11 Tradisi Pernikahan Aneh dari Seluruh Dunia
Ada beberapa tradisi pernikahan yang sudah dikenal luas dan dipraktikkan di seluruh dunia. Dalam budaya Barat misalnya, ada pesta bujangan dan pengantin wanita melemparkan buket bunganya. Dan ada beberapa ritual yang hanya dipraktikkan oleh orang dari negara atau budaya tertentu.
Sisi Terang menemukan beberapa tradisi pernikahan mengejutkan dari berbagai negara. Simak sampai selesai, karena yang terakhir sungguh sangat sulit dilakukan.
1. Memotong kayu, Jerman
Tradisi pernikahan Jerman lama adalah menggergaji batang kayu dengan gergaji besar yang punya 2 pegangan. Tindakan ini menunjukkan kemampuan pasangan yang menikah untuk bekerja sama dan mengatasi rintangan apa saja yang mungkin menghadang dalam rumah tangga mereka.
2. Dua anak, Sudan
Dalam tradisi suku Nuer di Sudan, calon mempelai pria bisa menikah jika dia membayar dengan sejumlah kawanan ternak tertentu. Pernikahan itu lengkap hanya setelah istri melahirkan 2 orang anak. Jika istri hanya memiliki seorang anak, si suami bisa meminta cerai. Jika suami meninggal, saudara laki-lakinya harus menjadi suami baru bagi janda tersebut.
3. Memecahkan lonceng, Guatemala
Sehabis upacara pernikahan di Guatemala, resepsi akan diadakan di rumah suami. Ibu dari suami menyambut pengantin baru itu dengan memecahkan sebuah lonceng putih berisi beras, tepung, dan biji-bijian yang melambangkan kemakmuran dan keberlimpahan.
4. Menebus pengantin wanita, Rumania
Di Rumania dan beberapa negara Eropa lain, sebuah permainan penculikan pura-pura bisa diadakan sebelum upacara pernikahan. Pengantin wanita diculik oleh keluarga, teman atau aktor sewaan, dan pengantin pria harus menyelamatkannya dengan membayar tebusan berupa uang, minuman, atau isyarat romantis.
5. Memecahkan gelas, tradisi Yahudi
Ketika upacara pernikahan Yahudi berakhir, pengantin pria dan wanita menginjak gelas yang dimasukkan ke kantong kain untuk menghancurkannya. Hal ini punya banyak makna, dan salah satunya adalah untuk menunjukkan bahwa dalam pernikahan ada suka dan duka. Ritual ini juga menjadi simbol komitmen mereka untuk saling setia.
6. Menangis, Tiongkok
Pengantin wanita dari kelompok etnis Tujia di Tiongkok harus menangis selama satu jam setiap hari dalam sebulan sebelum pernikahan dan pada saat upacara pernikahan itu sendiri. Sepuluh hari sejak pengantin perempuan mulai menangis, ibunya ikut menangis, lalu sepuluh hari kemudian neneknya pun bergabung. Sampai akhir bulan, semua wanita dalam keluarga itu ikut menangis bersama pengantin wanita. Ini dimaksudkan sebagai ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan. Karena para wanita menangis dengan nada yang berbeda-beda, itu terdengar hampir menyerupai nyanyian.
7. Hena, India
Acara yang disebut Mehendi ini adalah perayaan penuh warna yang diadakan pada malam sebelum pernikahan oleh para wanita dari pihak pengantin wanita. Seorang seniman atau kerabat yang profesional membuat “tato” hena di tangan dan kaki pengantin wanita, juga semua wanita lain dalam keluarganya. Desain tato itu menjadi simbol kebangkitan spiritual, kegembiraan, keindahan, dan persembahan. Tradisi ini juga populer di banyak negara Asia lain.
8. Roti dan garam, Rusia
Pada perayaan pernikahan di Rusia, orang tua dari pengantin pria dan wanita menyambut kedua mempelai dengan roti dan garam. Ini adalah tradisi yang menyiratkan keramahtamahan. Baik pengantin pria maupun wanita merobek roti, membubuhkan garam, dan saling menyuap. Menurut kepercayaan mereka, siapa pun yang sobekan rotinya lebih besar akan menjadi kepala rumah tangga mereka kelak. Setelah itu, setiap tamu akan menerima sepotong roti pengantin yang dinamakan karavai.
9. Boneka pengantin, Puerto Riko
Pada pernikahan di Puerto Rico, ada boneka pengantin wanita yang didandani dan diberi pakaian menyerupai mempelai wanita. Boneka itu bertabur dengan hiasan, yang kemudian dilepas dan diberikan kepada para tamu yang diharapkan memberikan uang sebagai gantinya.
10. Meludahi pengantin wanita, Kenya
Gadis-gadis suku Massai dari Kenya biasanya dinikahkan dengan pria yang jauh lebih tua dibanding mereka. Pada upacara penikahan itu, ayah atau saudara laki-laki dari mempelai wanita meludahi kepalanya sebagai restu. Lalu mempelai wanita meninggalkan rumah dengan suami barunya, berjalan kaki menuju rumah barunya, tak peduli betapa pun jauhnya.
11. Larangan ke kamar mandi, Indonesia
Di pulau Kalimantan, yang berbatasan dengan Malaysia, suku Tidung mengikuti tradisi kuno yang melarang pasangan pengantin menggunakan kamar mandi selama 3 hari 3 malam setelah pernikahan. Itu sebabnya, pengantin pria dan wanita diberi sedikit sekali makanan dan minuman selama upacara pernikahan. Mereka percaya, kebiasaan ini akan membawa kepada pernikahan yang langgeng, bahagia, serta makmur, dan melanggarnya akan membawa sial.
Tradisi pernikahan apa lagi yang menurutmu menarik dan tidak biasa? Ceritakan kepada kami di kolom komentar, ya!