9 Kebiasaan yang Bisa Menimbulkan Masalah di Beberapa Negara
Di Spanyol, jika tidak mencium pipi seseorang saat pertama kali bertemu, kamu akan dianggap tidak sopan. Ini adalah contoh etika berbudaya, norma-norma perilaku yang membedakan satu negara dengan yang lainnya. Di beberapa tempat, gegar budaya bisa saja terjadi, tetapi kita selalu bisa beradaptasi dengan adat yang diikuti masyarakat setempat, sehingga tak terkesan tidak sopan atau mengganggu.
Sisi Terang membuat daftar beberapa aturan tak terduga yang harus diikuti di beberapa bagian dunia, jika kamu tidak ingin menghadapi situasi memalukan.
1. Makan dengan tangan di Chili.
Di Chili, kamu sebaiknya makan tanpa menyentuh makananmu. Orang Chili menganggap makan apa saja menggunakan tangan sebagai hal yang tidak baik, bahkan untuk camilan seperti kentang goreng. Itu sebabnya mereka menyiapkan garpu dan pisau untuk setiap makanan.
2. Mulai makan sebelum orang yang lebih tua di Korea.
Menghormati orang yang lebih tua sangat penting dalam budaya orang Korea. Selain menunggu orang yang lebih tua untuk mulai makan, kamu juga harus tetap di meja makan hingga mereka selesai. Ketika orang yang lebih tua menawarkan minuman, kamu juga harus menerimanya dengan mengangkat gelas menggunakan kedua tanganmu.
3. Membalikkan ikan di beberapa daerah di Tiongkok.
Menyajikan ikan utuh (di satu piring) sebagai hidangan adalah hal yang sangat tradisional bagi orang Tiongkok. Tapi ingatlah bahwa di beberapa daerah di negara ini, kamu harus memakannya sesuai dengan penyajian. Membalikkan ikan dianggap membawa sial, seolah membalikkan perahu nelayan.
4. Meminta ekstra keju pada piza di Italia.
Italia dikenal dengan kulinernya yang kaya akan cita rasa dan kelezatannya. Karena itu, kamu akan dianggap tidak sopan jika meminta apa pun yang tidak ada pada hidangan yang disajikan. Jika ingin menambahkan keju parmesan pada piza, tetapi tidak ingin membuat pelayan kesal, sebaiknya kamu melakukannya saat mereka tidak melihat.
5. Masuk rumah tanpa melepaskan sepatu di Jepang.
Merupakan hal yang lazim untuk meninggalkan sepatumu di ruang masuk rumah (atau yang disebut “genkan”) dan menghadapkannya ke arah pintu, sebelum masuk. Tradisi ini berasal dari masa Heian dan pada saat itu, selain untuk menjaga kebersihan rumah dari sandal atau bakiak yang kotor, aturan ini juga berlaku karena hanya kaki tanpa alas atau dengan stoking yang diperbolehkan menginjak lantai anyaman jerami, karena ini adalah tempat orang Jepang duduk, makan, dan tidur.
6. Menghabiskan makanan di piring di Tiongkok.
Di Tiongkok, menghabiskan makanan di piring dianggap tidak sopan sejak dulu kala. Ini adalah pertanda bahwa penerima tamu tidak menawarkan cukup makanan. Tapi kebiasaan ini mulai berubah karena gerakan seperti ’Operasi Piring Kosong’ yang bertujuan untuk mengurangi limbah makanan.
7. Tidak menghabiskan makanan di piring di India.
Tidak seperti yang kita bahas sebelumnya tentang adat kebiasaan di Tiongkok, menghabiskan makananmu dianggap sopan di India. Memakan semua yang ada di piringmu adalah tanda menghargai makanan tersebut, yang mana dianggap suci.
8. Mengangguk dengan “cara biasa” di Bulgaria.
Mengangguk agak berbeda di Bulgaria. Menggerakkan kepala ke arah kiri dan kanan ternyata berarti “ya” dan ke arah atas dan bawah berarti “tidak”. Kamu sebaiknya berhati-hati saat menjawab pertanyaan dengan komunikasi nonverbal di sana. Agar aman, kamu bisa menjawab dengan mengucapkan “da” yang berarti “ya”, dan “ne” yang berarti “tidak”.
9. Menulis nama orang dengan tinta merah di Korea Selatan.
Di Korea Selatan, merah adalah warna yang berarti kematian, sehingga biasanya dipakai untuk menandai seseorang yang telah wafat. Jika kamu menulis nama orang yang masih hidup dengan tinta merah, itu dipercaya akan membawa sial. Oleh sebab itu, pastikan kamu selalu membawa pulpen berwarna biru atau hitam.
Pernah mengunjungi tempat baru dan menemukan tradisi mengejutkan? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar.