Film

Ada karakter abadi yang akan selalu diingat oleh penonton serta dikaitkan dengan aktor yang memerankannya. Misalnya seperti adegan perjalanan waktu Michael J. Fox tahun 1985 dengan mesin waktu DeLorean di film Back to the Future. Sejak saat itu, citra Michael J. Fox selalu dikaitkan dengan Marty McFly. Inilah para aktor yang membuat pengaruh besar dengan peran mereka sehingga citra mereka akan selalu dihubungkan dengan karakter yang membuatnya terkenal.

Saga Harry Potter yang disukai oleh begitu banyak orang sebenarnya menyembunyikan banyak rahasia. Sebagian besar karena fakta bahwa, sayangnya, beberapa adegan dihilangkan dalam penyuntingan terakhir, dan karena itu kita kehilangan banyak momen penting dan lucu.

Hampir 24 tahun setelah dirilis, Titanic tetap populer. Seolah waktu membuatnya jadi lebih baik. Kini, Titanic menjadi film papan atas di industri ini karena segudang penghargaan yang didapatnya. Sayangnya, meski berbekal produksi yang megah, sebuah film tidak akan terbebas dari beberapa kesalahan. Semua ini ditemukan berkat mata tajam para penggemar yang berhasil menangkap kesalahan penting yang terlewat. Tapi jangan khawatir, semuanya tidak akan merusak keseluruhan filmnya.

Aktor hebat selalu mendapatkan tawaran naskah dan mereka jarang menolak tawaran ini. Bahkan bagi bintang besar sekalipun, sulit bagi mereka untuk membayangkan akan sesukses apa film-film tertentu ketika sudah sampai di mata khalayak. Ada kalanya para aktor menyesali pilihan mereka, tapi terkadang seseorang mendorong mereka hingga akhirnya menerima peran yang akhirnya bisa mengubah hidup mereka.

The Avengers adalah salah satu film paling terkenal yang diproduksi oleh Marvel Cinematic Universe. Film itu menyatukan superhero favorit dan penjahat. Para aktornya pun begitu autentik dalam memainkan karakternya sampai kadang kita lupa bahwa di balik layar mereka juga manusia biasa seperti kita semua.

Waralaba Twilight (2008-2012) membuat kita jatuh cinta pada jalan cerita serta karakter-karakternya. Kita menghela napas menyaksikan tatapan antara Edward dan Bella, serta merasa gembira tiap kali rumah produksi mengumumkan rilis film barunya. Tapi yang membuat kisah ini begitu menawan adalah meskipun yang kita lihat di layar sudah indah, filmnya penuh dengan detail kecil yang membuat seluruh kisahnya semakin istimewa.

Apa kamu pernah melihat kata-kata “didasarkan pada kisah nyata” yang mendahului film-film menegangkan? Terkadang, para pembuat film tidak sepenuhnya jujur dan menyebut cerita fiksi sebagai cerita yang berlatar belakang kejadian nyata, membuat kita percaya bahwa seluruh alur itu nyata. Tentu, kejadiannya tidak selalu begini. Kami telah menyiapkan beberapa kisah yang bukan cuma dasar dari berbagai film, melainkan jantung dari film dan serial TV yang bagus. Tapi hati-hati ya, soalnya artikel ini mengandung spoiler!

Aktor dan aktris benar-benar bintang sejati. Tapi di depan kamera, mereka hanyalah orang-orang yang terikat kontrak. Terlepas dari keistimewaan yang sering dinikmati oleh para selebritas hebat, ketika ada di balik layar, tidak semuanya seindah dan semulus yang dibayangkan. Para seniman ini harus menanggung kondisi kerja yang buruk, perbedaan pendapat tentang peran karakter, kecelakaan di tempat kerja, dan banyak lagi. Itulah sebabnya beberapa aktor bahkan nekat memutuskan kontrak mereka di tengah proses produksi.

Pakaian yang dikenakan karakter film merupakan bagian penting dari film yang tidak seharusnya diabaikan oleh banyak penonton. Desainer kostum menambahkan banyak rahasia ke dalam pekerjaannya yang membantu kita memahami plot dengan lebih baik supaya bisa mempelajari tentang karakternya lebih mendalam.

Sejarah bioskop baru berumur 130 tahun. Menurut IMDb, 6,5 juta film telah dibuat selama itu. Tidak heran kalau trik-trik dan gerakan yang pernah berhasil akan digunakan berulang-ulang, sekali pun trik-trik itu sama sekali tidak realistis.

“Untuk apa menghabiskan uang guna membeli yang baru kalau yang lama masih bagus?” Mungkin itulah yang ada di benak para pembuat film saat mereka memutuskan untuk menggunakan kembali kostum yang sudah pernah dipakai di film sebelumnya. Lagi pula, tidak semua film dan serial tv punya anggaran cukup untuk membeli kostum baru bagi seluruh pemainnya. Kalau kostum yang lama memang masih bagus (seperti yang dipakai dalam film Titanic), kenapa tidak dipakai lagi?

Dalam dunia psikologi, ada yang disebut dengan “kebutaan yang tak disengaja.” Yaitu fenomena saat kita tidak menyadari apa yang terjadi di depan mata kita. Trik ini sering dipakai oleh pesulap untuk mengecoh penonton. Mungkin, hal yang sama juga terjadi saat kita tidak menyadari kesalahan yang jelas-jelas terekam di dalam film favorit kita.

Membuat film adalah proses yang panjang dan sangat sulit. Bahkan penggemar berat film pun tidak mengetahui semua seluk-beluk proses kreatif ini. Misalnya, pernahkah terpikir olehmu mengapa trailer film dipenuhi dengan bocoran-bocoran? Mengapa para pembuat film menceritakan rahasia mereka sebelum penayangan perdana? Kami menjadi tertarik dengan topik ini dan menemukan banyak jawaban menarik untuk pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu para penggemar film.

Film spektakuler tampak sangat mengesankan tidak hanya bagi para penggemar film. Mereka yang tahu banyak tentang sejarah, fisika, serta ilmu pengetahuan lainnya juga menyukai film-film ini karena dapat menganalisisnya dan menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan para pembuat film.

Beberapa aktor memiliki karisma jahat yang membuat kita berpikir mereka memang ditakdirkan untuk berperan sebagai antagonis. Terkadang, bahkan sulit bagi kita untuk membayangkan mereka bisa bersifat manis dalam kehidupan nyata. Tapi kenyataannya, mereka memang bisa dan kami akan membuktikannya hari ini.

Pada tahun 2019, orang-orang menonton episode terakhir serial TV ikonis Game of Thrones. Namun, para penggemar tidak menyukai akhir serial itu: lebih dari 1,7 juta orang menandatangani petisi yang menuntut musim ke-8 dibuat kembali. Tapi HBO tidak mengabulkan tuntutan ini dan memutuskan bahwa dunia George R. R. Martin memiliki banyak cerita menarik lain. Oleh karena itu, pada Januari 2020, HBO mengumumkan bahwa mereka akan merilis prekuel Game of Thrones yang berjudul House of the Dragon.

Dalam salah satu wawancaranya, George Lucas mengaku bahwa dia telah menunggu selama 20 tahun agar teknologi sinematografi berkembang cukup baik untuk membuat film Star Wars seperti yang dia bayangkan di benaknya saat belajar di perguruan tinggi. Namun, ia harus turun tangan membuat nyaris seluruh studionya sendiri, serta membuat program pengeditan video supaya adegan yang menakjubkan terlihat nyata. Para sutradara saat ini tidak mengalami masalah seperti ini lagi: layar hijau, kamera supercepat, dan komputer canggih membuat hampir semua imajinasi sutradara menjadi nyata. Tapi bagaimana jika kita menghapus semua bagian efek visual dari sebuah film, apa yang akan kita lihat?

Sutradara ternama, Alfred Hitchcock, pernah berkata, “Drama adalah kehidupan, tapi bagian-bagian yang membosankan dihilangkan.” Hal itu benar. Sebagai contoh, beberapa karakter fiksi dari film dan kartun ternyata didasarkan pada orang yang hidup di dunia nyata. Terkadang, penulis naskah hanya meniru tampilannya, tetapi ada juga yang mengambil sifat asli orang tersebut.

Meskipun di setiap film biasanya ada beberapa ahli yang bertanggung jawab untuk mengatur penampilan karakter, bukan berarti mereka tidak pernah melakukan kesalahan. Akibatnya, kita kebingungan karena sering terjadi perbedaan pada makeup, rambut, atau kostum yang dipakai para aktor dan aktris.

Hampir semua masa kecil kita dihabiskan dengan menonton film kartun di TV atau layar lebar, dan rasa bahagia saat akan menonton film terbaru Disney di bioskop bisa membuat kita tidak bisa tidur. Dalam beberapa film kesukaan kita, ada tokoh putri raja yang dikembangkan dan dibuat mengikuti perubahan zaman.