan menuang setengah cangkir teh, tuan rumah memberitahukan bahwa dia ingin memperpanjang percakapan yang menyenangkan denganmu. Jika kamu mendapat teh secangkir penuh, ini adalah isyarat sudah waktunya untuk pulang.

7. Teko yang bersih adalah teko tanpa roh di Tiongkok.

Di Tiongkok, orang tidak mencuci teko teh dengan deterjen. Teko dicuci dengan air atau pasir khusus. Plak yang menempel di dalam teko dianggap sebagai roh dari teh. Itulah sebabnya dilarang “membunuhnya” dengan berbagai bahan kimia.

6. Di Italia, kamu dianggap menghina koki jika minta tambahan keju.

Kita tidak bisa membayangkan piza atau pasta tanpa keju tambahan. Dan meskipun orang Italia suka kedua produk makanan ini, sebaiknya kamu tidak meminta tambahan keju. Ini bisa dianggap menghina koki, karena kamu tidak menyukai hidangan sebagaimana yang disiapkan dan ingin mengubahnya.

5. Jangan minta garam dan lada di Portugal atau Mesir.

Jika kamu meminta garam atau lada di Mesir atau Portugal, kamu bisa menyakiti perasaan orang. Masalahnya, ini merupakan pesan bagi orang yang memasak hidangannya bahwa makanannya tidak cukup lezat, sehingga kamu harus “menyelesaikan” pekerjaan mereka.

4. Jangan gunakan garpu di Thailand.

Garpu adalah alat makan biasa yang kita gunakan untuk makan berbagai jenis makanan. Tapi di Thailand, memakai garpu dianggap tindakan buruk. Kamu hanya boleh memakai garpu untuk mendorong makanan ke sendok.

3. Kamu suka sebuah hidangan? Di Tiongkok, jangan habiskan semua makanan di piring sampai bersih.

Jika kita menyukai sebuah hidangan, seringnya kita menghabiskannya untuk menunjukkan bahwa makanan itu benar-benar lezat. Di Tiongkok, menghabiskan semua yang ada di piring dianggap tidak sopan. Piring yang kosong menandakan bahwa seorang tuan rumah belum menyajikan cukup makanan, sehingga tamu masih merasa lapar. Jika kamu ingin memuji seorang koki atau tuan rumah, disarankan untuk menyisakan sedikit makanan di piring betapa pun lezatnya.

2. Etiket minum teh di Inggris.

Hampir semua orang tahu bahwa ada tradisi minum teh pada pukul 17.00 di Inggris. Tapi tidak banyak orang tahu bagaimana sebenarnya cara orang Inggris minum teh. Pertama, mereka biasanya menambahkan susu. Kedua, mereka lebih suka teh dingin, bukan panas. Ketiga, mengaduk teh dilakukan di bagian tengah cangkir dengan lembut dan tanpa suara.

1. Berhati-hatilah dengan sumpit di Jepang.

Di Jepang, tidak disarankan menancapkan sumpit secara vertikal. Menurut tradisi, orang menancapkan sumpit secara vertikal selama pemakaman. Di restoran, tindakan ini bisa menghina pemiliknya.

Itu juga alasannya kamu tidak diperbolehkan memberikan makanan dengan bantuan sumpit. Dalam pemakaman, sumpit digunakan untuk memindahkan tulang-tulang selama kremasi.

Kebiasaan mana yang paling aneh? Bagikan pendapatmu!

Kredit foto pratinjau Depositphotos, Depositphotos
Sisi Terang/Tempat-tempa/8 Aturan Tak Terduga yang Harus Kita Ikuti Ketika Makan di Negara Asing
Bagikan Artikel Ini