Fotografi

Kebanyakan orang diyakini hanya bisa mencatat 24 frame/gambar per detik saat sadar, jadi, apa pun yang berjalan lebih cepat dari 1/24 detik akan dilewati oleh pikiran kita. Tapi seperti yang dibuktikan oleh daftar ini, terkadang kamu perlu melihat lebih lama dan bahkan dua kali untuk menyadari apa yang terjadi dalam satu bingkai.

Saat ditanya “Anak-anak aman?” berulang-ulang kali, mungkin sudah saatnya rutinitas ini diubah. Kenny Deuss menemukan cara kreatif untuk membuktikan bahwa anak-anak mereka dalam kondisi yang luar biasa dalam satu foto. Dengan kekuatan Photoshop dan bantuan dari anak-anak, Kenny selalu berhasil membuat pasangannya syok.

Dunia fesyen sudah lama sekali meninggalkan parameter biasa untuk tampilan model, seperti kulit sempurna dan bentuk tubuh standar. Kita terus melihat wanita dan pria berpenampilan tidak biasa dan mudah diingat muncul di panggung busana dan menjadi idola baru. Ini semua terjadi karena masyarakat mulai mengapresiasi individualitas dan kepribadian, bukan kecantikan yang klise dan standar.

Ilmu pengetahuan mengeklaim bahwa kita cenderung memilih hewan peliharaan yang terlihat mirip dengan kita dan Gerrard Gethings, seorang fotografer hewan profesional, telah membuktikannya sendiri. Dalam serangkaian perbandingan mencolok yang dia namai #doyoulooklikeyourdog (apa kamu mirip anjingmu) dan #doyoulooklikeyourcat (apa kamu mirip kucingmu), dia membandingkan potret manusia dengan hewan peliharaan mereka dan menyoroti kesamaan di antara keduanya.

Kamu tidak perlu menjadi fotografer profesional dengan alat-alat mahal untuk bisa menghasilkan foto menakjubkan. Foto yang bagus juga bisa dihasilkan menggunakan ponsel, karena yang paling utama adalah berada di tempat dan waktu yang tepat. Lalu, barulah kamu bisa menunjukkan hasil fotomu pada dunia.

Kita semua suka membandingkan diri dengan versi “lama” dari diri kita sendiri untuk melihat bagaimana kita telah berubah dari waktu ke waktu. Seniman Ard Gelinck membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin: dengan menggunakan Photoshop, dia membuat foto-foto orang terkenal di mana mereka bertemu—dan bahkan secara virtual memeluk—diri mereka saat masih muda, bahkan beberapa di antaranya saat mereka kecil. Ard punya halaman Instagram sendiri untuk memposting foto-foto ini dan memiliki lebih dari 300 ribu pengikut. Kami yakin kamu akan menyukai karyanya!

Sebagai manusia, kita punya ikatan yang mendalam dengan tempat-tempat yang kita huni. Masing-masing budaya kita menyimpan kisah mitos tersendiri untuk memberi tahu kita tentang asal-usul kita. Karoline Hjorth dan Riitta Ikonen adalah 2 seniman fotografi yang mengabadikan keindahan alam liar dalam hubungannya dengan manusia. Serangkaian foto unik ini menampilkan orang tua, memberi penghormatan kepada asal mereka dalam instalasi yang dapat dikenakan, yang semuanya akan mengingatkan kita dari mana kita berasal.

Kondisi kehidupan bagi kebanyakan orang telah berubah secara dramatis dalam 150 tahun terakhir. Mulai dari makanan yang terjangkau dan obat-obatan canggih hingga tata rias, ketidakharusan untuk bekerja secara fisik sekeras dulu cenderung mengubah penampilan serta cara berpikir seseorang. Inilah sebabnya sangat menarik rasanya melihat foto-foto lama dan membandingkan orang-orang yang ada di foto dulu dengan mereka yang berada di sekeliling kita sekarang. Nenek dan kakek kita sering kali terlihat jauh lebih tua daripada kita di usia yang sama dikarenakan kerja fisik yang berat dan tren mode pada waktu itu.

Membuat rencana saja tidak cukup, harus ada juga langkah untuk mewujudkannya. Namun, terkadang sulit untuk memahami aturan mana yang diikuti oleh para desainer saat membuat rancangan.Sisi Terang mengumpulkan 24 contoh desain luar biasa yang awalnya diharapkan untuk menjadi sesuatu yang bagus, tetapi ternyata malah jadi aneh! Hati-hati: artikel ini akan membuatmu tertawa sekaligus berpikir, “Kok bisa, sih?”

Chris Porsz adalah seorang fotografer jalanan terkenal dari Inggris. Pada tahun 1970-an sampai 1980-an, dia bekerja di Kota Peterborough, Inggris. Pada saat itu, kalangan pemuda Inggris yang menarik perhatiannya punya sifat pemberontak, romantis, dan pencari petualangan. Beberapa dekade kemudian, Chris memutuskan untuk mencari kembali orang-orang yang pernah dia foto dan membuat ulang adegan dari foto-foto aslinya dengan detail yang sempurna. Sisi Terang terpesona oleh karya Chris ini dan bagaimana hidup dapat berubah secara tak terduga.

Foto berwarna pertama kali diambil oleh James Maxwell pada tahun 1861. Banyak yang telah berubah sejak saat itu. Sekarang, kita memiliki teknologi dan peralatan foto yang lebih baik, dan tentu saja, Photoshop. Namun, beberapa lokasi di Bumi masih jauh lebih indah dan istimewa daripada karya hasil editan para fotografer terbaik sekalipun. Lihatlah momen-momen ketika orang-orang berhasil mengabadikan bukti bahwa dunia yang luar biasa ini tidak memerlukan filter atau pengeditan.

Agar bisa menghasilkan foto yang baik, dibutuhkan banyak kerja keras. Seperti ide cemerlang, fotografer profesional, beberapa asisten, dan setumpuk alat peraga, agar hasilnya mengesankan. Namun, semua kerja keras ini hanya terlihat di balik layar. Fotografer Amerika bernama Geo Leon adalah salah satu fotografer yang tak hanya menampilkan hasil akhir fotonya, dia juga membagikan foto di balik layar proses pembuatannya. Setelah membaca artikel ini, kamu bisa menggunakan idenya untuk membuat foto terbaikmu.

Chris Porsz sudah lama menjadi fotografer jalanan. Di awal tahun ’80-an, dia memotret banyak orang yang tidak dia kenal. Setelah 40 tahun, Chris memutuskan untuk mencari orang-orang yang telah dia potret. Inilah bagaimana seri foto berjudul “Reuni” tercipta. Berkat foto-foto ini, kita memiliki kesempatan untuk membandingkan orang yang sama, di lokasi yang sama, dengan tahun yang berbeda. Seri foto ini telah diterbitkan dalam bentuk buku, dan sebagian dari uang yang dihasilkan Chris dari penjualan buku ini akan disumbangkan untuk penelitian kanker payudara.

Kalau kamus bisa dilengkapi gambar, foto-foto ini akan menjadi ilustrasi yang pas untuk kata-kata seperti “apes”, “nasib buruk”, “kegagalan” dan “kesialan”. Sisi Terang kembali membuat kompilasi momen-momen lucu yang pastinya tidak ingin kamu alami.

Chris Porsz, yang secara profesi merupakan seorang paramedis, menghabiskan waktu luangnya pada tahun ’70-an sampai ’80-an di jalanan Peterborough, Inggris, untuk memotret foto-foto candid dari orang-orang yang lewat di sana. Beberapa dekade kemudian, dia mendapatkan ide cerdas untuk melacak kembali orang-orang asing ini dan mengabadikan mereka sekali lagi dengan pose yang sama. Proyek unik ini disebut Reunions II, sekuel yang sudah lama ditunggu-tunggu atas karya yang dia buat 10 tahun lalu.

Kita semua pernah membuka Instagram dan melihat beberapa foto keren dan bernilai seni. Untungnya, kita bisa dengan mudah melakukan beberapa triknya di rumah. Chris Hernandez, alias cnhphotography adalah seorang fotografer luar biasa dari Los Angeles yang memberi petunjuk kepada pengikutnya mengenai cara untuk menciptakan beberapa foto luar biasa dengan sentuhan kreativitas dan sedikit pengeditan.

Kalender tahunan selalu menghibur kita. Entah dengan foto hewan, pemandangan alam, atau potret manusia, kalender memberikan nuansa meriah nan ceria. Dalam artikel ini, kita akan melihat kalender Chicken Daddies yang akan membuat kita tertawa sampai mengeluarkan air mata, dan ini kompilasinya.

Dunia tidak pernah berhenti mengejutkan kita. Dunia sangat beragam sampai kamu pasti mengagumi foto-foto yang diambil di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Sisi Terang mengundangmu untuk bersantai dan menikmati foto-foto menakjubkan ini. Beri tahu kami di kolom komentar, mana yang paling menarik bagimu.

Keinginan untuk membuat orang iri terkadang menjadi obsesi bagi beberapa orang, dan biasanya mereka aktif menggunakan media sosial untuk pamer. Berikut beberapa foto lucu yang membuat tim Sisi Terang tercengang.

Terkadang hidup bisa memperlihatkan kebetulan yang menakjubkan sehingga membuat kita merasa seperti terperangkap dalam video game yang penuh dengan gangguan. Sisi Terang ingin membagikan 16 momen déjà vu yang akan membuatmu bertanya-tanya, apa jangan-jangan kita memang hidup di dalam dunia The Matrix yang sebenarnya?