Hubungan

Cinta adalah perasaan yang membuat kita percaya semuanya bisa ditaklukkan. Rasanya seolah-olah kita mampu terbang di hamparan bintang-bintang, dalam mimpi indah yang membuat kita tidak ingin terbangun. Tapi tentu, hal ini bisa dirasakan jika cinta kita terbalaskan. Ada banyak orang di luar sana yang memiliki cinta sementara, tidak mungkin terwujud, dan cinta sejati, serta mereka yang mencintai tanpa mengenal batasan jarak maupun perbedaan umur, yang rela melakukan apa pun untuk mempertahankan cinta.

Fiksi, film, majalah, dan masyarakat umum sering memengaruhi berlakunya stereotipe konyol dalam hidup kita. Misalnya, pria harus lebih tua dari pasangannya. Untungnya, banyak selebritas memberi contoh bahwa kita harus berhenti peduli dengan stereotipe kuno semacam ini supaya lebih bahagia.

Putus cinta bisa benar-benar menghancurkan hati seorang cewek. Namun, sekelompok pemikir cemerlang baru-baru ini mempelajari bahwa cowok bisa lebih hancur dibanding pasangan ceweknya setelah perpisahan. Cowok juga lebih emosional ketika membahas rasa sakit hatinya (ya, cowok-cowok juga membahas hal itu.) Dan kesimpulan menarik ini adalah bagian dari sebuah penelitian tentang hubungan yang diadakan oleh para psikolog.

Bagi ilmuwan seperti Sierra, cinta tidak pernah menjadi prioritas, melainkan gangguan bagi pendidikan dan tujuannya. Hidup hanyalah tentang capaian karier, cuma itu. Dia akan melakukan semuanya untuk menghindarinya dengan cara apa saja dan hidup menjauh dari semua kegilaan cinta sampai cinta menghantamnya dengan keras, tepat di wajahnya.Hari ini, di Sisi Terang, kami akan menyampaikan kisah cinta mereka: kisah yang telah menempuh jarak sejauh 13.000 km dari Amerika Serikat ke Etiopia. Kencangkan sabuk pengamanmu, ini bakal jadi petualangan yang menarik!

Menurut penelitian, orang yang berusia di atas 60 tahun adalah kelompok demografi yang tumbuh paling cepat dalam kencan daring. Hal ini membuktikan bahwa kita bisa menemukan belahan jiwa di usia berapa pun, selama kita menjaga api cinta tetap menyala di hati kita. Dan meskipun beberapa orang mungkin menganggap pernikahan para lanjut usia adalah sesuatu yang mengejutkan, yang lain percaya bahwa sebuah komitmen di usia tua lebih sehat karena kedua orang yang terlibat memiliki kedewasaan untuk mengatasi masalah dengan cara sehalus mungkin.

Beberapa kisah cinta memang sudah tertulis di suratan takdir, meskipun ada saja tantangannya. Ketika dua insan bersatu dan melewati masa sulit, saat itulah kamu benar-benar bisa melihat kekuatan mereka. Jika berhasil bertahan dalam setiap prosesnya, mereka akan memperoleh kesempatan kedua yang bahkan lebih baik dari yang pertama. Itu karena sering kali sebuah hubungan bisa saja berakhir karena hal-hal di luar perasaan cinta. Namun, jangan khawatir, segalanya bisa berubah, dan waktu membantu mengungkapkan serta menyembuhkan kesalahan yang bisa saja terjadi. Jennifer Lopez dan Ben Affleck membuktikan bahwa: mereka bisa kembali bersama, dan kali ini, dengan kedewasaan dan pengalaman yang lebih matang.

Ketika menonton acara TV, kita semua punya pasangan favorit yang kita impikan. Akan tetapi, cara mereka menggambarkan pasangan tertentu bisa mengubah persepsi kita, hingga membuat kita gagal membedakan antara hal wajar dan tidak. Penonton suka drama, karenanya, tidak aneh kalau mereka memuja karakter yang telah melakukan hal-hal mengerikan, seperti berkhianat, kembali lagi, putus lagi, atau menyerang secara verbal satu sama lain.

Perpisahan terkadang merupakan cara sehat yang harus ditempuh saat hubungan dengan kekasihmu kian rumit dan berada di ujung tanduk. Terlepas dari semua ketenaran dan kekayaan, sama seperti kita, para pasangan selebritas juga mengalami beragam masalah dalam hubungan. Meski begitu, di tengah segala rasa sakit hati ini, ada satu hal yang pasti—kesempatan kedua terkadang layak untuk diberikan!

Konon, cinta sejati mampu menghadapi semua kesulitan. Perbedaan usia yang jauh, status sosial yang tidak setara, atau cobaan hidup tidak menjadi masalah saat kita saling mencintai.

Saat masih kanak-kanak, kita sering mendengar bahwa pasangan akan hidup “bahagia selamanya” dan kita memercayainya. Kemudian, kita harus menghadapi perjalanan yang sulit dalam menemukan pasangan hidup. Tapi cerita ini punya kejutan, beberapa pasangan ternyata memang berhasil mendapatkan akhir bahagia yang kita semua dambakan. Setidaknya, itulah yang dibuktikan oleh Victoria dan David Beckham. Bahkan bertahun-tahun berselang, David masih menyimpan tiket berisi nomor yang Victoria berikan, mengingatkan kita bahwa saat orang yang tepat tiba, cinta akan bertahan abadi.

Cinta sejati mungkin terdengar seperti sesuatu yang hanya ada di film, tapi orang-orang dalam artikel ini sepertinya sudah menemukan rahasia hubungan pernikahan yang langgeng. Mereka tidak perlu berusaha keras untuk membuat kita percaya bahwa mereka saling mencintai dan memiliki hubungan yang kuat, meskipun juga pernah dilanda masalah. Terkadang, pasangan sejati kita bisa jadi sebenarnya adalah sahabat baik yang selama ini ada di sisi kita.

Bayangkan ini: kamu berada di sebuah ruangan dengan banyak orang, tapi matamu terpaku kepada seseorang di seberang ruangan. Menurut para ahli, dibutuhkan seperlima detik untuk jatuh cinta. Dan 34% orang mengaku pernah merasakan cinta pada pandangan pertama. Ini yang dialami Anne Hathaway dengan suami dan belahan jiwanya, Adam Shulman.

Tertarik kepada seorang seleb dan kadang memimpikan bertemu dengannya adalah hal biasa. Meskipun kelihatannya mustahil, sebagian seleb juga merasakan hal yang sama terhadap kolega mereka, dan bahkan beruntung sampai menjalin hubungan percintaan dengan idolanya.

Meski mempertahankan hubungan yang memuaskan terkadang butuh kerja keras, kita semua selalu berusaha untuk menikmati momen-momen bahagia yang ditawarkan cinta. Menurut sains, jatuh cinta mungkin membawa banyak manfaat, bukan cuma bagi jiwa, tapi juga bagi fisik. Jatuh cinta punya kemampuan untuk mengurangi stres, mengurangi rasa sakit, menyembuhkan luka, dan masih ada banyak “efek samping” tak terduga lainnya.

Sebagian besar dari kita punya gambaran idealis ini saat membayangkan hubungan romantis. Kita bertemu “si dia”, berkencan dengannya beberapa kali, menikah, dan hidup bahagia selamanya. Namun, formula yang indah ini sama sekali tidak menyinggung soal apa yang terjadi setelah pernikahan. Ternyata, cara kerja hubungan jangka panjang berbeda-beda pada tiap pasangan, dan tidak semua pasangan bisa menghabiskan waktu bersama.

Di kalender, ada hari Valentine, yang diperuntukkan bagi romantisme. Akan tetapi, ada orang yang enggak butuh tanggal khusus untuk menunjukkan cinta mereka. Itu pun bukan dengan tindakan besar, tapi dengan berbagai detail sederhana yang menguatkan betapa besar cinta mereka kepada pasangannya.

Istilah “situationship” menjadi populer pada tahun 2019 saat kata ini digunakan untuk menjelaskan sejarah hubungan tanpa komitmen. Dalam era “tanpa label” dan “kami cuma teman”, menjalin hubungan dan membuat komitmen tidak sepopuler sebelumnya. Dengan istilah dan label baru bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, dunia pacaran dan hubungan makin ribet dan bikin pusing.

Di awal hubungan, pasangan masih malu-malu dan ingin selalu terlihat sebaik mungkin. Contohnya, para wanita tidak ingin pasangannya melihat wajah mereka tanpa riasan atau menghabiskan waktu berjam-jam untuk memasak sesuatu yang sangat enak. Di sisi lain, para pria sering kesulitan tidur bersama dan harus menjadi orang yang lebih kuat. Namun, setelah satu tahun, semuanya akan berubah. Mari kita lihat perbedaannya.

Sebagian orang menganggap bahwa takdir adalah sesuatu yang sudah digariskan dalam hidup, sementara yang lainnya menganggap takdir merupakan sesuatu yang kamu bangun melalui kerja keras. Apa pun masalahnya, kehidupan aktor terkenal Dustin Hoffman berubah dari hidup di bawah garis kemiskinan sampai usia 31 tahun hingga menjadi salah satu aktor paling terkenal di industri film Hollywood. Namun, hal ini bukanlah satu-satunya momen keberuntungan luar biasa yang telah mengubah hidupnya.

Hampir 70 persen hubungan percintaan berawal dari persahabatan. Setengah dari populasi lebih memilih hubungan yang dimulai sebagai teman. Baru-baru ini, akhirnya dikonfirmasi bahwa Tom Holland dan Zendaya telah bersama setelah bertahun-tahun rumor tentang mereka berkencan menyeruak. Dari lawan main hingga menjadi teman dekat, dua orang ini memang pasangan berpengaruh yang sukses. Sejumlah hubungan berubah menjadi dongeng. Di Sisi Terang, kami percaya bahwa kisah pasangan ini layaknya dongeng epik yang layak diceritakan. Jadi, ambil popcorn-mu dan bersiaplah untuk terpesona dengan kisah cinta Zendaya dan Tom.