Hubungan

Dunia dongeng mengajarkan perempuan sejak kecil bahwa pria yang sempurna adalah seorang pangeran berkuda yang datang menyelamatkanmu dari masalah. Harapan untuk bertemu dengan pangeran sempurna tidak terlupakan begitu saja, bahkan masih banyak wanita dewasa yang menantikan kedatangan sang pangeran. Siapa yang menyangka, meskipun pasangan orang-orang dalam artikel kali ini berasal dari dunia nyata, mereka bisa menyaingi sosok pangeran berkuda dari negeri dongeng.

Cinta itu buta, terutama soal usia. Banyak pasangan terus membuktikan bahwa perbedaan usia 17, 25, dan bahkan 32 tahun bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Bahkan, penelitian telah menemukan manfaat positif dari perbedaan usia yang jauh ini bagi sang pria maupun sang wanita. Meski mereka masih dihakimi oleh stigma yang ada, sebagian besar hubungan ini cenderung berkembang dan membentuk keluarga yang indah.

Awalnya, pernikahan mungkin tampak seperti usaha, komitmen, dan hari-hari yang membosankan, namun twit yang dibagikan oleh banyak orang menunjukkan hal sebaliknya. Menjalani kehidupan dengan orang yang sama untuk waktu yang lama dapat memberikan momen-momen lucu dan bumbu-bumbu dalam pernikahan.

Banyak hal yang dulu tampaknya berharga bagi kita, seperti bekerja dari rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan atau keluarga, bisa lebih sulit daripada yang kita bayangkan. Terjebak dalam rutinitas, kurangnya ruang pribadi, dan terlalu sedikit waktu untuk teman-teman atau diri kita sendiri bisa menjadi beberapa konsekuensi dari terlalu banyak menghabiskan waktu dengan pasangan.

Berbagai pengalaman dan keterikatan emosi yang kita alami selama masa kecil menempa cara kita dalam berhubungan dengan orang lain. Ini dikenal sebagai kelekatan. Ada berbagai jenis kelekatan, yang mengidentifikasikan perilaku tertentu dan bahkan memengaruhi pertalian yang kita miliki dalam hubungan. Beberapa perilaku dari gaya kelekatan tertentu bisa menimbulkan hubungan yang toxic.Tapi belajar dari sana bisa membantu kita memahami diri sendiri dan membangun ikatan yang sehat dengan orang lain.

Sangat wajar kalau dari waktu ke waktu orang meragukan apakah hubungan mereka berjalan “sebagaimana mestinya.” Keluargamu mungkin lain dari keluarga tempat kamu tumbuh dan itu juga tidak masalah.

Kita sering merasa bahwa ibu dan ayah menghadiri sekolah yang berbeda untuk belajar pola asuh anak. Ibu lebih sering merasa khawatir dan berusaha untuk disiplin. Di sisi lain, ayah lebih cenderung santai dan memiliki selera humor yang unik. Sisi Terang mengumpulkan 13 pesan yang membuktikan bahwa ayah adalah orang yang terbaik di dunia. Dan mereka juga bisa menjadi teladan.

Seorang wanita Amerika bernama Rosey Blair dalam perjalanan pulang ke Dallas bersama pasangannya, dan sayangnya, mereka tidak duduk bersebelahan. Rosey lalu bertanya kepada seorang wanita yang bepergian sendirian, apakah mereka bisa bertukar tempat duduk. Rosey membujuk si wanita dengan mengatakan mungkin saja orang yang nanti duduk di sebelahnya adalah jodohnya. Saat itu, tidak ada yang menyangka bahwa perkataan Rosey akan menjadi kenyataan.

Cinta merupakan hal indah yang datang saat kamu tidak mengharapkannya, bahkan terkadang dengan orang yang tidak pernah kamu sangka. Sebagian orang butuh waktu lama untuk menemukan orang yang tepat, dan ketika mereka menemukan orang tersebut, mereka baru tahu bahwa usia belahan jiwanya hanya terpaut beberapa tahun. Bagi pasangan-pasangan di bawah ini, usia bukanlah masalah—yang terpenting adalah cinta yang mereka miliki satu sama lain.

Hubungan yang toxic tidak harus dimulai dengan marah atau kekerasan fisik. Terkadang, semuanya dimulai dengan satu pasangan mengendalikan yang lain, dan kontrol ini biasanya menyamar sedemikian rupa sebagai cinta, rasa peduli, dan kasih sayang. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat menandakan bahwa kamu telah terjebak dalam hubungan yang mengekang, sehingga penting bagimu untuk menyadarinya sebelum terlambat.

Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menghadapi masalah fertilitas dan berjuang untuk memiliki anak. Menanyakan kepada pasangan suami-istri kapan mereka punya anak bukan saja tidak sensitif, tapi juga melanggar privasi mereka.

Pada hari Thanksgiving, seorang fotografer bernama Eli Rezakallah dari Lebanon sedang duduk dan mendengar saudaranya berkata bahwa wanita lebih pintar mencuci baju dan memasak. Kejadian ini menginspirasi Eli untuk melakukan reka ulang pemotretan beberapa iklan dari tahun 1940-an, 1950-an, dan 1960-an dimana Eli menukar posisi wanita menjadi pria dan sebaliknya. Eli mengaku, “Aku tahu tidak semua pria setuju dengan opini saudaraku, bahkan aku kaget masih ada yang berpikiran seperti itu. Inilah alasan kenapa aku menjalankan proyek ini, agar para pria tahu rasanya didiskriminasi.”

Suami dan pacar yang keren selalu berusaha membuat pasangannya merasa istimewa dan semua karakter dalam kompilasi kami kali ini adalah bukti nyatanya. Dari hadiah buatan tangan sampai mengekspresikan sopan santun mereka, orang-orang di artikel ini melakukan segalanya dengan baik dan benar.

Meskipun kita menikah dan berjanji bersama “di saat senang dan susah, saat kaya dan miskin,” rupanya memilih pasangan hidup yang tepat mungkin membantumu meraih sukses. Dan ilmu pengetahuan akhirnya menjelaskan kalau semua itu bukanlah sekadar omong kosong.

Hubungan yang sempurna itu adalah ketika 2 orang saling mencintai. Cinta adalah hal yang paling utama. Tapi untuk beberapa alasan, masih banyak orang yang terkejut saat mereka melihat pasangan dengan tinggi, berat badan, kebangsaan, dan banyak hal yang berbeda lainnya.

Para wanita yang sudah menikah mengalami lebih banyak stres dibanding wanita lajang. Mereka memiliki beban besar: pekerjaan, menjadi orang tua, dan pernikahan. Para istri yang stres lebih besar kemungkinannya untuk menderita sakit kepala, kelelahan, dan rasa marah. Menjadi orang tua juga benar-benar penuh tekanan. Yang mengejutkan, para suami justru berkontribusi lebih besar terhadap stres para istri dibanding anak-anak. Menurut sebuah penelitian, 46% istri berkata bahwa anak-anak menimbulkan lebih sedikit stres dibanding suami mereka dan ini tidak ada kaitannya dengan selingkuh atau penganiayaan.

Kita selalu tersenyum dan menerima dengan skeptis nasihat-nasihat nenek kita, seperti “Dengarkan kata hatimu,” “Ucapkan kata-kata baik,” dan “Pilih pria yang serbabisa”. Namun saat kita dewasa, ternyata sebagian besar nasihat itu masuk akal. Semua itu tak terdengar membosankan seperti yang dulu kita rasakan dan menggambarkan kebijaksanaan generasi-generasi terdahulu. Orang-orang cenderung memahami ini seiring waktu.

Kebiasaan orang lain bisa begitu menjengkelkan bahkan sampai cinta terkuat sekali pun dapat memudar karenanya. Beberapa orang hanya merapikan sisi tempat tidurnya, yang lain menjatuhkan kunci tepat di lantai, sementara ada juga yang memberi kado untuk kemudian dipakai sendiri.

Menurut sebuah survei, hanya 14% pasangan tidur di ranjang yang terpisah setiap malam. Dan meskipun banyak dari kita percaya dengan anggapan “pasangan yang tidur terpisah akhirnya akan terpisah,” ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa yang benar justru kebalikannya.

Selera humor bisa menjadi bumbu pemanis suatu hubungan. Bahkan, melamar pasangan bisa dibuat romantis sekaligus menyenangkan, meski kejadiannya cuma di kamar mandi. Momen-momen seperti ini membuat hidup kita makin indah dan tidak terlupakan.