Film

Dalam produksi film, selalu terjadi dua cerita. Yang satu adalah cerita yang terjadi di depan kamera, yang diarahkan berdasarkan naskah dan satunya lagi yang terjadi di belakang kamera. Cerita yang kedua ini, yang sifatnya lebih pribadi, bisa menjadi liar, berkembang dalam cerita film tersebut atau menciptakan momen yang benar-benar ajaib bagi tim. Dan sekarang, karena kamu sudah mengetahuinya, akan kami hadirkan sebagian dari kejadian tersebut.

Dunia perfilman memang menjanjikan, tapi keras. Para pemirsa dengan senang hati mencurahkan perhatian mereka kepada para aktor, namun saat ada yang menghilang dari layar sementara waktu, mereka pun melupakannya dengan sekejap. Ada banyak contoh selebritas yang ketenarannya meredup dan memudar dengan cepat. Namun, terkadang satu peran yang tepat di waktu yang tepat bisa membangkitkan kembali ketenaran dan popularitas aktor yang sempat meredup.

Film dibuat berdasarkan inspirasi dari dunia nyata. Namun terkadang, beberapa hal yang muncul di layar kaca memengaruhi penonton dan membuat mereka mengubah selera dan kebiasaan mereka. Dampak seperti ini merupakan strategi pemasaran yang bagus yang dapat mempromosikan produk-produk tertentu. Namun sering kali, para pembuat film benar-benar kaget dengan reaksi publik.

J.K. Rowling sangat terkejut mengetahui bahwa salah satu penjahat utama dalam buku serial Harry Potter, Draco Malfoy, memiliki banyak penggemar. Tapi, kemudian dia menjelaskan fenomena ini dengan berkata, “Draco memiliki semua pesona gelap seorang antihero. Cewek-cewek cenderung menganggap romantis orang seperti itu.”

Kehidupan di film bisa dibilang cenderung sempurna. Situasi yang kita lihat di layar, bahkan yang paling aneh atau absurd sekali pun, selalu punya jalan keluar. Tapi kita semua tahu, segala sesuatu yang terjadi dalam satu setengah jam di film tidak sepenuhnya benar. Bahkan, kehidupan nyata bukan cuma bisa tidak sempurna, tapi juga lebih berat dijalani dibanding hal klise apa pun.

Era 1990-an memberi kita banyak film, acara TV, dan band yang terdiri dari pria-pria tampan. Kamu ingat Jude Law atau Robbie Williams saat muda? Gabungan antara karisma dan bakat yang sempurna membantu mereka dan pria muda lainnya di dalam daftar ini tetap menjadi idola banyak orang di seluruh dunia.

Setiap aktor memiliki awal yang sederhana. Banyak yang mengawali kariernya sebagai aktor anak, sementara yang lainnya memakan waktu yang lebih lama lagi, misalnya film Titanic dianggap sebagai film yang membawa Leo pada ketenaran, tapi sebenarnya film What’s Eating Gilbert Grape-lah yang membuka jalan kesuksesan aktor ini di Hollywood. Sementara Bruce Willis, yang tadinya ragu untuk menjadi bintang film aksi, dia tetap mengambil risiko untuk menjadi pemeran utama di Die Hard.

Sulit dipercaya, tapi episode pertama serial TV Game of Thrones tayang 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu, serial populer ini digilai banyak penggemar dan para pemainnya pun menjadi bintang kelas satu yang kehidupannya ditonton oleh jutaan penggemar di seluruh dunia.

Saat masih kecil, kita sering menonton banyak film yang terus melekat di memori kita karena alasan tertentu. Mungkin karena adegan, lelucon, atau bahkan komediannya. Kita punya kenangan yang indah dari para aktor dan aktris berikut ini karena mereka membuat kita tertawa dan bahagia, namun, saat ini, beberapa dari mereka tidak lagi menjadi sorotan publik.

Kebanyakan aktor dalam artikel ini tersohor berkat perannya sebagai penjahat. Kita lupa bagaimana penampilan sebagian aktor ini saat mereka masih muda: sebagian memulai karier filmnya atau menjadi terkenal saat mereka sudah memasuki usia yang tidak muda lagi (misalnya, Alan Rickman), sementara yang lain selalu terhubung dengan penampilan karakter yang mereka ciptakan.

Film tentang hewan fantastis ini merupakan prekuel dari film-film Harry Potter. Tentu saja menyenangkan jika penggemar dunia Harry Potter menyukai film baru dari waralaba yang sudah familier ini. Tapi banyak orang tidak mengerti sebagian jalan cerita dan fakta yang kontradiktif antara film dan novel aslinya.

Karakter film menjadi ikonis berkat para aktor yang memerankannya di layar. Tentunya teramat sulit membayangkan seperti apa sebuah film jika pemeran utamanya diperankan oleh orang lain. Namun, masih banyak contoh ketika aktor di film-film Hollywood diganti atau proses pemilihan peran tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Terkadang, karakter yang kita saksikan di layar serta aktor dan aktris yang menghidupkannya lewat akting berbeda jauh. Misalnya, di antara karakter dan pemerannya, perbedaan usia adalah hal yang sangat fleksibel, kita sering melihat orang dewasa berperan sebagai remaja atau remaja memerankan karakter dewasa dengan meyakinkan. Mereka membuktikan bahwa, untuk soal bakat dan dedikasi, usia hanyalah angka yang tidak menghambat penampilan memukau.

Syuting film, terutama film sekuel, selalu merupakan kerja keras. Tugas utama produser bukan cuma mengambil gambar yang sama bagusnya dengan film pertama, tapi juga mempertahankan pemeran yang telah membuat penonton jatuh cinta kepada film itu. Hal yang sama juga berlaku pada serial TV. Tapi melibatkan aktor yang telah membuat penonton jatuh cinta di musim pertama tidak selalu memungkinkan. Dalam hal ini, mereka terpaksa memakai peran pengganti sambil berharap film itu tetap meraih sukes.

Ketika menonton sebuah film, perhatian kita sepenuhnya tertuju kepada karakter dan pembicaraan mereka, sehingga tidak selalu memperhatikan apa yang ada di sekeliling mereka. Karena itu, pada pandangan pertama, sedikit sekali orang yang melihat momen-momen ketika lokasi syuting dan properti film dipakai kembali. Ini membuktikan bahwa bahkan para sutradara film dan serial terkadang berpikir: “Buat apa mengeluarkan uang untuk sesuatu yang baru kalau kita bisa mendaur ulang yang lama?”

Dalam pekerjaan mereka, para aktor sering harus keluar dari zona nyaman dan melampaui batas ide mereka sendiri tentang apa yang mungkin dan tidak mungkin. Dan peran mereka juga harus tampak tidak dibuat-buat, karena penonton tidak boleh sampai mencurigai sesuatu. Untuk benar-benar menyelami sebuah peran dan tampil meyakinkan di layar lebar, mereka harus melakukan hal-hal aneh dan tidak menyenangkan. Sering kali, dedikasi semacam ini layak dilakukan karena para penonton menikmati film mereka, tapi terkadang itu merupakan mimpi buruk bagi semua yang terlibat dalam proses syuting.

Kadang, para pembuat film animasi menyembunyikan sejumlah petunjuk besar dalam berbagai detail terkecil dan senang meninggalkan rahasia kecil serta referensi bagi penonton. Bagaimanapun, semua animator memiliki persamaan dalam tujuan, yakni ingin mengubah karya mereka menjadi petualangan menarik yang bisa menawarkan sesuatu yang baru setiap kali kamu menontonnya.

Di semua film Hollywood, rata-rata waktu antara pengumuman pertama dan tanggal rilis akhir adalah 871 hari. Selama waktu tersebut, tim bukan cuma berusaha untuk membuat film yang bagus, tapi juga mengisinya dengan referensi dan detail menarik. Penonton biasa mungkin tidak menyadari hal-hal seperti ini, tapi para penggemar sejati pasti akan menyadarinya.

Sinema Hollywood klasik merupakan periode saat sinema Amerika sangat populer. Itu adalah era para aktor dan aktris yang masih bisa menghibur kita bahkan 70-80 tahun kemudian. Mereka cantik dan anggun, sehingga kami sangat penasaran ingin melihat seperti apa keturunan mereka.

Meskipun kecantikan atau ketampanan merupakan bagian penting di Hollywood, ada beberapa aktor yang lebih mementingkan akting daripada penampilan. Bagi mereka, akting profesional berarti memiliki kemampuan untuk menghadirkan kehidupan nyata ke dalam layar, meskipun dalam beberapa kasus, ini berarti para aktor harus merelakan penampilan mereka yang menawan. Walaupun ini bertentangan dengan gagasan bahwa penampilan fisik merupakan aset paling penting bagi seorang aktor.