10 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua untuk Membesarkan Anak supaya Berpikiran Dewasa
Kedewasaan dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu dari segi emosional, fisik, moral, sosial, dan intelektual. Semua ini sangatlah penting dalam kehidupan anak-anak agar mereka menjadi orang yang mandiri serta bertanggung jawab, yang punya pendapat sendiri, dan siap membantu orang lain. Ternyata, kamu bisa membantu anakmu untuk mengembangkan semua kualitas ini, sembari mempersiapkan masa depannya.
Kami di Sisi Terang siap berbagi tentang beberapa cara sederhana untuk mengubah hidup anakmu menjadi lebih baik sekaligus membuatnya merasa lebih bebas.
1. Kamu bisa membantu anakmu mengembangkan sifat mandiri.
Alangkah baiknya tidak melakukan segalanya untuk anakmu. Buah hatimu harus belajar berpakaian sendiri, mengikat tali sepatu sendiri, serta mengemas sendiri ranselnya sebelum pergi ke sekolah. Tentu saja, kamu bisa membereskannya lebih cepat berkat berbagai keterampilanmu, akan tetapi cobalah bersabar dan menunggu anakmu memahami cara melakukannya sendiri. Dalam hidup, kamu mungkin tidak selalu ada untuk membantunya sehingga anakmu harus paham kalau dia sebenarnya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
2. Kamu bisa memberi anakmu kesempatan untuk memilih.
Biarkan anakmu memilih. Kamu tidak boleh memilih pakaian, mainan, dan hobi untuk anakmu, atau memutuskan apa yang dia suka dan tidak suka. Kamu boleh saja membantu dengan memberi saran serta mendiskusikan pilihan yang diambil anakmu. Namun, jangan pernah berpikir bahwa kamu lebih paham daripada buah hatimu tentang apa yang dia inginkan. Anakmu pasti paham apa yang dia mau dengan sendirinya, kamu hanya perlu memberinya kesempatan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
3. Kamu bisa membiarkan anakmu pergi sendiri.
Tidak perlu mengikuti anakmu ke mana-mana. Seiring bertambahnya usia, anakmu bisa pergi ke sekolah atau naik bus sekolah sendiri. Tentu saja, kamu akan merasa lebih tenang jika mengantarnya sendiri karena bisa dipastikan si kecil bakal sampai tujuan dengan aman. Namun, ketika sudah mencapai umur yang cukup, anak-anak sudah mengetahui aturan keselamatan dan paham bagaimana seharusnya berperilaku di jalan. Selain itu, jika buah hatimu pergi ke sekolah bersama teman-temannya, biarkan mereka pergi bersama dan mendiskusikan pekerjaan rumah serta mainan baru mereka sepanjang jalan.
4. Kamu bisa mengajari anakmu cara mengendalikan diri.
Tentu saja, anak-anak bisa menjadi sangat emosional. Mereka terkadang sangat bahagia atau menangis begitu keras sampai-sampai suaranya terdengar di jalan. Perasaan bahagia memang luar biasa. Namun, saat mereka mulai berteriak marah-marah sambil membuat ulah karena perselisihan sepele, maka mereka harus ditunjukkan bagaimana caranya mengendalikan emosi. Si anak harus peka terhadap apa yang terjadi. Jika kamu terus memanjakan anakmu hanya karena tidak sanggup mendengar teriakannya, maka dia akan terbiasa mendapatkan semua yang dia mau dengan cara ini.
5. Kamu bisa mengajari anakmu disiplin.
Sang anak harus belajar mendisiplinkan dirinya sendiri dan melakukan hal-hal yang harus dilakukan, bahkan di luar kegiatan bermain dan bersenang-senang. Menyikat gigi sebelum tidur, menyimpan mainan, dan mengerjakan pekerjaan rumah adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari. Selain itu, tanpa mengontrol apa yang anakmu lakukan, biarkan dia mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dan coba ingatkan si kecil supaya tidak lupa sikat gigi.
6. Biarkan anakmu menjawab.
Sangat penting untuk memberi anakmu kesempatan berbicara sendiri. Hal ini penting untuk mengasah keterampilan intelektual dan komunikasi sang anak. Alhasil, si anak tidak perlu takut lagi saat seseorang menanyakan sesuatu kepadanya. Dia harus belajar bagaimana menjawab pertanyaan dan mengembangkan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan spontan. Jika tidak, anakmu bisa menjadi anak yang pemalu dan menutup diri dari orang lain.
7. Kamu bisa menjelaskan sebab dan akibat kepada anakmu.
Jelaskan maksud tindakanmu kepada anakmu. Jika kamu memarahi anakmu, pastikan untuk mengatakan alasannya sekaligus beri tahu apa kesalahannya. Sangat penting bagi sang anak untuk menyadari kesalahannya sehingga dia bisa menarik kesimpulannya sendiri. Si kecil harus paham bahwa tindakan mereka bisa mengarah kepada situasi tertentu. Lalu, cobalah untuk tetap tenang saat menjelaskan kepada buah hatimu alasan mengapa lebih baik untuk menjaga sikap beserta alasannya.
8. Coba maklumi anakmu saat dia membuat kesalahan.
Cobalah untuk tidak menggurui anakmu secara berlebihan. Tentu saja, ada baiknya menjelaskan hal-hal yang mungkin bisa mengancam jiwa anakmu. Akan tetapi, kamu harus bisa memberi sang anak kebebasan dalam beberapa hal yang tak berbahaya. Hal ini akan memungkinkan anakmu untuk belajar dari kesalahannya sekaligus mendapatkan pengalaman pribadi yang nantinya akan berguna di masa depan. Ingatlah bahwa kesalahan, kegagalan, dan kekecewaan merupakan bagian dari kehidupan.
9. Kamu bisa membantu anakmu memformulasikan pendapatnya sendiri.
Penting untuk mengasah kemampuan anak dalam hal merefleksikan dan berpikir secara kritis dalam melihat suatu keadaan. Selain itu, penting juga bagi si anak untuk memahami dan merasakan sendiri hal-hal yang ia yakini kebenarannya. Hal ini sama pentingnya dengan membiarkan anakmu mengungkapkan pendapatnya, yang akan membantu dirinya untuk tidak menyerah saat diejek atau tidak bertindak aneh-aneh dan di luar nalar hanya untuk membuktikan sesuatu kepada orang lain. Dengan begini, di masa depan, sang anak akan mampu mempertahankan pendiriannya dan tidak akan jatuh di bawah pengaruh orang lain.
10. Kamu bisa mencoba untuk tidak memperlakukan anakmu seperti anak kecil sepanjang waktu.
Saat anakmu berusia 3 tahun, kamu bisa membiasakannya melakukan beberapa tugas secara perlahan. Misalnya, dia bisa menata dan membereskan mainannya sendiri. Seiring dia tumbuh besar, perluas daftar pekerjaan rumah tangga yang bisa dia lakukan. Hal ini akan berdampak positif kepada perkembangan sang anak sekaligus menanamkan nilai-nilai ketekunan dan disiplin, sehingga bisa mengajarkan buah hatimu untuk membantu serta menghargai pekerjaan orang lain.
Metode apa yang kamu pakai saat membesarkan anak-anakmu? Apakah kamu pernah mencoba membuat anakmu bersikap lebih dewasa? Kami akan senang mendengar ceritamu di kolom komentar.